
Sering bingung bagaimana cara menjawab pertanyaan recruiter yang benar saat interview? Takut berbelit-belit dan jawabannya tidak fokus pada pertanyaan yang diajukan? Yuk, kenalan dengan teknik PAR.
PAR adalah akronim dari Problem, Action, Result. Teknik ini akan sangat membantu untuk menjawab pertanyaan recruiter dengan lebih efektif, terstruktur, jelas, dan memberikan kesan profesional.
Table of Content
Mengapa Banyak Orang Gagal dalam Wawancara Kerja?
Sebelum membahas bagaimana cara teknik PAR dapat membantu kamu sukses dalam wawancara, penting untuk memahami beberapa alasan umum mengapa banyak orang gagal dalam tahap ini. Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan ini, kamu bisa lebih siap dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Berikut beberapa alasan umum kegagalan dalam wawancara kerja:
1. Kurang Persiapan
Kesalahan pertama yang banyak dilakukan kandidat adalah datang wawancara tanpa riset tentang perusahaan, posisi yang dilamar, atau pertanyaan umum wawancara. Kurangnya persiapan ini menyebabkan jawaban yang diberikan terdengar datar, umum, dan tidak meyakinkan.
2. Tidak Bisa Menyampaikan Pengalaman dengan Baik
Selanjutnya, kesalahan yang umum dilakukan oleh kandidat dalam wawancara adalah tidak bisa mempromosikan dirinya dengan baik. Walaupun seseorang punya pengalaman yang hebat, jika tidak bisa menceritakannya dengan cara yang jelas dan terstruktur, pewawancara sulit menilai kompetensinya. Nah, disinilah teknik PAR sangat membantu untuk menyampaikan pengalaman kerja secara efektif.
3. Terlalu Fokus pada Teori, Bukan Praktik
Sebagian kandidat terlalu banyak menjelaskan konsep atau kemampuan secara teoritis seperti “Saya adalah pekerja keras”, “Saya bisa bekerja dalam tim” tanpa memberikan bukti nyata atau contoh kasus. Pewawancara lebih tertarik pada bagaimana kamu menerapkan kemampuan tersebut dalam situasi nyata.
Hal ini umumnya ditanyakan ketika recruiter menggunakan BEI (Behavioral Event Interview). Pertanyaan BEI cenderung lebih banyak menggali pengalaman yang kamu miliki di masa lalu untuk menunjukkan potensi dan kompetensi yang kamu miliki jika bekerja di perusahaan.
4. Tidak Menunjukkan Antusiasme
Sikap datar, bahasa tubuh tertutup, atau suara yang terdengar tidak bersemangat bisa membuat pewawancara ragu akan motivasi kamu untuk bergabung dengan perusahaan. Jadi, pastikan untuk antusias selama wawancara berlangsung. Hal ini tak hanya ditampilkan dalam bahasa tubuh, namun juga persiapan dalam pemilihan pakaian, datang tepat waktu, dan lain sebagainya.
5. Tidak Menjawab Pertanyaan dengan Relevan
Beberapa orang menjawab terlalu panjang lebar, keluar dari konteks pertanyaan, atau terlalu bertele-tele. Hal ini membuat pewawancara bingung dan merasa waktu terbuang. Teknik PAR hadir sebagai solusi konkret untuk mengatasi masalah ini, terutama dalam menyampaikan pengalaman dan kemampuan secara meyakinkan dan terstruktur.
Apa Itu Teknik PAR?
Selanjutnya, mari kita bahas apa itu teknik PAR. PAR adalah singkatan dari Problem (Masalah), Action (Tindakan), dan Result (Hasil). Teknik ini mirip dengan metode STAR (Situation, Task, Action, Result), namun lebih fokus pada penyampaian narasi berdasarkan tantangan nyata, aksi, dan hasilnya.
STAR memiliki dua komponen yang sering kali tumpang tindih yaitu Situation dan Tak. Hal ini membuat kamu harus menjelaskan lebih banyak detail untuk Situation dan Task. Sedangkan dalam PAR, jawabannya bisa lebih singkat yang mana kamu hanya perlu menjelaskan kejadian yang menjadi masalah utama. Untuk menggunakan teknik PAR, caranya adalah sebagai berikut:
- Menjelaskan masalah atau tantangan spesifik yang pernah dihadapi di tempat kerja atau selama kegiatan profesional.
- Menguraikan langkah konkret yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
- Menyampaikan hasil akhir dari tindakan yang Anda lakukan, termasuk pencapaian atau perbaikan yang terjadi.
Mengapa Teknik PAR Efektif dalam Wawancara?
Teknik PAR memiliki beberapa keunggulan ketika digunakan untuk menjawab pertanyaan wawancara kerja. Beberapa alasan mengapa teknik PAR sangat efektif antara lain:
- Struktur jawaban yang jelas, dengan demikian recruiter lebih mudah memahami jawaban karena disampaikan secara sistematis.
- Teknik ini membantu kamu untuk show don’t tell, yaitu menunjukkan keterampilan secara konkret, bukan hanya sekadar menceritakannya.
- Teknik ini membuat kamu dianggap lebih profesional karena memberikan jawaban berbasis pengalaman dan bukti nyata.
- Membantu kamu lebih menonjol dari kandidat lain karena dengan PAR, kamu menjelaskan jawaban dengan lebih spesifik dan meyakinkan.
Cara Menggunakan Teknik PAR dalam Wawancara
Menggunakan teknik yang satu ini dalam wawancara kerja membantu kamu untuk menyusun jawaban dengan lebih terstruktur. Berikut langkah-langkah praktis dalam menerapkan teknik PAR:
1. Identifikasi Pertanyaan Wawancara yang Cocok untuk PAR
Pertama, kamu perlu mengidentifikasi apa saja pertanyaan wawancara yang bisa dijawab dengan menggunakan PAR.. Gunakan teknik ini ketika kamu mendapat pertanyaan seperti:
- “Ceritakan saat Anda menghadapi tantangan di tempat kerja.”
- “Pernahkah Anda membuat keputusan penting? Apa dampaknya?”
- “Bagaimana Anda menangani konflik dalam tim?”
2. Siapkan Cerita Berdasarkan Pengalaman Nyata
Sebelum wawancara, siapkan beberapa contoh pengalaman kerja yang relevan. Pilih cerita yang menggambarkan PAR, yaitu:
- Problem, tantangan yang cukup kompleks
- Action, peran aktif kamu dalam mengatasinya
- Result, hasil yang positif atau berdampak besar
3. Rangkai Jawaban dengan Format PAR
Terakhir, kamu hanya perlu menyusun 3 komponen jawaban seperti yang sudah disiapkan sebelumnya. Contoh, ketika mendapatkan pertanyaan “Ceritakan saat Anda berhasil meningkatkan efisiensi kerja tim Anda.”
Problem:
“Saat bekerja sebagai supervisor di bagian operasional, saya menyadari bahwa tim kami sering terlambat menyelesaikan tugas karena kurangnya koordinasi antara shift pagi dan sore.”
Action:
“Saya mengusulkan perubahan sistem pelaporan antar shift, di mana setiap shift harus mencatat status pekerjaan secara real-time di dashboard digital yang bisa diakses semua anggota tim. Selain itu, saya menjadwalkan pertemuan koordinasi setiap Jumat untuk evaluasi mingguan.”
Result:
“Dalam dua bulan, waktu penyelesaian tugas meningkat 35%, dan jumlah pekerjaan tertunda menurun hingga 50%. Manajemen mengapresiasi inisiatif tersebut dan menerapkannya ke departemen lain.”
Menguasai teknik PAR dapat menjadi senjata ampuh untuk sukses dalam wawancara kerja. Dengan menjawab secara terstruktur dan berbasis pengalaman nyata, kamu akan dinilai sebagai kandidat yang solutif, proaktif, dan profesional. Jangan lupa untuk menyiapkan cerita-cerita yang relevan dan berlatih menyampaikannya sebelum wawancara.
Ingatlah, wawancara kerja bukan hanya soal menjawab pertanyaan, tapi juga tentang bagaimana kamu menceritakan diri sebagai orang yang siap memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Dengan teknik PAR, kamu bisa melakukannya dengan percaya diri dan terarah.
Kelas HR
Grow Together