Strategi retensi karyawan yang efektif akan membantu perusahaan mempertahankan karyawan terbaik dan potensial untuk menjaga keberlangsungan bisnis jangka panjang. Namun seiring dengan persaingan pasar kerja yang semakin ketat, banyak perusahaan yang kesulitan mengisi posisi-posisi penting ada di perusahaannya.
Masalahnya, bukan karena perusahaan tidak bisa menemukan orang yang tepat, namun perusahaan kesulitan mempertahankannya. Agar karyawan-karyawan tersebut bergabung dalam jangka waktu yang lama, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
Table of Content
- 1 Retensi Karyawan
- 2 Pentingnya Retensi Karyawan
- 3 Strategi Retensi Karyawan
- 3.1 1. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Fleksibel
- 3.2 2. Memberikan Program Pengembangan Karir dan Pelatihan
- 3.3 3. Memberikan Kompensasi dan Benefit yang Kompetitif
- 3.4 4. Meningkatkan Keterlibatan Karyawan
- 3.5 5. Memberikan Penghargaan dan Pengakuan
- 3.6 6. Membangun Budaya Kerja yang Inklusif
- 3.7 7. Mengubah Gaya Kepemimpinan yang Lebih Mendukung Karyawan
- 3.8 8. Menyediakan Dukungan Kesehatan Mental
- 3.9 9. Memberikan Program Mentorship dan Coaching
- 3.10 10. Mendorong Transparansi dan Komunikasi yang Terbuka
Retensi Karyawan
Mengutip dari Indeed, retensi karyawan merupakan didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan untuk mempertahankan karyawan yang berkualitas agar bertahan dalam jangka waktu yang lama. Mempertahankan karyawan di perusahaan merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan.
Tujuan utama dari strategi retensi karyawan ini adalah untuk meminimalisir pergantian karyawan dalam periode tertentu. Semakin kecil tingkat pergantian karyawan maka akan semakin baik. Sebab kehilangan karyawan yang potensial bagi perusahaan akan sangat berpengaruh pada efisiensi kegiatan operasional dan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan rekrutmen.
Mengutip dari Manpower Group, 75% perusahaan di dunia kesulitan mengisi posisi yang dibutuhkan. Mencari dan merekrut karyawan baru membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Workable melaporkan bahwa pergantian karyawan memakan waktu rata-rata 94 hari dengan biaya yang mencapai 14.936 USD.
Pentingnya Retensi Karyawan
Meningkatkan retensi karyawan di perusahaan merupakan hal yang sangat penting untuk keberlangsungan perusahaan jangka panjang. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa perusahaan perlu meningkatkan retensi karyawan:
- Menjaga kegiatan operasional perusahaan tetap berjalan lancar.
- Menghemat biaya perusahaan untuk melakukan rekrutmen karyawan baru.
- Meningkatkan loyalitas karyawan yang ada di perusahaan.
- Meningkatkan pengalaman pelanggan karena mendapatkan pelayanan terbaik dari karyawan-karyawan yang berpengalaman di perusahaan.
- Meningkatkan reputasi perusahaan.
Strategi Retensi Karyawan
Tren dunia kerja berkembang dengan sangat cepat. Hal ini turut disebabkan oleh perkembangan teknologi hingga perubahan ekonomi global. World Economic Forum melaporkan, trend dunia kerja di tahun 2024, diantaranya adalah perkembangan pekerjaan digital yang semakin masif, meningkatnya sistem kerja Hybrid, dan penggunaan Ai generatif yang semakin banyak di dunia kerja.
Dengang trend tersebut, strategi yang diambil oleh perusahaan untuk meningkatkan retensi karyawan tentunya juga berubah. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan retensi karyawan:
1. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Fleksibel
Di tahun 2024, fleksibilitas dalam pekerjaan menjadi salah satu hal yang paling dihargai oleh karyawan. Banyak karyawan yang lebih memilih bekerja dari rumah atau model hybrid yang memungkinkan mereka mengatur waktu dan tempat kerja mereka sendiri.
Perusahaan yang mendukung fleksibilitas ini cenderung lebih berhasil dalam mempertahankan karyawan. Selain itu, fleksibilitas ini juga memberikan work life balance yang lebih baik, yang secara langsung mempengaruhi kepuasan dan keterlibatan karyawan.
2. Memberikan Program Pengembangan Karir dan Pelatihan
Berdasarkan laporan dari World Economic Forum, pada tahun 2027 diperkirakan hampir separuh keterampilan inti karyawan akan terganggu. Hal ini karena munculnya teknologi dan AI yang membuat banyak pekerjaan mulai digantikan dengan AI.
Namun, bukan berarti karyawan akan tergantikan begitu saja. Hadi Partovi, CEO Code.org, menyebutkan bahwa risiko terbesar dari adanya AI bukanlah hilangnya pekerjaan karena AI, tapi hilangnya pekerjaan karena orang lain lebih kompeten mengoperasikan Ai. Oleh sebab itu penting bagi karyawan untuk terus meningkatkan kemampuannya dan beradaptasi dengan perubahan.
Program pengembangan karier yang terstruktur dan peluang pelatihan menjadi kunci penting dalam retensi. Hal ini akan memberikan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan yang membuat karyawan merasa diperhatikan dan dihargai. Hal ini juga memberi mereka pandangan yang jelas tentang bagaimana mereka bisa tumbuh bersama perusahaan.
3. Memberikan Kompensasi dan Benefit yang Kompetitif
Walaupun bukan satu-satunya faktor, kompensasi tetap memainkan peran penting dalam retensi karyawan. Di tahun 2024, strategi retensi karyawan dengan memberikan kompensasi yang kompetitif tetap menjadi strategi yang perlu diperhatikan oleh perusahaan.
Perusahaan harus memberikan gaji yang kompetitif dan menyesuaikan dengan tren pasar. Selain itu, program benefit yang holistik seperti asuransi kesehatan, rencana pensiun, dan tunjangan lainnya menjadi semakin penting. Benefit yang relevan dengan kebutuhan karyawan modern dapat membuat mereka merasa lebih dihargai dan cenderung bertahan lebih lama.
4. Meningkatkan Keterlibatan Karyawan
Salah satu strategi retensi karyawan yang paling efektif adalah dengan meningkatkan keterlibatan karyawan di dalam perusahaan. Karyawan yang merasa didengarkan dan dihargai cenderung lebih setia pada perusahaan.
5. Memberikan Penghargaan dan Pengakuan
Penghargaan dan pengakuan adalah salah satu cara terbaik untuk membuat karyawan merasa dihargai. Gallup melaporkan bahwa karyawan yang merasa diakui dan dihargai dalam pekerjaannya memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk mencari pekerjaan baru. Penghargaan tidak selalu harus berupa bonus finansial, tetapi juga bisa berupa pengakuan publik, penghargaan bulanan, atau ucapan terima kasih yang tulus.
6. Membangun Budaya Kerja yang Inklusif
Budaya perusahaan yang inklusif sangat penting dalam retensi karyawan. Lingkungan kerja yang inklusif, di mana karyawan dari berbagai latar belakang merasa dihargai dan diterima, membuat karyawan merasa lebih nyaman dan aman.
Budaya senioritas dan diskriminasi harus dihilangkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan suportif. Karyawan yang merasa nyaman dengan lingkungan kerjanya cenderung akan lebih bertahan lama di perusahaan tersebut.
7. Mengubah Gaya Kepemimpinan yang Lebih Mendukung Karyawan
Strategi retensi karyawan yang selanjutnya adalah dengan memberikan ruang bagi karyawan untuk berkarya. Gaya kepemimpinan yang micromanagement, sudah tidak relevan lagi ditengah perubahan industri yang bergerak pesat.
Survei yang dilakukan oleh Good Hire menunjukkan bahwa 82% responden berpotensi meninggalkan pekerjaan karena manajemen yang buruk. Karyawan sering merasa terjebak jika mereka tidak diberi ruang untuk berinovasi atau menyalurkan ide-ide kreatif. Dengan demikian strategi yang bisa dilakukan perusahaan adalah dengan membangun manajemen yang lebih suportif dan mendukung karyawan.
8. Menyediakan Dukungan Kesehatan Mental
Mengutip data dari American Institute of Stress, 83% pekerja di Amerika Serikat mengalami stress karena pekerjaan. Beban kerja yang tinggi dan budaya perusahaan yang tanpa sadar membuat toxic productivity bisa memperparah kondisi kesehatan mental karyawan.
Perusahaan yang menyediakan dukungan kesehatan mental, seperti akses ke konselor atau layanan kesehatan mental digital, akan lebih berhasil dalam menjaga karyawan tetap produktif dan loyal. Pada tahun 2024, penting bagi perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental, misalnya dengan kebijakan kerja yang tidak terlalu menekan dan akses mudah ke program kesehatan mental.
9. Memberikan Program Mentorship dan Coaching
Mentorship dan coaching dapat membantu karyawan merasa didukung dalam perjalanan karier karyawan. Dengan memberikan bimbingan langsung dari para pemimpin perusahaan atau mentor yang berpengalaman, karyawan dapat belajar dan berkembang lebih cepat. Program mentorship yang efektif membantu karyawan merasa lebih terhubung dengan perusahaan, karena mereka melihat ada dukungan yang nyata dalam perkembangan mereka.
10. Mendorong Transparansi dan Komunikasi yang Terbuka
Selanjutnya, untuk menjaga karyawan terbaik agar tetap bertahan di perusahaan adalah dengan mendorong transparansi dan komunikasi yang terbuka. Karyawan yang memahami apa yang menjadi tujuan perusahaan, ekspektasi perusahaan terhadap pekerjaan karyawan, dan manajemen kinerja yang transparan dapat meningkatkan kepuasan kerja, keterlibatan karyawan dan memperkuat retensi.
Nah, itu tadi adalah beberapa strategi retensi karyawan di tahun 2024. Dengan menerapkan strategi-strategi ini, perusahaan dapat membangun tim yang kuat dan loyal, serta mengurangi tingkat turnover yang merugikan.
Kelas HR
Grow Together