
Training Needs Analysis merupakan suatu proses dilakukan untuk merancang program pelatihan yang efektif dan tepat sasaran. Dalam melakukannya diperlukan metode yang tepat untuk mendapatkan informasi yang menyeluruh. Setidaknya ada 8 metode Training Need Analysis yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhan.
Tidak semua metode bisa cocok digunakan oleh semua perusahaan. Oleh sebab itu pilihlah metode yang paling sesuai dengan tujuan perusahaan.
Table of Content
Metode Training Needs Analysis
Pemilihan metode yang tepat akan berpengaruh pada hasil analisa yang dilakukan oleh HR dalam merancang pelatihan yang tepat sasaran dan efektif bagi karyawan. Oleh sebab itu pilih metode yang paling sesuai agar bisa mendapatkan informasi yang komprehensif dan bisa menjawab tujuan perusahaan dengan tepat. Berikut ini adalah beberapa metode yang bisa digunakan:
1. Survei
Metode pertama yang dapat digunakan oleh HR dalam melakukan Training Need Analysis adalah survei. Survei bisa menjadi metode yang tepat untuk digunakan dalam mengidentifikasi adanya penurunan performa di suatu divisi.
Dalam melakukan survei ini bisa dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada karyawan. Pertanyaan dalam kuesioner tersebut dapat berkaitan dengan keterampilan teknis, pengetahuan, dan kemampuan interpersonal. Dengan demikian HR bisa mengumpulkan informasi mengenai pelatihan apa saja yang diperlukan oleh karyawan.
2. Wawancara
Metode Training Need Analysis yang selanjutnya adalah melalui wawancara langsung dengan karyawan, manajer, dan departemen terkait. Metode ini mengedepankan komunikasi secara langsung untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam.
Wawancara memungkinkan HR untuk memahami konteks pekerjaan dan masalah yang dihadapi oleh karyawan secara mendalam. Tentunya dengan metode tersebut dapat membantu HR dalam mengidentifikasi kebutuhan pelatihan yang mungkin tidak ditemukan melalui survei.
3. Observasi
Selanjutnya, dalam melakukan analisis kebutuhan pelatihan HR juga bisa melakukannya dengan mengamati kinerja karyawan selama di tempat kerja. Dengan melakukan observasi ini HR dapat mengetahui adanya gap antara skill yang dimiliki karyawan dengan kebutuhan skill dari posisi tersebut. Observasi langsung ini dapat memberikan informasi tentang situasi nyata di lapangan.
4. Analisis Kinerja
Analisis kinerja merupakan metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mengevaluasi data-data yang berkaitan dengan kinerja karyawan seperti hasil kerja, target pencapaian, dan feedback dari atasan. Dengan membandingkan kinerja tersebut dengan harapan kinerja yang diinginkan maka HR dapat mengidentifikasi kebutuhan pelatihan seperti apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan hasil kerja karyawan.
5. Analisis tugas pekerjaan
Metode Training Need Analysis yang selanjutnya adalah dengan melakukan analisa terhadap tugas yang dibebankan kepada karyawan. Analisis tugas ini melibatkan pengelompokkan pengetahuan dan skill tertentu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap unit tugas yang dibebankan kepada karyawan.
Dengan menggunakan metode ini dapat membantu HR untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan yang tepat sasaran dan lebih efektif. HR harus memastikan bahwa pelatihan yang akan didapatkan karyawan nantinya dapat selaras dengan tujuan dan memenuhi syarat pekerjaan yang dikerjakan.
6. FGD
Metode FGD atau Focus Group Discussion adalah metode yang melibatkan diskusi kelompok dengan karyawan dari berbagai tingkatan dan divisi. Dengan FGD dapat mendorong adanya diskusi secara terbuka dan membantu mengungkapkan masalah yang mungkin tidak diakui secara individu, serta memberikan pandangan yang lebih luas tentang kebutuhan pelatihan.
7. Umpan balik dari pelanggan
Selain pengamatan dari dalam, mendapatkan informasi dari pihak eksternal juga bisa membantu HR dalam menyusun program pelatihan yang tepat. Salah satunya adalah dengan mendapatkan umpan balik dari klien. Hal ini akan membantu untuk menggali informasi mengenai bagian-bagian tertentu dari karyawan yang perlu ditingkatkan dari pandangan klien.
8. Benchmarking
Selanjutnya, dalam melakukan Training Need Analysis perusahaan juga bisa melakukan benchmarking yaitu pengamatan terhadap perusahaan lain yang sudah berhasil mengembangkan aspek tertentu pada karyawannya. Dengan metode ini dapat membantu HR untuk mengidentifikasi keterampilan dan kompetensi yang diperlukan untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi dan memenuhi standar industri.
Nah, itu tadi adalah beberapa metode Training Need Analysis yang dapat digunakan HR untuk mendapatkan informasi yang komprehensif mengenai gap yang ada antara karyawan dengan kebutuhan perusahaan. Untuk mendapatkan informasi yang lebih menyeluruh HR bisa menggabungkan lebih dari satu metode.