Skip to content
Home » Rekomendasi Alat Tes Psikologi Untuk Kerja

Rekomendasi Alat Tes Psikologi Untuk Kerja

Rekomendasi Alat Tes Psikologi Untuk Kerja

 

Untuk mendapatkan kandidat terbaik bagi perusahaan, HR akan melakukan serangkaian proses demi tercapainya tujuan tersebut. Bukan hanya sekadar karyawan yang memiliki pengalaman atau skill “mentereng” di CV, namun perlu dipastikan juga apakah karyawan tersebut cocok dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 

Salah satu tahap yang perlu dilakukan adalah psikologi tes. Ada beberapa alat tes psikologi untuk kerja yang bisa digunakan oleh HR. Dengan alat tes ini, HR bisa menilai kepribadian, kecerdasan emosional, serta potensi karyawan kedepannya. 

Dengan demikian hasil dari tes ini akan menjadi salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Lantas, apa saja alat tes psikologi yang bisa digunakan? Simak penjelasannya di bawah ini. 

Alat Tes Psikologi untuk Kerja

Dalam proses rekrutmen, HR biasanya tak hanya menggunakan satu alat tes saja. Sebab, masing-masing alat tes psikologi memiliki kegunaan yang berbeda, ada yang digunakan untuk menilai kepribadian, ada yang menilai kecerdasan dan lain sebagainya. 

Dengan hasil dari tes ini, HR dapat mengetahui informasi kandidat secara lebih komprehensif. Dengan demikian akan membantu dalam proses seleksi dan pengambilan keputusan. Berikut ini adalah beberapa alat tes psikologi untuk kerja dan kegunaannya:

1. Tes DISC

Pertama, alat tes psikologi untuk kerja yang bisa digunakan adalah DISC. DISC merupakan alat tes yang dikembangkan dari teori yang dikemukakan oleh William Moulton pada 1928. 

DISC sendiri merupakan akronim dari Dominance (Dominasi), Influence (Pengaruh), Steadiness (Kemantapan) dan Conscientiousness (Kehati-hatian). Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan dalam DISC kepribadian seseorang dikelompokkan menjadi 4 tipe yang membantu memprediksi kepribadian mereka di tempat kerja. Kegunaan dari tes ini adalah untuk mengidentifikasi gaya komunikasi, cara bekerja, kecenderungan perilaku, dan preferensi interpersonal kandidat.

Baca Juga :  Manfaat Hubungan Industrial Bagi Karyawan dan Perusahaan

Kelebihan:

  • Mudah digunakan dan dipahami.
  • Cocok untuk hampir semua posisi.
  • Memberikan gambaran perilaku kerja dengan cepat.

Kekurangan:

  • Tidak mengukur aspek kognitif atau intelektual.
  • Kandidat dapat memanipulasi jawaban jika ingin menampilkan citra tertentu.

2. MBTI (Myers-Briggs Type Indicator)

Berikutnya adalah MBTI. Kegunaan dari tes ini adalah untuk melihat tipe kepribadian seseorang. Dalam MBTI ada 16 tipe kepribadian dan masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. Biasanya perusahaan menggunakan alat tes ini untuk melihat kecocokan kandidat dengan jenis pekerjaan yang dilamar. 

Kelebihan:

  • Sangat populer, mudah dipahami.
  • Membantu memahami preferensi kerja dan cara berpikir kandidat.

Kekurangan:

  • Validitas ilmiah MBTI sering diperdebatkan.
  • Tidak cocok sebagai satu-satunya dasar keputusan rekrutmen.

3. Tes Big Five Personality

Alat tes psikologi untuk kerja yang selanjutnya adalah Big Five Personality.  Big Five personality mengukur lima dimensi utama kepribadian manusia yang dibagi menjadi:

  • Openness to experience yaitu sejauh mana kamu terbuka terhadap sesuatu yang baru, gagasan baru dan rasa ingin tahu. 
  • Conscientiousness yaitu seberapa teratur dan disiplin kamu dalam mencapai suatu tujuan. 
  • Extraversion atau keterbukaan sosial yaitu sejauh mana kamu suka dalam berinteraksi, mencari stimulasi sosial dan energik dalam keramaian.  
  • Agreeableness yaitu seberapa kooperatif dan empatik kamu terhadap orang lain. 
  • Neuroticism yaitu kecenderungan mengalami kecemasan, stress atau emosi negatif.

Kelebihan:

  • Didukung penelitian ilmiah paling kuat.
  • Hasil stabil dan sulit dimanipulasi.
  • Relevan untuk berbagai posisi dan prediksi performa kerja.

Kekurangan:

  • Risiko bias.
  • Analisis butuh tenaga ahli.
  • Tidak memberikan diagnosis klinis atau kecerdasan.

4. Tes IQ / Tes Kemampuan Kognitif

Berikutnya ada pula tes kemampuan kognitif. Kegunaannya adalah untuk mengukur kecerdasan umum (reasoning, problem-solving, memori, kecepatan memahami instruksi). Informasi ini sangat dibutuhkan dalam proses rekrutmen untuk mendapatkan kandidat yang tepat. 

Baca Juga :  Contoh Soal Psikotes Kerja dan Jawabannya

Tes ini cocok untuk mengukur kemampuan kandidat yang akan mengisi posisi-posisi strategis perusahaan. Sedangkan untuk karyawan dengan posisi pelaksana, tes ini bisa diganti dengan tes lain yang lebih relevan. Ada beberapa macam tes yang bisa digunakan diantaranya adalah CFIT, IST, dan WAIS Subtest.

Kelebihan:

  • Efektif untuk memprediksi performa kerja.
  • Hasilnya objektif dan sulit dimanipulasi.

Kekurangan:

  • Tidak menilai aspek kepribadian atau motivasi.
  • Kandidat dengan kecemasan tes bisa kurang maksimal.

5. Tes EPPS (Edwards Personal Preference Schedule)

Berikutnya, perusahaan juga bisa menggunakan EPPS dalam proses rekrutmen. Tes ini membantu mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan psikologis individu seperti achievement, autonomy, affiliation. Hal ini membantu perusahaan untuk menilai kecocokan kandat dengan budaya kerja di perusahaan. 

Kelebihan:

  • Cocok untuk analisis motivasi kandidat.
  • Jawaban relatif sulit dimanipulasi karena format forced-choice.

Kekurangan:

  • Tidak mengukur kemampuan kognitif.
  • Hasilnya perlu interpretasi mendalam oleh psikolog.

6. Tes Kraepelin / Pauli (Tes Koran)

Berikutnya, jika ingin mengukur konsistensi kerja, ketelitian, kecepatan, kestabilan emosi, dan ketahanan dalam tekanan, maka bisa menggunakan tes koran. Tes yang satu ini sangat umum digunakan dalam proses rekrutmen. 

Kelebihan:

  • Sangat efektif untuk pekerjaan yang membutuhkan kecepatan dan ketelitian.
  • Sulit dimanipulasi.

Kekurangan:

  • Hasil bisa dipengaruhi kondisi fisik (lelah, ngantuk).
  • Banyak kandidat merasa tes ini melelahkan.

7. Tes Wartegg

Alat tes psikologi untuk kerja yang umum digunakan selanjutnya adalah tes wartegg. Tes ini mengukur dinamika kepribadian, kreativitas, cara memecahkan masalah, dan stabilitas emosional melalui gambar.

Kelebihan:

  • Mudah dilakukan dan fleksibel.
  • Memberikan wawasan mendalam tentang kepribadian.

Kekurangan:

  • Interpretasi sangat bergantung pada kompetensi assessor.
  • Bisa subjektif jika tidak dilakukan dengan standar yang jelas.

8. Tes PAPI Kostick

Tes yang satu ini bisa digunakan oleh HR untuk mendapatkan informasi yang komprehensif mengenai kepribadian dan cara kerja kandidat. Dalam tes PAPI Kostick, terdapat 90 pasangan pernyataan pendek yang berhubungan dengan situasi kerja, yang menyangkut 20 aspek kepribadian dan dikelompokkan dalam 7 dimensi. Dimensi tersebut terdiri dari, leadership, work direction, activity, social nature, work style, temperamen dan followership.

Baca Juga :  Cara Mengerjakan Tes Koran Saat Rekrutmen

Kelebihan:

  • Banyak digunakan dalam dunia kerja.
  • Memberikan profil kerja yang detail.

Kekurangan:

  • Kandidat dapat menebak jawaban yang “baik”.
  • Membutuhkan interpretasi ahli.

Dalam proses rekrutmen, HR biasanya tak hanya menggunakan satu alat tes psikologi untuk kerja namun menggunakan gabungan dari beberapa alat tes untuk mendapatkan informasi yang lebih komprehensif mengenai kandidat. Dengan demikian dapat membantu HR dalam mengambil keputusan yang tepat mengenai kandidat yang akan dipilih. 

Intensive HR Training, Belajar HR Bareng Profesional!

Untuk mengoptimalkan pengelolaan HR di perusahaan perlu memiliki talent-talent HR yang profesional. Oleh karena itu, untuk menjadi HR yang next level dan memiliki pemahaman yang menyeluruh seputar HR, yuk belajar HR hanya di  Kelas HR. Dengan 50++ kelas yang bisa diikuti, kamu bisa belajar HR dari A-Z dan bergabung dengan grup profesional HR dari seluruh Indonesia. Ada kelas gratis juga tiap bulan, lho !

Jadi, tunggu apa lagi?

Kelas HR

Grow Together

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rekomendasi Alat Tes Psikologi Untuk Kerja