Evaluasi jabatan adalah proses kunci dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dan penentuan gaji yang adil. Untuk melakukannya ada beberapa metode yang bisa dilakukan. Metode evaluasi jabatan adalah alat yang digunakan untuk menganalisis dan memberikan nilai pada setiap jabatan berdasarkan sejumlah faktor tertentu.
Proses evaluasi ini membutuhkan metode yang efektif dalam pelaksanaanya. Tujuannya agar mendapatkan hasil yang akurat dan sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan evaluasi.
Apa saja metode evaluasi jabatan?
Dilansir dari Academy To Innovate HR, valuasi jabatan yang tidak efektif atau bahkan tidak melakukan evaluasi sama sekali dapat menyebabkan pembayaran gaji karyawan menjadi tidak terstruktur dan pengebangkan karir karaywan yang kurang efektif. Oleh sebab itu proses yang satu ini sangat penting untuk dilakukan dalam pengelolaan sumber daya manusia perusahaan.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi jabatan. Berikut ini adalah 5 metode yang bisa dilakukan beserta penjelasanya:
- Metode Peringkat (Ranking Method)
Metode peringkat adalah salah satu metode evaluasi jabatan yang paling sederhana. Dalam metode ini, seluruh jabatan dalam organisasi diberi peringkat berdasarkan tingkat kompleksitas tugas, tanggung jawab, atau nilai relatif mereka.
Metode ini lebih cocok digunakan untuk perusahaan dengan skala kecil. Sedangkan untuk perusahaan besar dengan banyak jabatan, metode ini kurang cocok kecuali evaluasi jabatannya disusun berdasarkan kategori pekerjaan tertentu. Selain itu metode ini juga tidak memperhatikan tingkat kompensasi untuk posisi tertentu yang ada di pasaran.
- Metode Penilaian Perbandingan (Comparison Method)
Metode penilaian perbandingan melibatkan perbandingan dua atau lebih jabatan dalam hal tingkat kompleksitas, tanggung jawab, atau faktor lainnya. Dalam metode ini, serangkaian perbandingan dibuat untuk menentukan peringkat jabatan.
Keuntungan metode ini adalah dapat memberikan perbandingan yang lebih jelas antara jabatan. Tetapi metode ini juga memerlukan waktu yang lama dalam pelaksanaannya. Selain itu penilaiannya juga cenderung subjektif.
- Metode Titik (Point Method)
Metode titik adalah metode evaluasi jabatan yang lebih sistematis. Dalam metode ini, setiap jabatan diberi nilai berdasarkan sejumlah faktor, seperti pendidikan, pengalaman, tanggung jawab, dan keterampilan yang diperlukan.
Setiap faktor diberi bobot atau poin. Nantinya poin dari masing-masing faktor penilaian dijumlahkan menjadi total poin. Total poin inilah yang digunakan untuk menentukan tingkat jabatan dan kompensasi yang sesuai. Metode ini lebih objektif daripada metode peringkat atau penilaian perbandingan.
- Metode Job Classification (Klasifikasi Jabatan)
Metode klasifikasi jabatan adalah metode yang digunakan untuk mengklasifikasikan jabatan berdasarkan deskripsi jabatan yang telah disusun sebelumnya. Setiap jabatan diberi label atau kategori tertentu berdasarkan karakteristiknya, seperti tingkat tanggung jawab, keterampilan yang diperlukan, dan tingkat pendidikan.
Klasifikasi ini kemudian digunakan untuk menentukan kompensasi yang sesuai. Namun metode ini juga rentan terhadap inflasi sehingga menyebabkan evaluasi yang dilakukan tidak efektif lagi.
- Metode Perbandingan Faktor (Factor Comparison Method)
Metode analisis faktor adalah metode evaluasi jabatan yang cenderung lebih kompleks. Dalam metode ini, jabatan dianalisis berdasarkan sejumlah faktor yang telah ditentukan sebelumnya, seperti tanggung jawab, keterampilan, dan pengalaman.
Namun, faktor-faktor ini diberi nilai berdasarkan data pasar tenaga kerja yang aktual, yang dapat berubah dari waktu ke waktu. Hal ini menyebabkan beberapa kelemahan jika digunakan, diantaranya adalah:
- Mempersulit komunikasi dengan karyawan.
- Pada tingkat tertentu subjektivitas mungkin tidak bisa dihindari.
- Proses rumit.
- Metode Penetapan Harga Pasar
Terakhir adalah metode penetapan harga pasar. Metode ini dilakukan dengan mengacu pada harga pasar untuk posisi tertentu dan tidak memperhitungkan penilaian jabatan secara internal. hal ini bisa saja menyebabkan suatu pekerjaan memiliki nilai yang lebih tinggi menurut harga pasar namun pada realitasnya di internal perusahaan jabatan tersebut memiliki nilai yang lebih rendah.
Pemilihan metode evaluasi jabatan harus mempertimbangkan ukuran perusahaan, tingkat kompleksitas, dan sumber daya yang tersedia untuk melakukan evaluasi. Setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri oleh sebab itu penting bagi perusahaan untuk memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan.
Kelas HR
Grow Together