Salah satu tahapan dalam menyusun struktur skala upah adalah dengan melakukan analisis jabatan. Dalam melakukannya ada beberapa metode analisis jabatan yang bisa digunakan. Selengkapnya simak penjelasannya di bawah ini.
Table of Content
Sekilas Tentang Analisis Jabatan
Analisis jabatan merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi suatu informasi dari jabatan tertentu. Kegiatan ini sangat penting dilakukan di suatu perusahaan.
Pasalnya hasil dari kegiatan analisis jabatan ini dapat dijadikan patokan dalam pengambilan keputusan perusahaan seperti rekrutmen dan seleksi, pelatihan, perencanaan karir hingga penyusunan struktur skala upah. Selain itu dengan analisis jabatan juga dapat membantu HR mengetahui kualifikasi yang cocok untuk suatu jabatan tertentu.
Metode Analisis Jabatan
Analisis jabatan merupakan proses mendapatkan dan mengolah informasi dari suatu jabatan tertentu yang kemudian dituangkan dalam bentuk uraian jabatan. Hasil dari analisis jabatan ini menjadi patokan bagi perusahaan dalam menentukan struktur skala upah.
Untuk melakukan analisis jabatan ada beberapa metode yang bisa dilakukan. Berikut ini adalah 5 metode analisis jabatan dan penjelasannya:
1. Metode wawancara
Meninjau tanggung jawab yang dibebankan pada suatu jabatan merupakan kegiatan penting bagi perusahaan agar dapat mngembangkan bisnisnya. Dalam melakukan analisis tersebut salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan wawancara.
Dalam hal ini pihak analis akan melakukan tanya jawab kepada karyawan untuk mendapatkan informasi seputar pekerjaan mereka seperti sistem apa yang digunakan, proses kerja dan keterampilan yang mereka perlukan untuk bekerja. Untuk mendapatkan jawaban yang holistik wawancara ini bisa dilakukan kepada lebih dari satu karyawan.
2. Metode observasi
Metode analisis yang selanjutnya adalah observasi. Hal ini dilakukan dengan cara mengamati karyawan dalam melakukan tugasnya.
Biasanya pihak analis akan melakukan pengamatan selama beberapa hari. Selama pengamatan tersebut mereka akan membuat catatan dari hasil observasi yang dilakukan, seperti mengenai tugas apa saja yang dikerjakan, alat yang digunakan, berapa lama waktu yang diperlukan dalam mengerjakan suatu tugas tertentu dan lain sebagainya.
3. Metode kuesioner
Berikutnya, ada pula metode kuesioner. Metode ini dilakukan dengan menyusun sejumlah pertanyaan untuk dijawab oleh karyawan.
Pertanyaan-pertanyaan itu nanti akan diberikan kepada anggota tim dari divisi tertentu mulai dari staf hingga manajer. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi apakah ada kesenjangan harapan pekerjaan di antara mereka atau tidak.
4. Metode catatan harian
Metode yang satu ini dilakukan dengan cara karyawan membuat catatan harian mengenai tugas-tugas yang mereka lakukan sehari-hari. Periode untuk melakukan metode ini bisa beragam tergantung kebutuhan.
5. Metode analisis pekerjaan fungsional
Metode analisis jabatan yang berikut ini merupakan metode analisis formal. Analisis dengan metode ini juga dapat mengungkapkan hasil kuantitatif.
Umumnya metode analisis fungsional ini dilakukan untuk mengidentifikasi keterbatasan peran di suatu posisi. Dengan demikian perusahaan bisa membuat uraian jabatan pada posisi tertentu.
6. Metode inventaris pekerjaan
Metode yang satu ini dilakukan dengan cara melakukan checklist tugas-tugas karyawan. Informasi ini biasanya didapatkan dari deskripsi tugas atau KPI (Key Performance Indicator) suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahawa karyawan melakukan tugas tertentu.
7. Metode kinerja
Berbeda dengan metode lainnya, pada metode yang satu iii analis akan melakukan tugas dari suatu posisi tertentu secara langsung. Tujuannya adalah untuk lebih memahami tugas-tugas pada posisi tersebut.
Nah, itu tadi adalah 7 metode analisis jabatan. Hasil analisis jabatan ini bisa digunakan untuk menyusun struktur skala upah. Semoga bermanfaat.