Dalam dunia bisnis yang kompetitif saat ini, strategi rekrutmen yang efektif menjadi kunci kesuksesan. Salah satu strategi yang banyak dibicarakan adalah “Pro Hire”. Muncul pro dan kontra pro hire dalam proses rekrutmen. Hal ini menjadi ramai diperbincangkan ketika influencer HR, Vina Mulia yang merupakan karyawan BUMN mendapatkan pekerjaan melalui pro hire.
Banyak yang mengaitkan pro hire dengan jalur kerja orang dalam. Hal itulah yang membuat banyak masyarakat kontra terhadap pro hire. Lantas benarkah demikian? Agar tidak salah paham lagi, yuk simak terlebih dahulu apa itu pro hire serta pro kontra di dalamnya.
Table of Content
Apa Itu Pro Hire?
Sebelum melangkah lebih jauh terhadap pro dan kontra pro hire, ada baiknya untuk memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan pro hire itu sendiri.
Pro hire merupakan salah satu strategi rekrutmen yang digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan kandidat dengan pengalaman dan keahlian spesifik. Hal ini umumnya digunakan untuk merekrut karyawan yang akan menduduki posisi senior level di perusahaan.
Dalam proses pelaksanaannya pro hire berbeda dengan jalur orang dalam. Sebab pro hire juga membutuhkan serangkaian proses seleksi sebelum akhirnya kandidat tersebut masuk ke perusahaan.
Lebih lanjut, dalam pro hire, perusahaan harus lebih proaktif untuk menarik perhatian kandidat, sebab kandidat yang akan direkrut umumnya sudah memiliki posisi strategi di perusahaan lain atau memiliki pengalaman di level senior yang tidak diragukan lagi. Beda halnya dengan jalur orang dalam yang mana pengalaman dan keahlian kandidat tidak terlalu diperhatikan karena kandidat tersebut memiliki kedekatan dengan orang-orang tertentu di perusahaan.
Pro Pro Hire
Seperti halnya setiap strategi, Pro Hire memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Dilansir dari test Gorilla, 81% perusahaan melakukan perusahaan berbasis keterampilan. Hal ini dilakukan untuk membantu meningkatkan kesalahan dalam perekrutan, meningkatkan retensi karyawan dan mengurangi biaya perekrutan yang tidak perlu.
Bahkan 94% perusahaan setuju bahwa melakukan perekrutan dengan berbasis keahlian yang dimiliki lebih meningkat potensi keberhasilan pekerjaan daripada hanya merekrut berdasarkan informasi dari resume. Dengan strategi perekrutan yang tepat, perusahaan bisa menghemat waktu dan dan biaya perusahaan untuk perekrutan.
Untuk posisi-posisi strategis tertentu, pro hire bisa menjadi salah satu strategi terbaik bagi perusahaan untuk mendapatkan karyawan dengan pengalaman dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sebab untuk membangun karyawan internal dari nol hingga memiliki keterampilan manajerial dibutuhkan dedikasi yang tinggi, usaha, dan tentunya biaya yang tidak sedikit. Berikut ini adalah penjelasan mengenai alasan pro dalam proses rekrutmen menggunakan Pro Hire:
1. Pengalaman dan Keterampilan Spesifik
Alasan yang pertama adalah Pro Hire memungkinkan perusahaan mendapatkan karyawan yang sudah memiliki pengalaman dan keterampilan spesifik yang dibutuhkan. Hal ini sangat berguna untuk posisi strategis tertentu di perusahaan.
2. Produktivitas Tinggi
Selanjutnya, merekrut karyawan dengan pengalaman tinggi biasanya memiliki produktivitas yang tinggi pula. Selain itu karyawan yang berpengalaman biasanya dapat langsung bekerja tanpa memerlukan banyak pelatihan. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas secara cepat karena mereka sudah terbiasa dengan tugas-tugas yang harus dilakukan.
3. Inovasi dan Ide yang Segar
Membawa masuk orang baru dengan pengalaman yang relevan dengan posisi yang dibutuhkan dan sudah memiliki pengalaman di tempat lain, dapat membawa perspektif dan ide-ide baru ke dalam perusahaan. Hal ini bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi perusahaan karena bisa menjadi sumber inovasi dan perbaikan proses yang ada.
4. Memperkuat Tim dan Meningkatkan Moral
Mempekerjakan profesional yang kompeten dapat memberikan motivasi tambahan bagi tim yang ada. Karyawan profesional tersebut juga bisa menjadi panutan dan membantu mengembangkan kemampuan tim internal melalui transfer pengetahuan.
Kontra Pro Hire
Dalam suatu strategi pro dan kontra pasti ada, termasuk pro dan kontra pro hire dalam proses rekrutmen. Selain memiliki kelebihan seperti di atas, ternyata pelaksanaanya pro hire juga memiliki beberapa kekurangan yang menjadikan beberapa pihak kontra terhadap strategi yang satu ini, beberapa alasannya diantaranya adalah:
1. Biaya yang Lebih Tinggi
Proses rekrutmen karyawan berpengalaman biasanya meminta gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan yang kurang berpengalaman. Selain itu dengan pro hire juga mungkin ada biaya tambahan seperti bonus lainnya.
2. Penyesuaian dengan Budaya Perusahaan
Meski memiliki keterampilan teknis yang mumpuni, karyawan baru mungkin memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan budaya dan cara kerja perusahaan. Tak hanya karyawan baru, namun karyawan internal perusahaan lainnya juga membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Ketidaksesuaian budaya bisa menyebabkan masalah jangka panjang dalam kolaborasi tim.
3. Potensi Kecemburuan Internal
Selanjutnya, kontra dari proses rekrutmen dengan pro hire adalah bisa menimbulkan kecemburuan di antara karyawan yang sudah ada. Hal ini bisa berdampak negatif pada moral dan produktivitas tim.
Pro Hire memiliki banyak manfaat yang dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas perusahaan dengan cepat, terutama untuk posisi-posisi yang memerlukan keahlian khusus. Namun, strategi ini juga memiliki beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan, seperti biaya yang lebih tinggi dan potensi masalah penyesuaian budaya. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan ulang pro dan kontra pro hire dalam menerapkan strategi tersebut.
Kelas HR
Grow Together