Key Performance Indicators (KPIs) adalah alat penting dalam mengukur kinerja karyawan di perusahaan. Namun, seringkali perusahaan membuat kesalahan dalam menyusun KPI, yang mana hal tersebut dapat menyebabkan pengukuran menjadi kurang akurat dan tidak efektif untuk diterapkan. Nah, di bawah ini adalah lima kesalahan umum dalam menyusun Key Performance Indicators yang perlu dihindari.
KPI bukan hanya sekedar dokumen kantor biasa, namun KPI menjadi alat penting dalam mengukur kinerja dan performa karyawan. Melalui KPI, perusahaan dapat mengetahui seperti apa kinerja karyawannya selain itu juga dapat memantau sejauh mana tercapainya tujuan perusahaan mereka.
Table of Content
Kesalahan Umum dalam Menyusun Key Performance Indicators
Sebagai dokumen yang penting, perusahaan perlu memastikan bahwa penyusunan KPI yang mereka gunakan di perusahaan bisa bekerja dengan efektif. Oleh sebab itu hindari beberapa kesalahan yang umum dilakukan dalam penyusunan KPI berikut ini:
1. Tidak Memahami Tujuan Strategis:
Pertama, kesalahan umum dalam menyusun KPI adalah tidak memahami tujuan strategis perusahaan. Padahal penyusunan KPI harus selaras dengan tujuan perusahaan.
Menyusun KPI tanpa pemahaman yang jelas tentang tujuan perusahaan hanya akan membuat indikator pengukuran menjadi kurang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Dengan demikian secara tidak langsung dapat menghambat tercapainya tujuan perusahaan.
2. Terlalu Banyak KPI
Selanjutnya, kesalahan umum dalam menyusun key performance indicators adalah, perusahaan sudah memiliki terlalu banyak KPI. Hal ini bisa mengaburkan fokus terhadap tujuan dan membuat karyawan menjadi sulit untuk memprioritaskan tindakan. Sebaiknya fokus pada beberapa KPI kunci yang benar-benar relevan daripada mencoba mengukur segala hal.
3. KPI yang Tidak Terukur
KPI yang efektif memuat indikator yang dapat diukur dengan jelas. Kesalahan umum dalam pelaksanaan KPI adalah karyawan maupun perusahaan kesulitan untuk mengukur pencapaian atau bahkan tidak dapat mengukurnya sama sekali.
Hal ini akan membuat karyawan dan perusahaan menjadi sulit untuk menentukan dimana posisi mereka saat ini dalam proses mencapai tujuan. Selain itu perusahaan juga akan kesulitan untuk mengidentifikasi kinerja karyawannya apabila indikator yang digunakan tidak dapat diukur dengan jelas.
4. Tidak Memperbarui KPI
KPI bukanlah dokumen abadi, namun harus selalu dievaluasi sebab lingkungan bisnis selalu berubah. Dengan demikian KPI yang ditetapkan tahun lalu bisa jadi sudah tidak relevan lagi dengan tujuan perusahaan tahun ini.
Kesalahan yang sering terjadi adalah tidak memperbarui KPI sesuai dengan perubahan keadaan. Apabila KPI tidak diperbarui maka bisa jadi KPI tersebut sudah tidak relevan dengan tujuan strategis perusahaan.
5. Tidak Menghubungkan KPI dengan Tindakan
Salah satu kesalahan terbesar adalah hanya mengukur KPI tanpa menghubungkannya dengan tindakan konkret. KPI harus menginspirasi tindakan perbaikan. Jika KPI menunjukkan ketidaksempurnaan, perusahaan harus memiliki rencana tindakan yang jelas untuk memperbaikinya.
Menyusun KPI yang efektif memang membutuhkan dedikasi dan waktu. Namun dengan memiliki KPI yang tepat dapat menjadi panduan yang kuat bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan mencapai tujuannya. Dengan menghindari kesalahan umum dalam menyusun key performance indicators seperti di atas, maka penyusunan KPI dapat dilakukan dengan lebih efektif dan bermanfaat bagi kesuksesan perusahaan.