Untuk mendapatkan kandidat terbaik dimulai sejak dilakukannya proses rekrutmen dan seleksi. Dalam prosesnya, perusahaan kerap menggunakan metode-metode yang berbeda, namun ada 2 metode yang banyak digunakan oleh perusahaan yaitu Traditional Interview dan Behavioral Event Interview (BEI). Dalam praktikknya, ada beberapa keunggulan Behavioral Event Interview yang membuat banyak perusahaan mulai beralih menggunakan metode wawancara tersebut.
Hal ini karena BEI dianggap lebih efektif dalam menilai kompetensi calon karyawan berdasarkan pengalaman yang dimiliki. Lantas apa yang menjadi keunggulan BEI? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Table of Content
Traditional Interview
Proses interview atau wawancara yang dilakukan dalam rekrutmen bertujuan untuk mendapatkan informasi langsung mengenai kompetensi yang dimiliki oleh kandidat. Melalui interview ini pula, perusahaan dapat mengetahui apakah kandidat tersebut cocok dengan perusahaan serta mampu melakukan pekerjaan yang akan diberikan.
Sayangnya teknik Traditional Interview tidak bisa mengungkap semua informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Umumnya, Tradition Interview dilakukan secara tidak terstruktur dan hanya menanyakan pertanyaan yang mengkonfirmasi isi dari resume yang diberikan oleh kandidat.
Hal ini membuat kandidat tidak akan mengungkapkan motivasi kerja mereka yang sebenarnya. Selain itu HR juga tidak dapat menilai bagaimana potensi kerja mereka di masa depan.
Keunggulan Behavioral Event Interview (BEI)
Jika dibandingkan dengan traditional Interview, BEI memiliki beberapa keunggulan. BEI memiliki pertanyaan-pertanyaan yang berbasis bukti dan perilaku sehingga dianggap lebih efektif. Untuk mengetahui apa saja keunggulan BEhavioral Event Interview, simak penjelasannya di bawah ini:
1. Penilaian Berbasis Perilaku Nyata
Keunggulan Behavioral Event Interview yang pertama adalah pendekatan berbasis perilaku. Dalam BEI, kandidat akan diminta untuk menceritakan situasi-situasi konkret dari pengalaman kerja di masa lalu yang relevan dengan posisi yang dilamar.
Contoh pertanyaan BEI yang biasanya muncul adalah, “Ceritakan bagaimana cara anda menghadapi konflik dengan rekan kerja, dan bagaimana menyelesaikannya.” Jawaban yang diberikan kandidat mencerminkan bagaimana mereka bertindak di situasi nyata, sehingga perusahaan bisa menilai kompetensi berdasarkan perilaku konkret, bukan hanya teori.
Sebaliknya, dalam Traditional Interview, pertanyaan cenderung lebih umum dan teoritis, seperti “Bagaimana Anda akan menangani konflik di tempat kerja?” yang memungkinkan kandidat memberikan jawaban spekulatif tanpa bukti tindakan yang jelas.
2. Hasil Wawancara Lebih Akurat
Dalam traditional Interview, pertanyaan yang diajukan oleh HR biasanya adalah pertanyaan yang bersifat close question yang mana jawaban yang diberikan hanya akan mengkonfirmasi pertanyaan dari HR. Selain itu, HR juga biaya menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya teoritis dan berbentuk hipotesis yang mana jawabannya bisa saja menipu dan tidak mencerminkan tindakan yang sebenarnya.
Dengan menggunakan Behavioral Event Interview, HR bisa mengambil keputusan yang lebih tepat. BEI membantu perusahaan untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang perilaku kandidat di lingkungan kerja. Karena kandidat diminta untuk memberikan contoh nyata dari pengalaman kerja mereka, sehingga hasil wawancara menjadi lebih akurat.
3. Mengungkapkan Kompetensi Kandidat
Salah satu keunggulan BEI adalah kemampuannya untuk mengungkapkan kompetensi yang dibutuhkan untuk sukses dalam suatu posisi. Misalnya, jika posisi yang dibutuhkan membutuhkan kemampuan kepemimpinan, pertanyaan-pertanyaan BEI akan berfokus pada perilaku kepemimpinan kandidat di masa lalu. HR dapat meminta kandidat untuk menceritakan pengalaman ketika mereka memimpin tim, mengambil keputusan penting, atau mengatasi tantangan.
Metode ini jauh lebih efektif dibandingkan Traditional Interview yang sering kali hanya mengajukan pertanyaan teoritis dan hipotesis tentang kepemimpinan. BEI memungkinkan perusahaan untuk melihat bagaimana calon karyawan menangani situasi nyata dan apakah perilaku mereka konsisten dengan kompetensi yang dibutuhkan.
4. Terstruktur
Jika dibandingkan dengan pertanyaan Tradition Interview, proses BEI lebih terstruktur dan terarah. Hal ini membantu HR untuk dapat membantu informasi yang dibutuhkan dengan lebih mendalam.
Prinsip utama dari Behavioral Event Interview adalah mengungkapkan kompetensi berdasarkan perilaku masa lalu. Dengan demikian ketika satu posisi membutuhkan kompetensi tertentu, maka pertanyaan yang diajukan dalam BEI akan fokus untuk mengungkapkan apakah karyawan memiliki kompetensi tersebut atau tidak.
5. Meminimalisir Bias dalam Wawancara
Terakhir, BEI juga membantu meminimalisir bias dalam wawancara. Karena BEI berfokus pada pengalaman nyata dan perilaku masa lalu, HR dapat lebih mudah menilai kandidat secara objektif berdasarkan tindakan konkret, bukan pada asumsi atau kesan pribadi. BEI dirancang untuk menghasilkan jawaban yang lebih spesifik dan terukur, sehingga HR dapat membandingkan kandidat berdasarkan data perilaku yang jelas.
Sebaliknya, Traditional Interview sering kali lebih subyektif. Pewawancara mungkin dipengaruhi oleh penampilan fisik, gaya bicara, atau cara kandidat menjawab pertanyaan secara umum, yang bisa mengarah pada bias dan keputusan yang kurang akurat.
Itu tadi adalah beberapa keunggulan Behavioral Event Interview dibandingkan dengan Traditional Interview, terutama dalam hal akurasi dan objektivitas penilaian. Sebab, BEI berfokus pada perilaku nyata dan pengalaman konkret calon karyawan, sehingga memberikan gambaran lebih jelas tentang kompetensi yang dimiliki.
Kelas HR
Grow Together