Six Sigma merupakan metodologi yang sukses untuk meningkatkan transformasi bisnis. Bahkan penggunaan six sigma sudah terbukti pada perusahaan-perusahaan besar seperti Motorola, Samsuung, Hyundai dan masih banyak lagi. Dalam implementasinya ada dua metode six sigma yang biasanya digunakan.
Kedua metode tersebut adalah DMAIC dan DMADV. Berikut ini adalah penjelasan mengenai kedua metode tersebut serta perbedaanya. Yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Table of Content
Pengertian Metode Six Sigma DMAIC
DMAIC adalah akronim yang merujuk pada lima tahap utama yaitu Define, Measure, Analyze, Improve dan Control dalam pendekatan Six Sigma ini. Metode ini digunakan untuk memperbaiki proses yang sudah ada.
Apabila perusahaan ingin meningkatkan kualitas produk atau keuntungan perusahaan dengan mengefisienkan proses yang dilakukan maka bisa menggunakan metode DMAIC. Berikut adalah penjelasan lebih mendalam mengenai tahap-tahap tahap dalam DMAIC:
1. Define
Tahap pertama dalam DMAIC adalah tahap define atau mendefinisikan yaitu tahap yang dilakukan untuk mengenal proyek yang dijalankan. Di sini, perusahaan mengidentifikasi masalah dan hal-hal yang perlu diperbaiki.
Perusahaan juga akan merumuskan ulang tujuan proses, menentukan ruang lingkup proyek, dan menentukan sasaran yang ingin dicapai. Dalam tahap ini, penting sekali untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang masalah yang perlu diatasi.
2. Measure
Setelah mengidentifikasi masalah dan menentukan arah proses, maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah mengukur kinerja proses yang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai. Data-data penting dikumpulkan dan diukur untuk memahami kondisi awal proses.
Pengumpulan data ini harus berlandaskan pada objektivitas dan akurasi. Dengan demikian bisa didapatkan data yang akurat dan masalah bisa teratasi dengan lebih efisien dan efektif.
3. Analyze
Tahap ketiga dalam metode six sigma DMAIC adalah menganalisis data yang telah dikumpulkan. Dalam melakukan analisis tersebut analisis akar masalah dan juga variasi proses.
Hasil dari analisis ini memungkinkan perusahaan untuk memahami faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas produk dan efisiensi proses. Dengan demikian perusahaan akan lebih mudah untuk menemukan solusi perbaikan yang diperlukan.
4. Improve
Setelah akar masalah diidentifikasi, tim Six Sigma yang dibentuk oleh perusahaan akan mengembangkan solusi dan rekomendasi perbaikan. Solusi ini harus dirancang untuk menghilangkan akar masalah tersebut dan meningkatkan kinerja proses.
5. Control
Tahap terakhir dalam DMAIC adalah pengendalian. Pada tahap ini dilakukan untuk memastikan bahwa perubahan yang diterapkan tetap berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas dan kinerja proses tetap terkendali.
Pengertian Metode Six Sigma DMADV
Selain DMAIC dalam six sigma juga terdapat metode lain yaitu DMADV. Bedanya DMADV digunakan oleh perusahaan untuk merancang produk atau proses baru. Dalam implementasi DMADV juga terdiri dari lima proses utama, yaitu sebagai berikut:
1. Define
Pada tahap pertama DMADV adalah tahap definisi. Seperti dalam DMAIC, perusahaan akan mendefinisikan tujuan, ruang lingkup proyek, dan sasaran yang ingin dicapai. Namun, dalam DMADV, tujuan adalah untuk merancang produk atau proses baru yang belum ada sebelumnya.
2. Measure
Selanjutnya, pada tahap measure atau pengukuran, perusahaan melakukan pengukuran terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi desain produk atau proses baru. Pengukuran ini mencakup beberapa faktor kunci seperti kebutuhan pelanggan dan syarat-syarat teknis, sebab dalam merancang produk baru memiliki pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan pelanggan adalah hal yang sangat penting.
3. Analyze
Setelah data-data terkait perancangan produk baru yang diperlukan sudah dikumpulkan, maka tahap selanjutnya adalah melakukan analisis data. Pada tahap ini perusahaan akan menganalisis data untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi dalam desain produk atau proses baru. Tahap ini dilakukan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan nantinya bisa memenuhi keinginan pelanggan.
4. Design
Tahap design adalah puncak dari metode six sigma dengan pendekatan DMADV. Perusahaan akan merancang produk atau proses baru berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya.
5. Verify
Tahap terakhir dalam DMADV adalah verifikasi. Produk atau proses yang baru dirancang akan diuji dan divalidasi untuk memastikan bahwa ia memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Perbedaan Metode Six Sigma DMAIC dan DMADV
Six Sigma menawarkan metode pendekatan yang memungkinkan perusahaan untuk mencapai standar kualitas yang lebih tinggi dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Dalam Six Sigma, terdapat dua pendekatan utama yang digunakan untuk mencapai tujuan ini yaitu DMAIC dan DMADV.
Dalam implementasinya keduanya tentunya memiliki perbedaan yang mendasar. Berikut ini adalah beberapa perbedaan DMAIC dan DMADV:
1. Tujuan Utama
Perbedaan yang mencolok dari kedua metode ini adalah tujuan keduanya. DMAIC digunakan untuk memperbaiki proses yang sudah ada, sedangkan DMADV digunakan untuk merancang produk atau proses baru.
2. Pendekatan Masalah
Berikutnya adalah mengenai pendekatan masalah. DMAIC dimulai dengan mengidentifikasi masalah atau variasi dalam proses yang ada. Sementara DMADV dimulai dengan memahami kebutuhan pelanggan dan persyaratan teknis untuk merancang produk atau proses yang baru.
3. Fokus Proses
Selanjutnya, perbedaan metode six sigma DMAIC dan DMADV adalah pada fokus proses yang dilaksanakan. DMAIC berfokus pada perbaikan dan penghilangan masalah dalam proses yang ada. Sedangkan DMADV berfokus pada desain produk atau proses yang baru agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Penting untuk dipahami bahwa Six Sigma adalah pendekatan yang berkelanjutan. Artinya proses yang dilakukan tidak hanya berhenti setelah proyek berakhir namun tetap dilakukan evaluasi yang berkelanjutan. Penggunaan metode six sigma dalam transformasi bisnis perusahaan bisa menggunakan DMAIC atau DMADV sesuai dengan kebutuhan perusahaan.