
Perjalanan karir memang tidak selalu mulus. Ada kalanya kamu harus mengambil keputusan besar seperti resign untuk mendapatkan peluang karir yang lebih baik. Dengan tujuan itu, maka saat meninggalkan perusahaan pun harus dilakukan dengan profesional, termasuk saat menyampaikan alasan resign. Alasan resign yang profesional dapat membantu menjaga citra kamu di perusahaan yang ditinggalkan.
Namun, sayangnya tidak semua orang bisa dengan gamblang menyampaikan alasan resign yang sebenarnya. Meskipun mengundurkan diri dari perusahaan merupakan hal yang normal untuk dilakukan, beberapa alasan dirasa terlalu pribadi untuk diungkapkan. Oleh sebab itu, berikut ini adalah beberapa contoh alasan resign yang profesional yang bisa kamu gunakan.
Table of Content
- 1 Contoh Alasan Resign yang Profesional
- 1.1 1. Budaya perusahaan yang tidak cocok
- 1.2 2. Gaji yang tidak sesuai
- 1.3 3. Mendapatkan kesempatan yang lebih baik
- 1.4 4. Tidak ada jenjang karir
- 1.5 5. Tidak ada keseimbangan kerja dan kehidupan:
- 1.6 6. Lingkungan kerja yang tidak sehat
- 1.7 7. Merasa tidak berkembang
- 1.8 8. Masalah kesehatan
- 1.9 9. Ingin menjalankan usaha sendiri
- 1.10 10. Pindah
- 1.11 11. Melanjutkan pendidikan
- 1.12 12. Peribahasa struktur perusahaan
- 1.13 13. Ingin switch career
- 1.14 14. Menikah
- 1.15 15. Komitmen pribadi
Contoh Alasan Resign yang Profesional
Mengundurkan diri dari perusahaan memiliki beberapa prosedur, sama seperti saat pertama kali kamu melamar pekerjaan. Sebagai salah satu etika profesional, saat akan resign kamu perlu mengajukan surat pengunduran diri dan berpamitan dengan rekan kerja untuk menjaga hubungan baik dan koneksi di masa depan.
Meskipun kamu memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan di perusahaan tersebut atau mendapatkan rekan kerja yang toxic, menyebutkan hal-hal tersebut sebagai alasan resign dirasa kurang profesional. Oleh sebab itu sebelum resign siapkan alasan resign yang profesional agar tetap terlihat sopan dan meninggalkan kesan yang baik. Berikut ini adalah beberapa contoh yang dapat digunakan:
1. Budaya perusahaan yang tidak cocok
Setiap perusahaan memiliki budaya kerjanya masing-masing. Jika pekerja merasa tidak sejalan dengan nilai-nilai atau budaya kerja di perusahaan tersebut maka resign dapat membantu mereka mencari lingkungan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
Pasalnya, budaya perusahaan dapat sangat berpengaruh pada produktivitas dan pekerja. Budaya perusahaan yang menyenangkan, komunikatif dan teamwork yang baik akan sangat membantu pekerja bisa lebih berkembang.
Contoh:
“Saya sangat menghargai kesempatan dan pengalaman yang diberikan untuk bekerja di perusahaan ini. Namun, seiring berjalannya waktu, ada beberapa nilai-nilai yang tidak sejalan dengan tujuan karir saya. Dengan pertimbangan tersebut, saya mengajukan pengunduran diri dari perusahaan. ”
2. Gaji yang tidak sesuai
Berikutnya, salah satu alasan resign yang profesional yang bisa kamu sampaikan adalah terkait dengan kompensasi yang diberikan oleh perusahaan. Alasan seseorang bekerja salah satunya adalah untuk mendapatkan upah dari pekerjaan yang dilakukannya. Apabila beban kerja yang didapatkan tidak sesuai dengan gaji yang diberikan maka hal tersebut bisa menjadi salah satu alasan resign yang dapat disampaikan kepada atasan.
Namun, jika memang ini alasannya, sebelum resign kamu bisa mengupayakan untuk meminta kenaikan gaji kepada atasan terlebih dahulu. Apabila hal tersebut tidak dikabulkan maka mungkin lebih baik untuk mengundurkan diri dari perusahaan.
Contoh:
“Sebelumnya, saya ingin menyampaikan terima kasih telah memberikan kesempatan untuk bekerja di posisi ini. Namun, setelah berbagai pertimbangan saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi saya. Dengan mempertimbangkan beban kerja dan tanggung jawab yang saya miliki, saya merasa upah yang diberikan tidak sebanding dengan upaya yang saya berikan pada perusahaan.”
3. Mendapatkan kesempatan yang lebih baik
Mendapatkan penawaran yang lebih baik dari tempat lain bisa menjadi salah satu alasan resign yang profesional untuk disampaikan pada atasan. Alasan yang satu ini juga merupakan alasan resign yang paling umum digunakan, karena kamu tidak perlu menjelaskan detail alasan resign.
Apabila mendapatkan penawaran yang lebih baik dari perusahaan lain baik itu dari segi jenjang karir, gaji atau benefit lainnya, maka tak ada salahnya untuk mengambil kesempatan tersebut. Apabila perusahaan sekarang sangat membutuhkan pekerja tersebut untuk bertahan, biasanya perusahaan akan memberikan penawaran yang lebih baik lagi agar pekerja tidak jadi pindah.
Contoh:
“Alasan saya mengajukan pengunduran diri ini adalah karena saya mendapatkan kesempatan yang lebih baik dari perusahaan lain yang memberikan dukungan terhadap karir jangka panjang saya.”
4. Tidak ada jenjang karir
Selain gaji, pekerja tentunya juga mempertimbangkan jenjang karir. Apabila perusahaan saat ini tidak memberikan peluang untuk kemajuan karir, resign bisa menjadi jalan yang tepat untuk dapat mengembangkan karir profesional yang lebih baik.
Contoh:
“Saya sangat menghargai kesempatan yang diberikan oleh perusahaan kepada saya. Namun, saya merasa di perusahaan ini saya tidak memiliki peluang untuk berkembang dan memiliki jenjang karir yang lebih tinggi.”
5. Tidak ada keseimbangan kerja dan kehidupan:
Work life balance menjadi isu yang marak diperbincangkan saat ini. Sebagai pekerja mengerjakan tugas-tugas dari perusahaan tentunya juga ingin memiliki waktu untuk kehidupan pribadinya.
Jika pekerjaan harus mengorbankan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadinya, maka resign bisa menjadi pilihan yang baik. Sebab jika mendapatkan beban kerja berlebih secara terus-menerus dapat berdampak buruk bagi produktivitas, kesehatan fisik hingga kesehatan mental pekerja.
Contoh:
“Terima kasih telah memberikan kesempatan dan pengalaman berharga kepada saya selama disini. Namun, alasan utama saya mengajukan pengunduran diri adalah karena tidak adanya keseimbangan dalam kehidupan pribadi dan pekerjaan. Dengan pertimbangan tersebut, saya merasa beralih ke perusahaan yang mendukung work life balance adalah keputusan yang harus saya buat.”
6. Lingkungan kerja yang tidak sehat
Selanjutnya, alasan resign yang profesional yang bisa kamu sampaikan adalah bahwa lingkungan kerja yang tidak mendukung kesejahteraan fisik dan mental.Alasan ini menjadi alasan yang kuat untuk resign demi menjaga kesehatan dan kebahagiaan diri sendiri. Lingkungan kerja yang toxic juga dapat berdampak pada produktivitas pekerja, misalnya seperti jam kerja yang terlalu panjang dan atasan yang tidak suportif.
Contoh:
“Alasan saya mengundurkan diri adalah karena lingkungan kerja yang kurang mendukung saya secara personal dan profesnional untuk berkeembang.”
7. Merasa tidak berkembang
Seseorang bisa saja merasa dirinya tidak berkembang dalam pekerjaan. Hal tersebut bisa terjadi karena pekerjaan yang monoton atau sudah terlalu mengerjakan pekerjaan tersebut.
Dengan demikian terkadang membutuhkan tantangan baru dalam pekerjaan. Hal ini menujukkan bahwa pekerja tersbeut memiliki semangat belajar dan keinginan untuk berkembang menjadi lebih baik.
Contoh:
“Setelah bekerja selama 5 tahun di perusahaan ini, saya merasa tidak ada lagi kesempatan untuk saya berkembang dalam karir saya. oleh karena itu, saya merasa perlu mencari tantangan baru untuk membantu saya mengembangkan karir profesional saya jangka panjang.”
8. Masalah kesehatan
Berikutnya, masalah kesehatan juga bisa menjadi alasan resign yang profesional dan dapat disampaikan kepada atasan. Apabila gangguan kesehatan yang dialami dapat membuat produktivitas menurun atau membuat pekerja sulit mengerjakan tugasnya, maka jangan ragu untuk mengajukan resign.
Contoh:
“Masalah kesehatan yang tidak emmungkinkan untuk terus bekejra di bidang ini membuat saya harus mengambil keputusan besar untuk mengundurkan diri dari perusahaan.”
9. Ingin menjalankan usaha sendiri
Memiliki impian untuk menjadi pengusaha atau menjalankan usaha sendiri juga bisa menjadi alasan resign yang dapat digunakan. Tak sedikit pekerja yang ingin memulai bisnisnya sendiri apabila merasa sudah memiliki skill dan modal yang cukup untuk melakukannya.
Contoh:
“Dalam perjalanan karir saya, saya ingin membangun usaha secara mandiri sebagai puncak dari karir saya. Oleh sebab itu saya ingin menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk bergabung di perusahaan.”
10. Pindah
Jika seseorang harus pindah atau mengubah lokasi tempat tinggalnya, hal tersebut bisa menjadi salah satu alasan resign yang masuk akal. Apalagi jika lokasi pindah tersebut jauh dari tempat kerja.
Contoh:
“Saya memutuskan untuk pindah domisili bersama dengan pasangan saya. Meskipun saya menikmati waktu di perusahaan ini, namun keterbatasan jarak membuat saya harus mengambil keputusan untuk mengundurkan diri dari perusahaan.”
11. Melanjutkan pendidikan
Melanjutkan pendidikan juga dapat digunakan sebagai alasan resign yang baik dan profesional. Tak jarang pekerja ingin melanjutkan pendidikannya demi kemajuan karir atau alasan pribadi lainnya.
Contoh:
“Saya memutuskan untuk resign karena ingin melanjutkan pendidikan saya di bidang business management.”
12. Peribahasa struktur perusahaan
Alasan lainnya yang dapat digunakan adalah karena adanya perusahaan struktur perusahaan. Menurut Glassdoor, perusahaan ini bisa menjadi alasan bagi seorang pekerja untuk melakukan resign.
Pasalnya struktur perusahaan akan memberikan dampak pada produktivitas pekerja. Apabila dari perubahan tersebut dirasa dapat memberikan dampak negatif bagi pekerja maka tak ada salahnya untuk mengajukan resign.
Contoh:
“Awalnya saya berharap dapat berkontribusi bagi perusahaan sesuai dengan skill dan latar belakang pendidikan yang saya milik. Namun dengan adanya perubahan ini membuat saya harus memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan karena pekerjaan ini saya rasa sudah tidak sejalan dengan saya.”
13. Ingin switch career
Pindah jalur karir bukanlah hal yang asing dalam dunia kerja. Merasa tidak puas dengan pekerjaan yang sekarang atau mencoba mencari keberuntungan dengan berpindah karir yang lain bisa menjadi alasan yang masuk akal untuk resign.
Contoh:
“Saya ingin mencari tantangan baru dengan mengemnbangkan skill dan pengalaman saya di bidang yang baru.”
14. Menikah
Alasan berikutnya yang dapat digunakan adalah menikah. Beberapa pekerja memutuskan untuk berhenti bekerja setelah menikah terutama jika merasa tidak sanggup untuk mengerjakan tugas rumah tangga dengan kantor dalam waktu bersamaan. Oleh sebab itu alasan yang satu ini juga masuk akal untuk digunakan.
Contoh:
“Keputusan berat harus saya ambil sebagai perempuan yang akan menikah. Setelah menikah saya memutuskan akan fokus pada keluarga dan berhenti dari pekerjaan saat ini.”
15. Komitmen pribadi
Komitmen dalam kehidupan pribadi terkadang membuat pekerja sulit untuk menyeimbangkan waktu pribadi dengan waktu kerja. Misalnya adalah karena harus mengurus orang tua yang sudah renta atau ingin full time menjadi ibu rumah tangga.
“Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya. Namun, karena ada komitmen pribadi da beberapa tanggung hawa yang tidak bisa saya berikan, saya memutuskan untuk mengajukan pengunduran diri dari perusahaan.
Nah, itu tadi adalah beberapa alasan resign yang profesional beserta contohnya. Resign adalah keputusan besar yang harus dipertimbangkan secara matang dan dipahami konsekuensinya.
Kelas HR
Grow Together