fbpx
Skip to content

4 Cara Mengukur Keberhasilan Program Pelatihan dengan Kirkpatrick Training Evaluation Model

4 Cara Mengukur Keberhasilan Program Pelatihan dengan Kirkpatrick Training Evaluation Model

Evaluasi merupakan bagian yang penting dalam pelaksanaan suatu program, termasuk program pelatihan yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan melakukan evaluasi, perusahaan bisa mengetahui seberapa efektif pelatihan yang sudah dilaksanakan. Dalam melakukan evaluasi tersebut terdapat metode yang umum digunakan secara global yaitu Kirkpatrick Training Evaluation Model. 

Model evaluasi yang dikembangkan oleh Donald Kirkpatrick ini telah diakui secara internasional sebagai kerangka kerja untuk menilai efektivitas suatu program pelatihan dan pembelajaran. Untuk mengukur keberhasilan pelatihan dengan model evaluasi Kirkpatrick, terdapat empat tingkatan evaluasi. Lantas apa saja tingkatan evaluasi tersebut? Yuk, simak ulasannya di bawah ini. 

Apa Itu Kirkpatrick Training Evaluation Model?

Model evaluasi Kirkpatrick dikembangkan pertama kali oleh seorang Profesor dari Universitas Wisconsin, Donald Kirkpatrick pada tahun 1959. Selama 6 dekade, model ini dikembangkan dan disempurnakan sebagai model evaluasi pelatihan dengan pembaruan terakhir di tahun 2016 yang diperkenalkan dengan “New World of Kirkpatrick Model”.

Kirkpatrick Model merupakan kerangka kerja yang digunakan untuk melakukan evaluasi program pelatihan dan memiliki empat tingkatan evaluasi yang terdiri dari Reaction, Learning, Behavior, dan Result. Masing-masing tingkatan pada evaluasi tersebut mewakili ukuran efektivitas suatu program pelatihan. Dalam perubahan yang terbaru, Kirkpatrick model juga menekankan pentingnya menjadikan pelatihan yang relevan dengan pekerjaan sehari-hari. 

Mengingat kebutuhan pelatihan dan pembelajaran adalah untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja karyawan, maka mengetahui efektivitas suatu program pelatihan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan. Dengan demikian pelatihan tidak hanya sekedar menjadi program reguler yang dilakukan tiap periode tertentu namun pelatihan menjadi strategi yang efektif bagi perusahaan untuk meningkatkan kesuksesan perusahaan. 

4 Tingkat Kirkpatrick Training Evaluation Model

Untuk mengukur kesuksesan program pelatihan dengan menggunakan model evaluasi kirkpatrick, terdapat 4 tingkatan evaluasi yang dilakukan secara berurutan. Secara sederhana, model evaluasi ini disusun dalam bentuk segitiga terbalik dengan tingkat evaluasi pertama dimulai dari evaluasi yang paling luas ruang lingkupnya, hingga yang paling sempit. 

Secara berturut-turut tingkatan evaluasi Kirkpatrick adalah Reaction, Learning, Behavior, dan Result. Untuk memahami lebih lanjut mengenai keempat tingkatan evaluasi ini, simak penjelasannya di bawah ini:

1. Reaction

Tingkat pertama evaluasi Kirkpatrick adalah mengukur reaksi peserta terhadap pelatihan yang dilaksanakan. Hal ini dilakukan dengan melibatkan pengumpulan umpan balik setelah latihan selesai baik melalui survei, sesi diskusi, atau wawancara langsung.

Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peserta puas dengan pelatihan tersebut dan sejauh mana mereka merasa terlibat dalam proses pembelajaran. Hasil dari evaluasi tingkat ini dapat memberikan wawasan kepada perusahaan mengenai bagian mana dari pelatihan yang efektif dan mana yang perlu ditingkatkan. Pada tingkatan evaluasi ini, terdapat beberapa pertanyaan yang bisa diajukan kepada peserta untuk mengetahui reaksi mereka, yaitu:

  • Apakah pelatihan ini cukup bermanfaat?
  • Dari materi yang sudah dipelajari adakah yang bisa diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari?
  • Bagaimana pendapat anda mengenai pelatihan ini?
  • Apakah anda menyukai program pelatihan yang baru saja dilakukan?
  • Menurut anda apa saja yang menjadi kelemahan dan kelebihan pelatihan ini?

2. Learning

Tingkat kedua evaluasi Kirkpatrick fokus pada pemahaman dan peningkatan pengetahuan peserta. Ini melibatkan pengukuran sejauh mana peserta telah menguasai materi yang diajarkan dalam pelatihan. Metode evaluasi untuk tingkat ini mencakup ujian pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan, penugasan proyek, atau observasi langsung.

Penting bagi perusahaan untuk menentukan tujuan yang spesifik dari program pelatihan yang dilakukan. Hal ini untuk membantu mengukur efektivitas pelatihan dan tercapainya tujuan dari program pelatihan yang sudah dilaksanakan. Hasil dari evaluasi tingkat kedua dapat membantu menentukan seberapa efektif materi pelatihan dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peserta.

3. Behavior

Tingkat ketiga dari Kirkpatrick Training Evaluation Model adalah mengukur perubahan perilaku peserta setelah mengikuti pelatihan. Behavior merupakan salah satu tingkat evaluasi yang paling penting, karena tujuan akhir dari pelatihan adalah untuk merubah sikap karyawan yang mana hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kinerja mereka di tempat kerja.

Metode evaluasi untuk tingkat ini meliputi observasi langsung di tempat kerja, penilaian kinerja oleh atasan, atau survei yang mengukur perubahan dalam perilaku dan tindakan peserta pelatihan. Penting untuk mengaitkan perubahan perilaku langsung dengan materi pelatihan untuk menunjukkan dampak yang sebenarnya dari program pelatihan tersebut.

4. Result

Tingkat terakhir dari evaluasi Kirkpatrick adalah hasil. Hal ini mengukur dampak jangka panjang dari program pelatihan terhadap tujuan perusahaan yang lebih luas. Evaluasi tingkat ini melibatkan pengukuran berbagai indikator kinerja, seperti peningkatan produktivitas, peningkatan kualitas produk atau layanan, atau peningkatan laba.

Tingkatan yang terakhir ini memang membutuhkan effort yang paling besar dan memakan waktu yang cukup lama untuk melihat hasilnya. Hasil dari evaluasi tingkat ini memungkinkan perusahaan untuk menilai nilai sebenarnya dari program pelatihan dalam mencapai tujuan bisnis mereka.

Menggabungkan Kirkpatrick Training Evaluation Model dalam Praktik

Untuk mengukur keberhasilan program pelatihan dengan model evaluasi Kirkpatrick, penting untuk memahami bahwa setiap tingkat evaluasi saling terkait. Hasil dari satu tingkat dapat mempengaruhi dan membentuk tingkat evaluasi berikutnya. Berikut adalah beberapa tips untuk menggabungkan model evaluasi Kirkpatrick dalam praktik:

  • Pertama tentukan tujuan yang jelas, karena setiap tingkat evaluasi harus terkait erat dengan tujuan program pelatihan dan tujuan bisnis secara keseluruhan.
  • Pilih metode evaluasi yang sesuai, sesuaikan metode evaluasi dengan tujuan pelatihan dan preferensi peserta.
  • Kemudian kumpulkan data evaluasi secara konsisten dengan melakukan evaluasi secara teratur untuk melacak perubahan setelah dilakukan pelatihan.
  • Terakhir, gunakan data yang sudah didapatkan untuk mengambil keputusan strategis tentang pengembangan program pelatihan di masa depan.

Dengan menggunakan Kirkpatrick Training Evaluation Model seperti di atas dapat membantu perusahaan mengukur keberhasilan program pelatihan yang dilakukan dengan lebih efektif. Melalui empat tingkatan evaluasi yaitu Reaction. Learning, Behaviour, dan Result, perusahaan dapat mengidentifikasi bagian mana saja yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan untuk membuat program pelatihan yang lebih efektif ke depannya. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 Cara Mengukur Keberhasilan Program Pelatihan dengan Kirkpatrick Training Evaluation Model
× Chat Admin Kelas HR