Dalam dunia kerja, konflik antar karyawan adalah hal yang tidak dapat dihindari. Baik itu terjadi karena perbedaan pendapat, perselisihan, hingga hubungan personal karyawan. Sebagai seorang HR, penting untuk memahami cara mengatasi konflik antar karyawan yang efektif demi menjaga suasana kerja yang harmonis dan produktif.
Terlebih lagi HR merupakan departemen yang memiliki tanggung jawab utama untuk mengelola karyawan yang ada di perusahaan. Nah berikut ini adalah beberapa cara untuk mengatasi konflik yang wajib diketahui oleh HR.
Table of Content
Apa Itu Konflik di Tempat Kerja?
Konflik di tempat kerja merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Perbedaan pemikiran, latar belakang, dan kepentingan membuat konflik seringkali muncul tanpa bisa dihindari.
Konflik sendiri sudah menjadi bagian dari organisasi dan tidak mungkin organisasi berjalan tanpa adanya konflik sama sekali. Namun, pada tingkat tertentu konflik itu justru berdampak positif.
Konflik yang positif memiliki sifat yang konstruktif, artinya dengan adanya konflik tersebut dapat membawa perusahaan untuk berkembang menjadi lebih baik. Contohnya perbedaan pendapat dalam pemilihan strategi perusahaan, perbedaan pendapat dalam pembagian tugas dan lain sebagainya.
Dengan adanya konflik tersebut bisa membawa manfaat yang positif bagi perusahaan. Berikut adalah manfaat dari konflik positif:
- Peningkatan pengambilan keputusan yang lebih baik.
- Eksplorasi ide dan inovasi baru sebelum pengambilan keputusan final.
- Memperkuat hubungan tim.
- Meningkatkan pemahaman dan keterampilan individu karyawan.
Meski demikian, konflik tetaplah tidak menyenangkan. Hal tersebut juga dapat berdampak buruk bagi lingkungan kerja dan produktivitas perusahaan.
Selain memiliki dampak negatif seperti yang disebutkan di atas, konflik juga bisa menyebabkan karyawan mengalami depresi, stress, kecemasan, kurang percaya diri hingga mengalami tekanan berlebih. Bentuk konflik yang terjadi di tempat kerja ini juga beragam.
Ada konflik yang terlihat secara nyata seperti adu mulut, bullying, pelecehan dan lain sebagainya. Namun ada juga konflik yang tidak terlihat, contohnya kebencian, ketegangan emosional antar karyawan, silo mentality, hingga diskriminasi dan intimidasi pada golongan tertentu.
Cara Mengatasi Konflik Antar Karyawan
Sebagian besar pekerja menghabiskan lebih banyak waktunya di tempat kerja, dengan demikian kehidupan kerja bisa saja berpengaruh pada kehidupan pribadi seseorang. Termasuk adanya konflik di tempat kerja.
Jika hal tersebut tidak segera diatasi, maka bisa berdampak buruk bagi kondisi karyawan dan perusahaan secara keseluruhan. Nah, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:
1. Mengidentifikasi Sumber Konflik
Langkah pertama dalam mengatasi konflik adalah mengidentifikasi sumbernya. Konflik bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti perbedaan perspektif, komunikasi yang buruk, atau ketidakpuasan terhadap tugas. Sebagai HR, harus bersikap objektif dan mendengarkan kedua belah pihak untuk memahami akar masalahnya. Dalam hal ini yang bisa HR lakukan adalah:
- Melakukan wawancara individu dengan pihak yang terlibat untuk mendapatkan perspektif yang jelas.
- Mendengarkan secara aktif untuk menunjukkan empati dan memahami perasaan karyawan.
- Catat poin-poin utama dari setiap pertemuan untuk membantu dalam analisis masalah.
2. Melakukan Mediasi dan Negosiasi
Selanjutnya, cara mengatasi konflik antar karyawan adalah dengan melakukan mediasi dan negosiasi. HR perlu mengambil sikap proaktif untuk memulai diskusi secara informal dengan kedua belah pihak yang berselisih.
Hal ini memungkinkan untuk mengurangi tingkat keparahan konflik dan menyelesaikan masalah dengan lebih cepat. Dalam hal ini yang bisa dilakukan HR adalah dengan menjadi pihak ketiga yang netral dan memfasilitasi diskusi antara pihak-pihak yang bertikai untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Dalam proses ini, HR harus memastikan bahwa setiap pihak merasa didengarkan dan dihargai.
3. Mengembangkan Keterampilan Komunikasi
Banyak konflik yang timbul karena kesalahpahaman dalam komunikasi. Oleh karena itu, mengembangkan keterampilan komunikasi di kalangan karyawan sangat penting. HR bisa mengadakan pelatihan komunikasi yang mencakup teknik mendengarkan aktif, memberikan umpan balik konstruktif, dan menyampaikan pendapat dengan jelas.
4. Membangun Budaya Kerja yang Positif
Budaya kerja yang positif dapat meminimalisir terjadinya konflik. Hal ini juga bisa menjadi langkah pencegahan munculnya konflik di tempat kerja. HR memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, inklusif, dan menghargai keberagaman. Hal ini bisa dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai perusahaan dalam setiap aspek operasional dan mendorong kolaborasi antar tim.
5. Melakukan Prosedur Formal
Setelah upaya informal dilakukan untuk menyelesaikan konflik namun tidak menemukan titik terang, maka langkah terakhir yang bisa dilakukan adalah dengan melibatkan pihak dari luar perusahaan untuk menyelesaikannya. Dalam hal ini pihak-pihak yang berselisih bisa menggunakan prosedur formal untuk menyelesaikan konflik yang dihadapi.
Hal ini umumnya terjadi pada masalah-masalah serius yang tidak bisa diselesaikan dengan musyawarah. Misalnya adalah kasus pelecehan, kekerasan dan lain sebagainya yang membutuhkan penanganan dari pihak berwajib.
Itu tadi adalah beberapa cara mengatasi konflik antar karyawan. Dalam mengatasi konflik tersebut, HR perlu mendorong untuk menyelesaikan konflik secara informal terlebih dahulu. Namun apabila dengan cara tersebut tidak ditemukan solusi yang tepat maka diperlukan tindak lanjut dengan menggunakan prosedur formal untuk menjaga kestabilan tim dan lingkungan kerja agar tetap positif.
Kelas HR
Grow Together