Salah satu metodologi dalam dunia bisnis yang banyak digunakan untuk meningkatkan kualitas produk dan mengefisienkan proses adalah six sigma. Untuk mengimplementasikannya, kamu perlu memahami apa saja prinsip dasar six sigma.
Secara sederhana, prinsip-prinsip tersebut memiliki tujuan yang sederhana yaitu menghasilkan kualitas dan proses yang mendekati sempurna. Nah, untuk mengetahui lebih lengkapnya simak ulasannya di bawah ini.
Table of Content
Prinsip Dasar Six Sigma
Dilansir dari Investopedia, six sigma adalah metodologi yang digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan memperbaiki proses agar menghasilkan kualitas yang mendekati sempurna. Six sigma dipakai untuk meningkatkan performa bisnis dan menurunkan kemungkinan kesalahan.
Apabila proses yang dilaksanakan memiliki six sigma maka kemungkinan cacat pada produk adalah sangat kecil. Semua hal yang dilaksanakan dalam six sigma ini bermuara pada satu tujuan yaitu untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Dalam implementasinya terdapat lima prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Fokus Pada Konsumen
Prinsip yang pertama dalam six sigma adalah fokus pada konsumen. Peningkatan kualitas dan efisiensi proses semuanyanya bermuara untuk meningkatkan kepuasan konsumen.
Dalam implementasinya, perusahaan perlu memahami apa saja yang diinginkan konsumen. Kemudian mengukur sejauh mana perusahaan telah memenuhi ekspektasi konsumen tersebut. Dengan demikian perusahaan bisa meningkatkan upaya mereka untuk menghasilkan produk maupun layanan yang sesuai dengan keinginan konsumen.
2. Pemahaman yang Mendalam Tentang Proses
Prinsip dasar six sigma yang selanjutnya adalah pemahaman yang mendalam tentang proses. Dalam melakukan six sigma prinsip yang satu penting sekali untuk diperhatikan. Sebab dalam upaya untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi proses perusahaan perlu memahami proses-proses apa saja yang diperlukan serta proses apa saja yang kurang diperlukan.
Setelah itu identifikasi pula masalah yang ada pada proses. Dengan mengidentifikasi proses inti perusahaan bisa mengetahui bagaimana kinerja saat ini serta mengidentifikasi bagian mana yang perlu diperbaiki.
3. Eliminasi yang Tidak Perlu
Six sigma dilakukan untuk mengefisienkan proses yang dilakukan oleh perusahan semaksimal mungkin dengan tujuan untuk menghasilkan kualitas yang mendekati sempurna. Oleh sebab itu dalam prosesnya perusahaan perlu mengeliminasi hal-hal yang kurang perlu.
Setelah mengidentifikasi masalah yang terjadi da mengetahui proses-proses inti dalam produksi maka hal-hal yang kurang perlu sebaiknya dihilangkan. Hal ini untuk mengurangi aktivitas yang tidak memberikan manfaat pada proses dan produk.
4. Partisipasi Semua Pihak
Prinsip dasar six sigma yang berikutnya adalah adanya partisipasi semua pihak. Kesuksesan perusahaan dapat diraih dengan adanya kerjasama dari seluruh stakeholder.
Namun orang-orang yang terlibat dalam six sigma tersebut haruslah orang yang benar-benar memahami proses bisnis. Kerjasama dari beberapa anggota dari berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan proses yang dijalankan akan memberikan perspektif yang lebih luas dalam menyelesaikan masalah yang terjadi.
5. Peningkatan yang Berkelanjutan
Terakhir, dalam six sigma tidak ada kata akhir namun yang ada adalah evaluasi dan peningkatan terus-menerus. Sebab dalam six sigma segala sesuatu yang sifatnya pemborosan dan kurang efisien harus dihilangkan. Untuk mengetahui hal itu maka perlu dilakukan evaluasi dan peningkatan terus menerus.
Nah, itu tadi adalah lima prinsip dasar six sigma yang perlu kamu ketahui. Semoga bermanfaat!