Karyawan yang sering berpindah-pindah kerja dalam durasi waktu yang singkat seringkali disebut sebagai “kutu loncat”. Label yang disematkan kepada karyawan tersebut, seringkali dianggap sebagai red flag oleh para HR dan menganggap karyawan kutu loncat sebagai kandidat yang perlu dihindari dalam rekrutmen.
Padahal ada banyak kelebihan karyawan kutu loncat di tempat kerja. Menjadi kutu loncat tidak selalu berkonotasi negatif. Jika dilihat, keputusan untuk menjadi kutu loncat justru memiliki banyak kelebihan, lantas apa saja itu? Simak penjelasannya di bawah ini.
Table of Content
Alasan Menjadi Karyawan Kutu Loncat
Dari pandangan HR, karyawan kutu loncat sangat merugikan perusahaan dan sebaiknya dihindari saat rekrutmen. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab karyawan yang resign dalam waktu yang singkat bisa menyebabkan kerugian biaya dan waktu bagi perusahaan.
Selain itu loyalitas karyawan yang sering berpindah-pindah kerja juga cukup diragukan oleh Para HR. Meski demikian dari sisi karyawan, ada beberapa alasan mengapa mereka melakukan tindakan tersebut, diantaranya adalah:
1. Mencari Work Life Balance
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan jobstreet, pekerja di Indonesia dan secara global lebih mengutamakan pekerjaan yang stabil dan memberikan work life balance. Hal tersebut terkadang tidak didapatkan di tempat kerja karena beberapa alasan.
Untuk mendapatkan kondisi tersebut, menjadi karyawan kutu loncat adalah salah satu solusi yang banyak dipilih. Dengan berpindah-pindah pekerjaan diharapkan bisa mendapatkan perusahaan yang mampu memenuhi kebutuhan karyawan untuk mendapatkan work life balance.
2. Lingkungan Kerja Kurang Cocok
Selanjutnya adalah lingkungan kerja. Memiliki rekan kerja atau budaya kerja yang tidak cocok dengan value diri sendiri menjadi salah satu alasan mengapa karyawan lebih memilih untuk resign daripada bertahan. Sebab lingkungan kerja juga sangat berpengaruh terhadap produktivitas karyawan.
3. Promosi Jabatan
Berdasarkan data dari Jobstreet, 36% responden setuju bahwa dengan berpindah-pindah tempat kerja membuat mereka lebih mudah untuk naik jabatan dan juga naik gaji dibandingkan bertahan di satu perusahaan. Terlebih lagi jika perusahaan yang baru menawarkan benefit yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lama. Hal inilah yang menjadi alasan karyawan resign dan beralih ke perusahaan lain.
Kelebihan Karyawan Kutu Loncat di Tempat Kerja
Meskipun sering dianggap buruk oleh para HR, namun menjadi karyawan kutu loncat ternyata memiliki banyak kelebihan. Berikut adalah beberapa kelebihan yang bisa didapatkan oleh karyawan yang sering berpindah-pindah kerja:
1. Memiliki Relasi yang Lebih Luas
Kelebihan yang pertama adalah bisa memiliki relasi yang lebih luas. Memiliki pengalaman bekerja di banyak perusahaan membuat karyawan kutu loncat memiliki lebih banyak kenalan dan relasi yang bisa bermanfaat di masa depan.
2. Memiliki Lebih Banyak Pengalaman
Karyawan yang lebih sering berpindah kerja tentu memiliki lebih banyak pengalaman kerja. Pengalaman tersebut bisa menjadi modal berharga untuk meningkatkan kualitas diri dan meningkatkan karir.
3. Meningkatkan Skill
Selanjutnya, karyawan yang sering berpindah-pindah kerja biasanya memiliki motivasi kerja yang kuat. Karena umumnya karyawan yang selalu mencari tantangan baru dan memulai kerja di tempat kerja yang baru membutuhkan motivasi yang tinggi untuk terus belajar dan berkembang.
Dengan alasan tersebut juga yang membuat karyawan yang sering berpindah kerja memiliki skill yang lebih tinggi. Pengalaman dari berbagai tempat kerja membuat mereka cenderung memiliki pengetahuan yang lebih luas dan skill yang lebih beragam dengan demikian bisa memberikan perspektif baru yang bisa menjadi aset berharga bagi perusahaan.
4. Naik Jabatan dan Gaji
Tak bisa dipungkiri jika salah satu alasan resign dari tempat kerja adalah untuk mendapatkan gaji dan jabatan yang lebih baik. Hal tersebut ternyata bisa didapatkan dengan menjadi karyawan kutu loncat.
Berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain memungkinkan karyawan untuk menemukan tempat terbaik yang memberikan kesejahteraan dan pengembangan karir yang lebih baik bagi karyawan. Pengalaman dan keterampilan yang didapatkan dari tempat-tempat kerja sebelumnya bisa dimanfaatkan untuk mencari pekerjaan dengan gaji dan level pekerjaan yang lebih tinggi.
5. Adaptabilitas Tinggi
Terakhir adalah memiliki adaptabilitas tinggi. Karyawan yang sering berpindah kerja dengan berbagai macam lingkungan kerja, rekan kerja, industri kerja yang berbeda-beda membuat karyawan tersebut cenderung memiliki kemampuan adaptasi yang lebih tinggi.
Hal ini sangat berguna di tempat kerja, karena dengan kemampuan adaptabilitas yang tinggi akan membantu karyawan menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada. Selain itu karyawan tipe ini juga bisa menjadi pendorong perubahan dan inovasi dalam perusahaan agar tetap adaptif dan kompetitif di pasar kerja.
Menjadi karyawan kutu loncat ternyata tidak sepenuhnya buruk. Sebagai karyawan tentunya ingin mendapatkan pekerjaan terbaik, dan menjadi “kutu loncat” adalah salah satu strategi yang bisa dilakukan.
Kelas HR
Grow Together