fbpx
Skip to content

Waspada! Ini Dia Ciri-Ciri Kandidat Palsu saat Rekrutmen

Waspada! Ini Dia Ciri-Ciri Kandidat Palsu saat Rekrutmen

Mendapatkan pekerjaan bukanlah hal yang mudah, oleh sebab itu banyak pencari kerja yang nekat melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkannya. Sayangnya hal ini menimbulkan masalah baru bagi perusahaan apabila menemukan kandidat palsu selama proses rekrutmen berlangsung. Lantas apa sebenarnya yang dimaksud dengan kandidat palsu dan apa saja ciri-ciri kandidat palsu saat rekrutmen tersebut?

Kandidat palsu atau disebut juga dengan kandidat fraud merupakan fenomena umum yang tak jarang dialami oleh para recruiter selama melakukan proses rekrutmen. Hal ini tidak akan menjadi masalah apabila recruiter bisa mengidentifikasinya sejak awal, namun akan menjadi masalah bagi perusahaan jika kandidat palsu tersebut sampai lolos seleksi. Nah, agar hal ini tidak terjadi, yuk simak penjelasan mengenai kandidat palsu di bawah ini. 

Apa Itu Kandidat Palsu?

Fenomena kandidat palsu dalam rekrutmen ini bukanlah hal yang baru. Namun jumlah penipuan tersebut semakin meningkat seiring dengan meningkatnya proses perekrutan secara jarak jauh.  

Trend rekrutmen yang dilakukan secara online ini membuat recruiter semakin sulit untuk mengidentifikasi ciri-ciri kandidat palsu sejak awal. Kendati demikian, dalam mengenali kandidat palsu ini, ada 3 skenario yang umumnya digunakan oleh kandidat palsu saat mengikuti rekrutmen, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Proxy Candidate

Pertama adalah proxy candidat yang mana merupakan bentuk penipuan yang dilakukan oleh beberapa orang sekaligus. Hal ini dilakukan guna mendapatkan pekerjaan dengan menggunakan bantuan orang lain. 

Pada praktiknya, biasanya kandidat palsu ini akan meminta orang lain untuk melakukan test hingga wawancara kerja. Hal ini umum juga disebut dengan istilah joki pekerjaan. 

2. Resume Palsu

Resume palsu juga merupakan salah satu skenario yang banyak digunakan oleh para kandidat palsu dalam melancarkan aksinya. Biasanya mereka akan menggunakan resume milik orang lain, seperti riwayat pekerjaan dan riwayat pendidikan milih orang lain. 

Hal ini dilakukan karena kandidat tersebut sebenarnya tidak memiliki kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan demikian mereka memalsukan resume yang dikirimkan kepada perusahaan agar bisa lolos seleksi. 

3. Menggunakan Bantuan

Berbeda dengan proxy candidate yang menggunakan orang lain untuk menggantikan kandidat selama proses rekrutmen berlangsung. Skenario yang ketika ini dilakukan dengan cara meminta bantuan dari orang lain atau perangkat elektronik selama proses rekrutmen berlangsung. 

Bahkan dilansir dari HRdrive, FBI (Federal Bureau of Investigation) sampai mengeluarkan peringatan mengenai kandidat palsu yang melamar pekerjaan dengan menggunakan teknologi deepfake. Teknologi ini memungkinkan kandidat untuk menggunakan overlay wajah orang lain selama proses wawancara berlangsung. Mengerikannya, teknologi ini bisa membuat duplikasi wajah yang terlihat sangat nyata. 

Hal ini mungkin saja dilakukan sebab proses rekrutmen dilakukan secara online, sehingga recruiter tidak bisa mengawasi secara langsung ketika kandidat sedang mengerjakan skill test. Kandidat semacam ini melakukan kecurangan dengan menggunakan bantuan selama test yang mana semestinya dilakukan tanpa bantuan apapun dan siapapun. 

4. Nefarious Intention

Terakhir, beberapa kandidat palsu ini mengikuti proses rekrutmen secara online karena memiliki niat jahat. Hal tersebut dilakukan karena kandidat tersebut ingin mendapatkan akses data sensitif perusahaan dengan menyamar menjadi karyawan. 

Pelanggaran semacam ini menyebabkan kerugian yang besar bagi perusahaan. Dilansir dari IBM.com, kerugian rata-rata global akibat pelanggaran data yang terjadi pada tahun 2023 mencapai 4.45 USD.

Ciri-Ciri Kandidat Palsu saat Rekrutmen

Kendari mengenali kandidat palsu cukup sulit untuk dilakukan, apalagi jika hal tersebut terjadi pada perusahaan dengan banyak pelamar kerja. Akan sulit bagi recruiter untuk langsung menemukan kandidat palsu tersebut. 

Namun sebagai recruiter hal ini sangat penting untuk dilakukan agar tidak menimbulkan kerugian yang semakin besar bagi perusahaan. Nah, berikut ini ada beberapa ciri-ciri yang bisa diidentifikasi sejak awal agar tidak terjebak dengan kandidat palsu:

1. Red Flag Resume

Ciri kandidat palsu yang pertama tentu saja dapat dilihat dari resume. Resume yang dibuat oleh kandidat palsu umumnya hanya memuat informasi umum mengenai suatu posisi atau kualifikasi tertentu. Sebab, sebenarnya mereka tidak memiliki pengalaman atau pemahaman mengenai skill yang ditulis dalam resume. Berikut ini adalah beberapa ciri red flag pada resume kandidat:

  • Pekerja profesional umumnya akan membuat resume dengan bersih, rapi, dan minim kesalahan. Hal ini cenderung diabaikan oleh kandidat palsu, mereka kurang memperhatikan detail kecil semacam ini dalam membuat resume. 
  • Terlalu banyak keterampilan yang dimiliki. 
  • Terlalu banyak tanggung jawab yang diemban pada pengalaman kerja sebelumnya. 
  • Pengalaman kerja yang terlalu sempurna seperti bekerja di perusahaan top tier dengan gaji fantastis. 

2. Pendidikan Palsu

Dalam hal ini recruiter harus melakukan sedikit effort untuk menyelidikinya. Lakukan riset mengenai pengalaman kerja dan  riwayat pendidikan kandidat. 

Mencocokkan riwayat pendidikan dengan total pengalaman kerja kandidat bisa menjadi petunjuk besar bagi recruiter untuk mengetahui apakah kandidat ini benar atau hanya memberikan informasi palsu. Selain itu recruiter juga bisa menanyakan terkait sertifikasi yang dimiliki, misalnya dari mana mendapatkannya, bagaimana cara mendapatkannya, dan lain sebagainya. 

Nah, disinilah pentingnya melakukan background checking terhadap kandidat. Dengan melakukan background checking ini recruiter bisa mengetahui detail informasi pribadi kandidat di luar informasi yang disampaikan di resume. 

3. Kandidat Menolak Menyalakan Webcam saat Interview

Hal ini seharusnya sudah menjadi tanda tanya besar bagi recruiter apabila kandidat tidak mau menyalakan kamera selama proses interview berlangsung. Apabila kandidat berdalih terkendala jaringan, maka recruiter bisa memberikan opsi lain, misalnya dengan melakukan beberapa kali interview. 

Misalnya melakukan interview pertama dengan menggunakan telepon. Kemudian lanjutkan dengan interview dengan menghidupkan kamera. Hal ini juga dilakukan untuk mengonfirmasi bahwa orang yang melakukan interview adalah orang yang sama. 

4. Tidak Bisa Menjawab Pertanyaan Teknis

Ciri-ciri kandidat palsu ini bisa ditemukan pada saat interview berlangsung. Kandidat mungkin bisa saja menipu recruiter pada saat skill test. Namun ketika interview akan sangat sulit bagi kandidat bisa berkelit apabila recruiter menanyakan hal-hal seputar teknis pekerjaan sebab pada dasarnya mereka memang tidak memiliki keterampilan tersebut. 

Nah, itu tadi adalah beberapa ciri-ciri kandidat palsu dan beberapa skenario kandidat palsu dalam menjalankan aksinya saat rekrutmen. Recruiter perlu berhati-hati dalam menghadapi kandidat palsu seperti ini agar tidak menyebabkan kerugian bagi perusahaan ke depannya. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Waspada! Ini Dia Ciri-Ciri Kandidat Palsu saat Rekrutmen