fbpx
Skip to content

Jangan Asal Menghakimi, Ini Bedanya Pro Hire dan Nepotisme dalam Proses Rekrutmen

Jangan Asal Menghakimi, Ini Bedanya Pro Hire dan Nepotisme dalam Proses Rekrutmen

Susahnya mencari pekerjaan terkadang membuat beberapa orang memilih jalur instan untuk mendapatkannya, salah satunya adalah dengan menggunakan jalur orang dalam. Dalam dunia kerja sering juga dikenal dengan nepotisme yang mana hal ini merupakan jenis favoritisme di tempat kerja dengan mendahulukan keluarga untuk dapatkan pekerjaan daripada orang lain. 

Dengan adanya nepotisme ini, proses rekrutmen pro hire juga seringkali disamakan. Padahal keduanya tentu saja jauh berbeda. Lantas apa perbedaan pro hire dan nepotisme? Untuk mengetahui perbedaan keduanya, simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Pro Hire

Proses rekrutmen pro hire dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan kandidat terbaik dengan pengalaman dan keterampilan yang spesifik. Terkadang beberapa perusahaan memang tidak mengumumkan lowongan kerja pro hire karena alasan tertentu. Namun tak jarang juga perusahaan yang membuka lowongan pro hire salah satu contohnya adalah BUMN. 

Perusahaan yang tidak mempublikasikan lowongan pekerjaan pro hire, karena dalam prosesnya diperlukan tindakan proaktif dari tim rekrutmen perusahaan untuk mendapatkan kandidat tertentu. Dengan demikian proses rekrutmennya tidak sama seperti rekrutmen pada umumnya. 

Selain itu, hal ini juga bisa dilakukan dengan menggunakan sistem employee referral. Dengan demikian karyawan internal perusahaan merekomendasikan kandidat tertentu yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 

Pengertian Nepotisme

Dilansir dari Indeed, nepotisme merupakan salah satu bentuk favoritism dalam dunia kerja. Nepotisme terjadi ketika seseorang yang memiliki kekuasan di tempat kerja mendahulukan keluarganya untuk mendapatkan pekerjaan dan mengesampingkan kandidat yang lain. Hal ini tidak hanya terjadi pada hubungan keluarga sedarah, namun bisa juga karena hubungan perkawinan.

Nepotisme di tempat kerja bisa berdampak buruk bagi perusahaan. Selain menimbulkan ketidakpuasan karyawan, praktik semacam ini juga bisa menyebabkan profesionalisme di tempat kerja menurun. Beberapa ciri nepotisme di tempat kerja diantaranya adalah:

  • Mengabaikan kualifikasi yang dimiliki oleh keluarga. 
  • Memberikan tugas yang lebih ringan atau sedikit kepada keluarga dibandingkan karyawan lain. 
  • Mempromosikan keluarga untuk mendapatkan posisi tertentu dibandingkan karyawan lain yang lebih berhak.

Perbedaan Pro Hire dan Nepotisme

Problematika nepotisme dan pro hire yang seringkali dianggap sama muncul karena ketidaktahuan masyarakat dalam proses rekrutmen yang dilakukan. Berdasarkan pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perbedaan pro hire dan nepotisme adalah sebagai berikut:

1. Proses Rekrutmen

Perbedaan yang pertama terletak pada proses rekrutmen yang dilakukan. Dalam proses rekrutmen pro hire, kandidat tetap melewati serangkaian seleksi untuk menentukan apakah kandidat tersebut sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau tidak. 

Sedangkan nepotisme mengesampingkan proses rekrutmen. Umumnya orang yang memiliki kekuasaan ‘nitip’ keluarga atau kerabatnya kepada HR untuk didahulukan dan diprioritaskan untuk diterima dibandingkan kandidat lain. 

2. Kualifikasi yang Dimiliki

Selanjutnya, kualifikasi yang dimiliki tentu saja berbeda. Nepotisme cenderung mengabaikan kualifikasi yang dimiliki oleh kandidat. Pelaku nepotisme cenderung mendahulukan keluarganya meskipun menyadari bahwa kandidat tersebut tidak memiliki kualifikasi yang dibutuhkan. 

Berbeda dengan prohire yang memiliki kualifikasi tertentu. Penentuan kandidat yang lolos seleksi pro hire cukup ketat dan memiliki kualifikasi yang tinggi, sebab pro hire digunakan untuk mendapatkan kandidat terbaik yang akan mengisi posisi-posisi strategis yang ada di perusahaan. 

3. Hubungan Kekerabatan

Terakhir, jika dilihat dari hubungan kekerabatan pro hire tidak harus memiliki hubungan kekerabatan. Berbeda dengan nepotisme yang memiliki hubungan kekerabatan dengan orang yang merekomendasikannya di perusahaan. 

Nah, itu tadi adalah beberapa perbedaan pro hire dan nepotisme dalam proses rekrutmen. Dengan memahami hal ini, diharapkan tidak ada lagi kesalahpahaman mengenai pro hire dengan nepotisme atau jalur orang dalam dalam mencari kerja. 

Kelas HR

Grow Together

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Asal Menghakimi, Ini Bedanya Pro Hire dan Nepotisme dalam Proses Rekrutmen
× Chat Admin Kelas HR