Skip to content
Home » Peluang dan Tantangan Perencanaan Tenaga Kerja Dalam Pengembangan Bisnis

Peluang dan Tantangan Perencanaan Tenaga Kerja Dalam Pengembangan Bisnis

Peluang dan Tantangan Perencanaan Tenaga Kerja Dalam Pengembangan Bisnis

Mengembangkan sebuah bisnis bukanlah hal yang bisa dilakukan dengan sembrono. Dibutuhkan perencanaan dan strategi yang tepat, termasuk dalam menentukan tenaga kerja yang akan menjalankan bisnis tersebut. Ada banyak peluang dan tantangan perencanaan tenaga kerja yang akan dihadapi oleh para pelaku bisnis. 

Perencanaan ini memiliki peran yang sangat krusial dalam memastikan agar perusahaan dapat berkembang dengan efisien dan berkelanjutan. Sebagai bagian dari strategi bisnis, perencanaan tenaga kerja yang baik dapat membantu perusahaan memastikan bahwa mereka memiliki tenaga kerja yang tepat, dengan keahlian yang sesuai, dan pada waktu yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan.

Namun, dinamika pasar semakin kompleks, perencanaan tenaga kerja tidak selalu berjalan mulus. Ada banyak peluang, namun juga tantangan yang perlu dihadapi oleh perusahaan dalam mengambil keputusan. Artikel ini akan membahas peluang dan tantangan dalam perencanaan tenaga kerja yang perlu diperhatikan oleh para pelaku bisnis.

Pentingnya Perencanaan Tenaga Kerja

Perencanaan tenaga kerja atau manpower planning merupakan bagian yang sangat penting dalam strategi bisnis perusahaan. Manpower planning adalah proses yang dilakukan untuk memastikan perusahaan memiliki tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk memaksimalkan strategi dan tujuan yang akan dicapai. 

Jika hal ini tidak terpenuhi maka akan berdampak pada kegiatan operasional usaha dan pertumbuhan bisnis itu sendiri. Sayangnya, menurut data dari Korn Ferry pada tahun 2017, menyebutkan bahwa Indonesia akan mengalami defisit tenaga kerja ahli hingga 3,8 juta pada tahun 2030. 

Kesulitan dalam mencari tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan ini tak hanya terjadi di Indonesia, namun merupakan fenomena global. Menurut hasil Survei yang dilakukan oleh Manpower Group menyebutkan bahwa kekurangan talent global pada tahun 2022 mencapai 75% yang mana 3 dari 4 pemberi kerja mengalami kesulitan untuk menemukan talenta sesuai dengan yang mereka butuhkan. 

Peluang dalam Perencanaan Tenaga Kerja

Peluang dan tantangan perencanaan tenaga kerja akan selalu ada. Perubahan pola kerja dan pergeseran demografis menjadi peluang tersendiri bagi perencanaan tenaga kerja. 

Semenjak pandemi Covid 19, pola kerja banyak mengalami pergeseran dan tetap dipertahankan hingga sekarang. Mengutip dari McKinsey, pandemi telah menjadi salah satu faktor yang mempercepat tren pekerjaan jarak jauh dan otomatisasi hingga 25%.

Akibatnya, banyak tempat kerja yang beralih dengan menerapkan aturan kerja yang lebih fleksibel seperti Work From Home, Work From Anywhere, dan fleksibilitas jam kerja. Perusahaan yang memfasilitasi fleksibilitas jam kerja dan lingkungan yang mendukung cenderung lebih menarik bagi para pencari kerja. Mengutip survei dari deloitte, work life balance dan fleksibilitas jam kerja menjadi faktor penting bagi gen Z dan milenial memilih tempat kerja. 

Bonus demografi saat ini juga menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan oleh para pemberi kerja. Data sensus penduduk menunjukkan bahwa 27,94% populasi Indonesia adalah Gen Z, dan 25,87% adalah milenial. 

Dominasi dari kedua generasi ini memiliki potensi yang besar untuk masa depan. Dengan memahami karakteristik dan preferensi kerja dari kedua generasi ini akan sangat membantu dalam melakukan perencanaan tenaga kerja yang sesuai.

Tantangan dalam Perencanaan Tenaga Kerja

Meskipun banyak peluang yang dapat dimanfaatkan, perencanaan tenaga kerja juga menghadapi berbagai tantangan yang tidak bisa diabaikan. Berikut adalah beberapa tantangan utama dalam perencanaan tenaga kerja dalam pengembangan bisnis:

1. Ketidakpastian Pasar

Ketidakpastian pasar menjadi tantangan besar dalam perencanaan tenaga kerja. Pasar yang fluktuatif, dengan permintaan yang berubah-ubah, membuat perusahaan sulit untuk memprediksi berapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan di masa depan. 

Ketidakpastian ini sering disebabkan oleh faktor eksternal seperti kondisi ekonomi global, perubahan regulasi, atau perkembangan pasar yang cepat. Sebagai contoh, dalam situasi resesi ekonomi atau krisis keuangan, perusahaan seringkali menghadapi kesulitan dalam menentukan berapa banyak tenaga kerja yang diperlukan, karena bisnis yang menurun dapat mengurangi jumlah karyawan yang dibutuhkan, sedangkan saat bisnis tumbuh pesat, perusahaan harus mencari tenaga kerja baru dengan cepat.

2. Kurangnya Data Akurat

Perencanaan tenaga kerja yang efektif sangat bergantung pada data yang akurat. Tanpa data yang baik, perusahaan akan kesulitan dalam membuat keputusan yang tepat terkait kebutuhan tenaga kerja. 

Namun, banyak perusahaan yang tidak memiliki sistem yang memadai untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menggunakan data tenaga kerja. Kurangnya data yang tepat dapat mengarah pada prediksi yang salah, baik itu kekurangan atau kelebihan tenaga kerja, yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap operasional dan keuangan perusahaan.

3. Kekurangan Tenaga Kerja yang Berkualitas

Salah satu tantangan utama dalam perencanaan tenaga kerja adalah kesulitan dalam menemukan tenaga kerja yang berkualitas. Di banyak sektor, terutama yang memerlukan keterampilan teknis atau profesional khusus, persaingan untuk merekrut talenta terbaik sangat ketat. 

Seperti data dari Korn Ferry yang menyebutkan bahwa Indonesia akan mengalami defisit tenaga kerja ahli hingga 3,8 juta pada tahun 2030. Kekurangan tenaga kerja terampil ini sering kali disebabkan oleh tidak adanya program pelatihan atau pendidikan yang memadai di sektor tertentu, yang menyebabkan gap keterampilan antara tenaga kerja yang ada dan kebutuhan pasar. Untuk itu, perusahaan harus terus-menerus berinovasi dalam cara merekrut, melatih, dan mempertahankan karyawan yang berkualitas.

4. Perkembangan Teknologi

Perkembangan teknologi, meskipun menawarkan peluang untuk efisiensi, juga menjadi tantangan dalam perencanaan tenaga kerja. Automasi, kecerdasan buatan, dan digitalisasi mengubah cara kerja di banyak industri, yang mengakibatkan pergeseran besar dalam jenis keterampilan yang dibutuhkan. 

5. Keterbatasan Anggaran

Tantangan perencanaan tenaga kerja yang selanjutnya adalah keterbatasan anggaran dalam melakukan perencanaan tenaga kerja. Banyak perusahaan, terutama yang baru berkembang atau beroperasi di sektor dengan margin keuntungan rendah, menghadapi keterbatasan dana yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengembangkan sumber daya manusia. 

Misalnya, biaya untuk pelatihan karyawan, perekrutan, dan pengembangan organisasi seringkali sangat tinggi. Dalam beberapa kasus, perusahaan mungkin merasa terpaksa untuk memangkas anggaran pelatihan atau membatasi rekrutmen tenaga kerja baru, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan.

Perencanaan tenaga kerja dalam pengembangan bisnis adalah elemen penting yang perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan. Dengan memahami peluang dan tantangan yang ada, perusahaan dapat merancang strategi yang lebih baik untuk mengelola tenaga kerja mereka. 

Kelas HR

Grow Together

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Peluang dan Tantangan Perencanaan Tenaga Kerja Dalam Pengembangan Bisnis
× Chat Admin Kelas HR