fbpx
Skip to content

Mengenal 5 Jenis HR Analytic di Perusahaan

Mengenal 5 Jenis HR Analytic di Perusahaan

HR analytic atau analisis SDM (Sumber Daya Manusia) merupakan bagian penting dalam pengelolaan SDM. Umumnya ada 5 jenis HR analytic yang biasa dilakukan oleh praktisi HR di perusahaan. 

Hal ini dilakukan agar pengambilan keputusan berbasis data dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dengan analisis yang tepat dapat membantu perusahaan meningkatkan kinerja dan produktivitasnya secara signifikan. 

Apa Itu HR Analytics?

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai apa saja jenis HR analytic ada baiknya untuk memahami secara menyeluruh apa yang dimaksud dengan HR analytic itu sendiri. HR Analytics merupakan pendekatan strategis yang memanfaatkan data untuk menganalisa dan memprediksi berbagai aspek dalam manajemen SDM. 

HR Analytics tidak hanya membantu dalam mengoptimalkan kinerja karyawan, tetapi juga mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dan berbasis data. Mengutip dari AIHR, HR analytic didefinisikan sebagai proses pengumpulan dan penafsiran data yang digunakan untuk mengambil keputusan yang berbasis data. 

Analisis yang dilakukan secara efektif dapat memberikan berbagai manfaat bagi perusahaan. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari dilakukannya analisis SDM

  • Melakukan praktik pengelolaan SDM yang berbasis bukti. 
  • Menganalisis pola pergantian karyawan di perusahaan. 
  • Mengevaluasi efektivitas manajemen SDM. 
  • Menentukan kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan. 
  • Menganalisis efektivitas manajemen comben.
  • Memprediksi kebutuhan rekrutmen. 

Jenis HR Analytic

Pengelolaan SDM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kegiatan bisnis perusahaan. Oleh sebab itu pengambilan tidak bisa dilakukan hanya mengandalkan insting dan tebak-tebakan, diperlukan analisis yang mendalam dan bukti-bukti konkrit berbasis data. Nah, berikut ini adalah beberapa jenis HR analytic yang bisa dilakukan:

1. Descriptive Analytics

Descriptive Analytics adalah jenis HR Analytics yang paling dasar. Fungsinya adalah untuk menggambarkan kondisi atau situasi saat ini berdasarkan data yang ada. 

Descriptive Analytics menjawab pertanyaan seperti “Apa yang terjadi?” atau “Bagaimana kondisi saat ini?” dengan memanfaatkan data historis yang dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti sistem HRIS (Human Resources Information System), survei karyawan, laporan absensi, dan catatan kinerja.

Contoh penerapan Descriptive Analytics di perusahaan termasuk analisis turnover karyawan, tingkat absensi, dan distribusi demografi karyawan. Misalnya, jika sebuah perusahaan ingin mengetahui berapa banyak karyawan yang mengundurkan diri dalam satu tahun terakhir, HR bisa melakukan Descriptive Analytics untuk mendapatkan data tersebut secara rinci. 

2. Diagnostic Analytics

Selanjutnya adalah Diagnostic Analytics. Jenis HR Analytic yang satu ini adalah kelanjutan dari Descriptive Analytics. Jika Descriptive Analytics menjawab pertanyaan “Apa yang terjadi?”, maka Diagnostic Analytics berfokus pada “Mengapa hal tersebut terjadi?” Dengan menganalisis data lebih dalam, Diagnostic Analytics membantu perusahaan mengidentifikasi penyebab utama dari masalah atau tren yang ditemukan.

Sebagai contoh, jika Descriptive Analytics menunjukkan bahwa ada peningkatan tingkat absensi karyawan, maka Diagnostic Analytics akan menggali lebih dalam untuk mencari tahu penyebabnya. Apakah karena kondisi kerja yang kurang nyaman? Ataukah karena adanya ketidakpuasan terhadap kebijakan perusahaan? Dengan menganalisis data dari berbagai sudut, Diagnostic Analytics memberikan wawasan yang lebih dalam kepada manajemen untuk mengambil tindakan yang tepat.

3. Predictive Analytics

Predictive Analytic  adalah jenis HR Analytics yang lebih maju, di mana perusahaan memanfaatkan data historis untuk memprediksi kejadian atau tren di masa depan. Jenis analisis ini sangat berguna dalam membantu perusahaan mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan merencanakan strategi yang lebih efektif.

Contoh penggunaan Predictive Analytics dalam HR adalah untuk memprediksi turnover karyawan. Dengan menggunakan data terkait kepuasan kerja, tingkat keterlibatan karyawan, dan histori pengunduran diri, perusahaan dapat mengidentifikasi karyawan mana yang berisiko tinggi untuk keluar dari perusahaan. Selain itu, Predictive Analytics juga dapat digunakan untuk memprediksi kebutuhan pelatihan di masa depan berdasarkan keterampilan yang dibutuhkan perusahaan.

Dengan memanfaatkan Predictive Analytics, perusahaan dapat mengambil langkah proaktif untuk mencegah masalah. Seperti melakukan retensi karyawan atau merancang program pengembangan keterampilan sebelum masalah tersebut benar-benar muncul.

4. Prescriptive Analytics

Prescriptive Analytics adalah tingkat lanjut dari Predictive Analytics. Jika Predictive Analytics memprediksi apa yang mungkin terjadi di masa depan, Prescriptive Analytics memberikan rekomendasi tindakan yang harus diambil untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dengan kata lain, Prescriptive Analytics tidak hanya memprediksi, tetapi juga menyarankan solusi atau tindakan terbaik berdasarkan analisis data.

Sebagai contoh, jika Predictive Analytics memprediksi bahwa ada kemungkinan tinggi karyawan tertentu akan mengundurkan diri, Prescriptive Analytics dapat merekomendasikan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah hal tersebut, seperti penawaran kenaikan gaji, perubahan lingkungan kerja, atau pelibatan dalam proyek-proyek menarik. Prescriptive Analytics memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan berdasarkan data, sehingga hasil yang diinginkan lebih mungkin tercapai.

5. People Analytics

People Analytics adalah cabang dari HR Analytics yang berfokus pada analisis data terkait dengan perilaku, motivasi, dan performa karyawan. People Analytics seringkali melibatkan penggunaan data psikologis dan sosial untuk memahami bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi kinerja dan kepuasan karyawan.

Contoh aplikasi People Analytics adalah analisis keterlibatan karyawan. Dengan mengumpulkan data dari survei keterlibatan karyawan, wawancara, dan pengamatan, perusahaan dapat memahami faktor-faktor apa yang memengaruhi tingkat keterlibatan karyawan. 

Selain itu, People Analytics juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi karyawan dengan potensi kepemimpinan, sehingga perusahaan dapat merencanakan program pengembangan karier yang sesuai. People Analytics juga memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang bagaimana perilaku dan interaksi karyawan memengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan. 

Itu tadi adalah penjelasan singkat mengenai HR Analytic. HR Analytics dapat dilakukan untuk membantu perusahaan mengelola sumber daya manusia dengan lebih efektif. Dengan pendekatan yang tepat, HR Analytics dapat menjadi kunci sukses dalam mengelola dan memberdayakan karyawan.

Kelas HR

Grow Together

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mengenal 5 Jenis HR Analytic di Perusahaan
× Chat Admin Kelas HR