Overwork pada karyawan muncul sebagai bentuk dari ekspektasi perusahaan yang mana menginginkan karyawan yang produktif namun memberikan beban kerja yang berlebihan. Padahal overwork pada karyawan hanya akan menyebabkan karyawan menjadi kelelahan yang berimbas pada penurunan kinerja. Lantas bagaimana cara mengatasi overwok pada karyawan agar tidak mengganggu produktivitas mereka?
Menemukan gejala overwork merupakan langkah awal yang bisa dilakukan perusahaan untuk mengatasi masalah yang satu ini. Selain itu untuk mengantisipasi dan mengatasi masalah overwork pada karyawan ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh HR, selengkapnya simak penjelasan di bawah ini.
Tanda-Tanda Overwork pada Karyawan
Overwork pada karyawan merupakan kondisi dimana karyawan bekerja terlalu berlebihan, hal ini biasanya terjadi karena beban kerja yang diberikan kepada karyawan tidak seimbang. Ketika bekerja terlalu berlebihan dan tidak segera diatasi maka dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental bahkan kinerja karyawan secara keseluruhan.
Oleh sebab itu HR harus dapat mengidentifikasi sejak awal apa saja tanda-tanda karyawan yang mengalami overwork di tempat kerja. Dilansir dari Indeed, ada beberapa tanda-tanda yang bisa diidentifikasi oleh HR diantaranya adalah sebagai berikut:
- Penurunan kinerja.
- Emosional dan perubahan mood yang drastis.
- Sering melewatkan deadline pekerjaan.
- Tingkat turnover karyawan yang tinggi.
- Selalu kekurangan waktu untuk bekerja.
- Hubungan dengan rekan kerja memburuk.
- Melakukan pekerjaan di luar jam normal.
Cara Mengatasi Overwork pada Karyawan
Apabila menemui tanda-tanda overwork pada karyawan, maka HR harus segera mengambil tindakan untuk mengatasinya. Sebab jika dibiarkan berlarut-larut justru akan menyebabkan kerugian jangka panjang bagi perusahaan. Berikut ini adalah beberapa tindakan yang bisa dilakukan oleh HR:
1. Evaluasi Beban Kerja
Melakukan analisis beban kerja merupakan salah satu tugas HR dalam rangka memastikan bahwa beban kerja karyawan sudah seimbang. Oleh sebab itu terjadi overwork pada karyawan maka kemungkinan terdapat kesalahan saat melakukan analisa beban kerja.
Dengan demikian melakukan evaluasi menyeluruh terhadap beban kerja yang diberikan kepada karyawan adalah langkah yang tepat. Pastikan bahwa tugas yang diberikan sesuai dengan kemampuan dan kapasitas karyawan.
2. Kurangi Beban Kerja
Selanjutnya, apabila ditemukan bahwa karyawan tersebut memiliki beban kerja yang berlebihan maka cara mengatasi overwork pada karyawan tersebut adalah dengan mengurangi beban kerjanya. Beberapa tugas mungkin bisa didelegasikan kepada karyawan lain dan pastikan bahwa beban kerja ini tidak membuat karyawan lain menjadi terbebani juga.
Apabila tidak menemukan karyawan lain yang bisa dilimpahi pekerjaan maka hal itu merupakan tanda bahwa perusahaan kekurangan tenaga kerja. Dengan demikian solusi yang bisa dilakukan adalah menambah karyawan baru.
3. Tingkatkan Fleksibilitas Kerja
Memberikan opsi fleksibilitas dalam pekerjaan dalam menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi karyawan. Hal ini merupakan langkah penting dalam mengatasi overwork.
Dengan demikian perusahaan dapat memberikan fleksibilitas jam kerja, menyediakan opsi bekerja dari rumah, atau mengimplementasikan kebijakan waktu kerja yang lebih seimbang. Selain itu memberikan waktu libur yang cukup dan umpan balik yang positif juga dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung.
4. Prioritaskan Kesehatan Mental Karyawan
Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Namun beberapa perusahaan tanpa sadar memberikan tekanan kerja yang berlebihan pada karyawan yang mana hal itu bisa menyebabkan kesehatan mental karyawan menjadi terganggu.
Cara mengatasi overwork pada karyawan yang mengalami masalah pada kesehatan mentalnya ini bisa dengan cara menyediakan layanan konseling atau program kesehatan mental. Program tersebut sangat membantu bagi karyawan untuk mengatasi stres dan tekanan karena pekerjaan.
5. Komunikasikan dengan Karyawan
Seringkali, tekanan datang dari harapan yang tidak realistis atau tidak jelas dari perusahaan. Perusahaan perlu mengkomunikasikan dengan jelas kepada karyawan apa yang menjadi harapan perusahaan dan memberikan dukungan berupa arahan untuk mencapai tujuan yang dimaksud.
Ketidakjelasan tujuan kerja dan juga harapan yang tidak realistis dapat memicu overwork pada karyawan. Hal ini juga menciptakan kebingungan serta kekhawatiran yang berlebih ada karyawan.
6. Dorong Budaya Kerja yang Sehat
Selanjutnya, budaya kerja bisa menjadi salah satu penyebab overwork pada karyawan. Perusahaan yang memiliki budaya kerja yang kurang sehat seperti membebani karyawan pekerjaan di luar jam kerjanya, tidak memberikan karyawan kesempatan untuk libur dan istirahat, sehingga memberikan karyawan pekerjaan di luar jobdesknya bisa menyebabkan karyawan overwork yang mana berdampak buruk bagi kesehatan dan kesejahteraan karyawan.
Jika diteruskan hal ini hanya akan menyebabkan kinerja karyawan menurun dan meningkatkan turnover. Oleh sebab itu perusahaan harus dapat mendorong terciptanya budaya kerja yang positif, seperti memberikan apresiasi, menghargai kehidupan pribadi karyawan, dan mendorong kolaborasi.
7. Monitoring
Berikutnya, setelah melakukan langkah-langkah di atas, yang dapat HR lakukan adalah melakukan pemantauan terus-menerus terhadap karyawan untuk mengetahui tingkat stres dan kinerja mereka. Dengan mendengarkan umpan balik dari karyawan, HR dapat mengidentifikasi apakah upaya yang dilakukan sebelumnya sudah memberikan hasil atau terdapat hal lain yang perlu dicarikan solusi.
Itu tadi adalah beberapa cara mengatasi overwork pada karyawan. Mengatasi overwork ini bukan hanya tanggung jawab pribadi karyawan, namun menjadi tanggung jawab perusahaan untuk bisa menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan karyawan.
