Resign dari tempat kerja adalah hal yang wajar terjadi dalam perjalanan karir. Tapi kapan waktu yang tepat untuk resign? Apakah awal tahun, akhir tahun, setelah dapat THR?
Ada beberapa waktu yang dianggap sebagai waktunya karyawan resign dari pekerjaan. Namun terlepas dari waktu-waktu tersebut, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan sebelum akhirnya memutuskan untuk resign dari pekerjaan.
Ada kalanya seseorang merasa stagnan dalam pekerjaan atau ingin mengejar peluang yang lebih baik, sementara ada juga yang merasa sudah mencapai titik jenuh dan tidak lagi merasa puas. Nah, berikut adalah penjelasan tentang waktu yang tepat untuk resign dan tips untuk melakukannya dengan cara yang profesional.
Table of Content
Menilai Alasan untuk Resign
Setiap orang pasti memiliki keputusannya sendiri mengapa mereka memilih untuk meninggalkan pekerjaan yang dimiliki saat ini, entah itu karena alasan personal maupun profesional. Kendati demikian, untuk memutuskan apakah kamu perlu resign atau tidak, coba renungkan kembali alasan dibalik keputusan tersebut.
Resign adalah salah satu keputusan besar dalam perjalanan karir, dengan demikian pastikan keputusan ini didasarkan pada hasil pemikiran yang matang bukan karena ikut-ikutan atau impulsif. Berikut ini adalah beberapa alasan seseorang memutuskan untuk resign:
1. Stagnasi Karir
Alasan yang pertama seseorang memiliki resign adalah karena tidak adanya kesempatan untuk berkembang di perusahaan tersebut. Jika merasa tidak ada perkembangan karier atau kesempatan untuk belajar dan berkembang, resign bisa menjadi pilihan.
2. Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat
Berikutnya, lingkungan kerja yang toxic, seperti adanya konflik yang tak terselesaikan, tekanan yang berlebihan, atau budaya perusahaan yang tidak mendukung, bisa mempengaruhi kesehatan mental dan fisik seseorang. Berdasarkan studi terbaru dari MIT Sloan mengungkapkan bahwa salah satu penyebab terbesar karyawan resign adalah lingkungan yang toxic.
3. Underpaid
Selanjutnya, tidak dipungkiri jika kompensasi juga menjadi alasan dibalik resignya seorang karyawan. Ketika ada peluang karir yang lebih menarik dengan gaji yang lebih tinggi atau jenjang karir yang lebih jelas, banyak orang yang memilih untuk resign demi mengejar kesempatan tersebut.
4. Work-life Balance
Alasan resign yang selanjutnya adalah karena merasa tidak memiliki work life balance. Misalnya banyaknya lembur, perjalanan dinas yang berlebihan, atau waktu keluarga yang terabaikan, resign bisa menjadi langkah untuk memperbaiki keseimbangan tersebut.
5. Masalah Pribadi
Tidak melulu soal pekerjaan, ada beberapa alasan yang sifatnya pribadi. Seperti ada masalah kesehatan, ingin melanjutkan studi, menikah dan lain sebagainya.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Resign
Lantas, kapan waktu yang tepat bagi karyawan untuk resign dari perusahaan? Secara umum, waktu yang tepat untuk resign bergantung pada kondisi dan alasan pribadi masing-masing individu.
Mengambil keputusan untuk resign tidak bsia semabnagan, pastikan kamu mengambil keputusan yang tidak akan kamu sesali setelahnya. Namun, menurut survei yang dilakukan oleh The Muse, 725 pekerja mengalami “Shift Shock” yaitu perasaan terkejut atau menyesal setelah memulai suatu posisi yang ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi.
Dalam beberapa kasus, resign tidak selalu menjadi solusi terbaik. Berikut adalah beberapa waktu atau situasi yang bisa dijadikan patokan kapan sebaiknya mengundurkan diri:
1. Saat Sudah Memiliki Rencana Selanjutnya
Waktu yang tepat untuk resign adalah setelah kamu menentukan apa yang akan kamu lakukan selanjutnya. Lebih baik menunggu lebih lama daripada menyesali keputusan yang dibuat.
Mengundurkan diri tanpa rencana pasti bisa berisiko. Sebaiknya pastikan kamu sudah memiliki pekerjaan baru atau setidaknya rencana jelas tentang apa yang akan dilakukan setelah resign.
2. Menjelang Akhir Tahun dan Setelah Mendapatkan THR
Mengapa dua waktu ini menjadi waktu yang tepat untuk resign? Sebab akhir tahun adalah waktu yang terbilang aman untuk karyawan yang resign, setelah menyelesaikan proker dan tugas-tugas tahunan serta beberapa perusahaan biasanya akan membuka loker besar-besaran di awal tahun.
Selain itu, setelah lebaran juga menjadi salah satu waktu yang banyak digunakan oleh karyawan yang ingin resign. Selain menunggu THR cair, banyak karyawan yang resign juga menjadi kesempatan bagi yang ingin pindah perusahaan.
3. Tidak Merasa Terlibat
Mengutip dari Michael page, salah satu waktu yang tepat untuk resign adalah ketika kamu sudah mulai merasa tidak terlibat dengan perusahaan. Tidak ada perasaan bersemangat dan gairah untuk produktif. Kondisi ini bisa menjadi indikasi bahwa kamu butuh mencari tantangan yang baru.
4. Tidak Ada Perubahan Setelah Berkomunikasi
Selanjutnya, waktu yang tepat untuk resign adalah setelah kamu merasa tidak ada yang berubah setelah berkonsultasi dengan atasan. Jika kamu sudah mencoba untuk menyampaikan keluhan namun tidak ada respons yang memadai, itu bisa menjadi tanda bahwa perubahan yang diinginkan tidak akan terjadi.
5. Setelah Mengevaluasi Pilihan
Mengevaluasi pilihan adalah langkah penting sebelum mengambil keputusan besar seperti resign. Kamu harus mempertimbangkan berbagai aspek, seperti kondisi keuangan pribadi, peluang karir lainnya, dan apakah benar-benar siap untuk menghadapi tantangan baru. Jika setelah evaluasi tersebut kamu merasa yakin, maka saat itulah waktu yang tepat untuk resign.
6. Tidak Ada Prospek Karir Jangka Panjang
Waktu yang tepat untuk resign selanjutnya adalah ketika kamu merasa perusahaan tempat tidak memberikan ruang untuk berkembang dalam jangka panjang atau tidak ada jenjang karir yang jelas. Dengan demikian ini adalah tanda bahwa mungkin sudah saatnya untuk mencari pekerjaan baru yang memberikan kesempatan lebih besar.
Tips Resign yang Profesional
Menjaga hubungan baik setelah resign adalah hal yang sangat penting, baik untuk reputasi pribadi maupun untuk jaringan profesional di masa depan. Berikut adalah beberapa tips untuk resign dengan cara yang profesional:
1. Berkomunikasi dengan Atasan Secara Langsung
Saat mengajukan pengunduran diri, jika memungkinkan lakukanlah secara langsung kepada atasan. Tentukan waktu yang tepat untuk berbicara secara pribadi, jelaskan alasan dengan jujur, namun tetap menjaga sopan santun. Jika tidak memungkinkan untuk bertemu langsung, kamu bisa menyampaikannya melalui surat resign.
2. Berikan Pemberitahuan yang Cukup
Biasanya, pemberitahuan resign dilakukan satu bulan sebelumnya, tergantung pada kebijakan perusahaan atau kontrak kerja. Hal ini akan memberi perusahaan waktu untuk mencari pengganti atau mengatur alur kerja setelah karyawan resign.
3. Jangan Membakar Jembatan
Tinggalkan perusahaan dengan kesan baik dan profesional. Jangan meninggalkan pekerjaan dengan cara yang buruk, apalagi berbicara negatif tentang rekan kerja atau atasan. Perusahaan atau orang-orang yang ditinggalkan mungkin akan menjadi bagian dari jaringan profesional di masa depan, jadi penting untuk menjaga hubungan baik.
Menentukan waktu yang tepat untuk resign memerlukan pertimbangan yang matang. Setiap orang memiliki waktunya masing-masing, yang perlu kamu pastikan adalah kamu sudah memikirkannya dengan matang dan menyusun langkah selanjutnya setelah resign.
Kelas HR
Grow Together