Dalam proses mencari kandidat terbaik untuk perusahaan, perusahaan tak hanya melihat dari sisi skill dan pengalaman kerja namun juga melihat kepribadiannya, oleh sebab itu tak jarang perusahaan juga melakukan psikotes. Salah satu alat tes psikologi untuk rekrutmen yang paling banyak digunakan oleh perusahaan adalah tes pauli.
Meskipun tes pauli tergolong sebagai tes yang sederhana namun tes ini cukup tricky dan bisa menjadi tantangan tersendiri ketika mengerjakannya. Mengapa bisa demikian? Yuk, simak penjelasan lebih lanjut mengenai alat tes pauli berikut ini!
Table of Content
Tes Pauli Sebagai Alat Tes Psikologi Untuk Rekrutmen
Dalam proses rekrutmen ada berbagai macam alat tes psikologi yang bisa digunakan. Salah satunya adalah tes pauli.
Tes Pauli sendiri adalah tes psikologi berbasis angka yang pertama kali dikembangkan oleh Emil Kraepelin dan kemudian dimodifikasi dan dikembangkan oleh Richard Pauli. Tes ini terdiri dari deretan angka yang disusun secara vertikal pada selembar kertas besar, menyerupai koran. Oleh karena itu, tes ini sering disebut juga Tes Koran.
Sebagai alat tes psikologi untuk rekrutmen, perintah yang perlu dilakukan kandidat cukup sederhana. Kandidat hanya perlu menjumlahkan angka-angka yang berdekatan. Namun dari tes sederhana ini dapat mengungkapkan beberapa aspek penting dalam kepribadian, mengutip dari NS Development berikut adalah beberapa aspek yang dinilai dari tes pauli:
1. Konsentrasi dan Fokus
Tes pauli menuntut peserta untuk tetap fokus selama durasi tertentu. Hal ini berguna untuk menilai kemampuan seseorang dalam mengerjakan tugas monoton dengan konsentrasi penuh.
2. Ketahanan Kerja
Selanjutnya, tes pauli juga bisa digunakan untuk menilai apakah kandidat memiliki ketahanan kerja yang baik. Tes pauli mencerminkan sejauh mana seseorang mampu bekerja di bawah tekanan seperti beban kerja tinggi atau tekanan deadline.
3. Kecepatan dan Akurasi
Berikutnya, hasil tes pauli juga menilai kecepatan dan akurasi kandidat dalam mengerjakan tugas. Tes pauli biasanya terdiri dari angka 0-9 yang disusun secara vertikal berbentuk lajur dalam jumlah yang banyak.
Dengan waktu yang terbatas, kandidat perlu mengerjakan tugas tersebut sebanyak-banyaknya. Sehingga dengan mengerjakan tes ini dapat menunjukkan kemampuan peserta untuk bekerja cepat tanpa mengorbankan ketelitian.
4. Stabilitas Emosional
Berikutnya, cara peserta menghadapi tekanan selama tes menjadi indikator stabilitas emosionalnya, terutama dalam situasi yang menuntut konsistensi. Tekanan waktu dan kecepatan saat mengerjakan tes pauli bisa mempengaruhi stabilitas emosi kandidat. Kandidat yang memiliki skor tinggi dinilai memiliki kemampuan problem solving dan stabilitas emosi yang baik.
Cara Kerja Tes Pauli
Alat tes psikologi untuk rekrutmen yang satu ini memiliki cara kerja yang cukup sederhana. Kertas tes pauli berisi kolom angka vertikal, biasanya dengan jumlah kolom yang cukup banyak sehingga peserta harus bekerja terus-menerus tanpa jeda.
Untuk waktu pengerjaannya, tes ini biasanya dilakukan dalam waktu 60 menit. Namun, waktu pengerjaan dapat disesuaikan sesuai kebutuhan perusahaan. Cara mengerjakannya cukup sederhana, yaitu:
- Peserta diminta menjumlahkan dua angka yang bersebelahan.
- Kemudian menuliskan hasilnya di antara kedua angka tersebut.
- Jika hasil penjumlahan lebih dari 9, hanya angka satuan yang ditulis.
Untuk menginterpretasikan hasil tes pauli evaluasi dan analisis hasil tes tidak hanya berdasarkan jumlah angka yang berhasil dijumlahkan. Mengutip dari narasi.tv, ada beberapa kategori penilaian dalam tes pauli:
- Jawaban salah.
- Jawaban benar.
- Total perhitungan yang dilakukan.
- Jumlah kolom yang terlewat.
- Jumlah jawaban yang diubah.
- Grafik pengerjaan.
Tips Menguasai Tes Pauli
Menguasai Tes Pauli membutuhkan persiapan dan strategi yang tepat. Berikut adalah beberapa tips untuk mempersiapkan diri:
1. Latihan Secara Rutin
Karena tes ini membutuhkan konsentrasi tinggi, latihan secara rutin dapat membantu meningkatkan daya tahan mental dan fokus. Cobalah menjumlahkan angka secara cepat setiap hari sebagai latihan.
2. Kelola Waktu dengan Baik
Pelajari cara mengatur waktu selama tes. Fokuslah pada kecepatan, tetapi jangan mengorbankan akurasi.
3. Jaga Pola Kerja yang Konsisten
Hindari bekerja terlalu cepat di awal, karena hal ini bisa menyebabkan kelelahan lebih cepat. Usahakan untuk menjaga ritme yang stabil sepanjang tes.
4. Abaikan Jalur yang Terlewat
Saat mengerjakan tes pauli, biasanya petugas akan menginstruksikan untuk berpindah jalur setiap beberapa menit sekali. Sebaiknya abaikan jalur yang sudah terlewat dan fokus pada jalur yang harus dikerjakan saat ini.
5. Garis Bawahi Angka Terakhir
Saat akan berganti ke lajur yang berikutnya, jangan lupa untuk menandai angka terakhir yang dikerjakan. Hal ini akan membantu kami menghitung berapa banyak soal yang berhasil dikerjakan dalam rentang waktu tertentu.
Kesalahan Umum dalam Tes Pauli
Saat mengerjakan tes pauli, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh peserta. Beberapa kesalahan ini perlu dihindari agar bisa mengerjakan tes pauli dengan lebih maksimal:
- Terlalu cepat di awal.
- Mengabaikan ketepatan dalam menghitung.
- Kurangnya latihan.
- Kurang persiapan fisik.
Tes Pauli adalah salah satu alat tes psikologi untuk rekrutmen yang banyak digunakan perusahaan. Bagi perusahaan, tes ini membantu mengidentifikasi karakter kandidat dalam bekerja seperti konsentrasi tinggi, ketahanan mental, dan stabilitas emosional yang baik.
Untuk kandidat, menguasai Tes Pauli membutuhkan persiapan yang matang. Dengan persiapan yang tepat, peluang untuk sukses dalam tes ini akan semakin besar. Semoga bermanfaat!
Kelas HR
Grow Together