Tahukah kamu bahwa desain instruksional memiliki peran yang penting bagi program pengembangan organisasi. Dengan memiliki desain instruksional yang baik bisa membuat proses pembelajaran dan pengembangan menjadi lebih efisien.
Sebab dengan desain instruksional yang baik, dapat membantu melacak permasalahan mendasar yang dialami untuk kemudian dikelola menjadi program pelatihan yang efektif. Salah satu desain instruksional yang sudah terbukti dan efektif digunakan adalah ADDIE model.
Table of Content
Manfaat ADDIE Model Dalam Pengembangan Organisasi
Ada banyak model desain instruksional yang berkembang namun pada dasarnya tetap mencerminkan pedoman ADDIE dalam pelaksanaannya. ADDIE model sendiri terdiri dari lima tahap pelaksanaan yaitu analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi.
Menurut Molenda et.al, ADDIE model sudah banyak digunakan dan terbukti bekerja dengan baik untuk kebutuhan militer maupun pengaturan bisnis. Oleh sebab itu tak heran jika penggunaan model ADDIE cukup terkenal dan banyak memberikan keuntungan bagi pengembangan organisasi di perusahaan. Berikut ini adalah beberapa manfaat tersebut:
1. Memberikan Pendekatan yang Sistematis
ADDIE memberikan pendekatan yang terstruktur dan sistematis dalam pengembangan organisasi. Model ini memastikan bahwa setiap tahap dalam proses pengembangan dijalankan secara berurutan dan komprehensif, mulai dari analisis kebutuhan hingga evaluasi program.
2. Membantu mengidentifikasi Kebutuhan dengan Jelas
Melalui tahap analisis yang komprehensif, ADDIE model membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan dan masalah yang ingin diatasi dalam organisasi. Hal ini memungkinkan untuk memahami konteks dan tujuan secara lebih spesifik.
Setelah itu ADDIE model juga membantu menyusun program yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Dengan memulai proses melalui analisis yang mendalam, program yang dikembangkan lebih mungkin mencapai hasil yang diinginkan.
3. Memberikan rancangan Program yang Efektif
Tahap desain dalam ADDIE model memungkinkan pengembangan organisasi dirancang secara efektif. Melalui perencanaan yang matang, termasuk strategi pembelajaran, metode, media, dan kurikulum, program dapat disesuaikan dengan audiens target dan tujuan yang ingin dicapai.
4. Pengembangan Materi yang Berkualitas
Model ADDIE juga meliputi tahap pengembangan yang melibatkan pembuatan materi dan konten pembelajaran. Dengan pendekatan yang terstruktur, tim pengembang organisasi dapat menyusun materi yang berkualitas dan relevan.
Evaluasi dan revisi yang dilakukan pada tahap pengembangan ini juga memastikan bahwa tidak ada kesalahan pada materi yang sudah dikembangkan. Selain itu juga untuk memastikan bahwa materi yang disampaikan efektif dan sesuai dengan kebutuhan audiens.
5. Membantu Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan
Manfaat berikutnya dari ADDIE dalam pengembangan organisasi adalah adanya tahap evaluasi yang kuat. Evaluasi yang dilakukan membantu mengukur kesuksesan program dan mengidentifikasi bagian yang masih perlu diperbaiki.
Dengan menggunakan hasil evaluasi, juga dapat menjadi acuan untuk melakukan perbaikan dan mengoptimalkan program selanjutnya. Hal ini tentunya akan meningkatkan efektivitas program pengembangan secara berkelanjutan.
Secara keseluruhan, penggunaan ADDIE memberikan kerangka kerja yang jelas dan terstruktur dalam pengembangan organisasi. Model ini membantu mengidentifikasi kebutuhan, merancang program yang efektif, mengembangkan materi berkualitas, melaksanakan program dengan baik, dan mengevaluasi hasilnya agar mengetahui keberhasilan program yang dijalankan.