
Di era yang serba cepat ini, terkadang membuat seseorang merasa cepat lelah, terlalu sibuk, kekurangan waktu, hingga akhirnya membuat diri sendiri menjadi kewalahan. Seiring dengan perkembangan tersebut, akhirnya muncullah istilah baru yang akhir-akhir ini sedang menjadi perbincangan, yaitu slow living.
Istilah seperti sederhana, tenang, damai, dan hangat menjadi kata kunci utama dalam gaya hidup yang satu ini. Selain itu, gaya hidup ini juga dianggap sebagai salah satu cara menikmati hidup yang menangkan, terutama bagi orang-orang kota dan para pekerja yang selalu sibuk setiap waktu. Lantas apa sebenarnya slow living tersebut? Yuk, simak penjelasanya di bawah ini.
Table of Content
Pengertian Slow Living
Slow Living atau gaya hidup lambat pertama kali muncul sebagai bentuk perlawanan terhadap industri fast food. Carlo petrini dan sekelompok aktivis di Italia pada tahun 1980 membentuk gerakan slow food untuk membela tradisi pangan daerah dan mendorong aktivitas pangan yang berkelanjutan.
Gerakan mempertahankan pangan daerah ini kemudian berkembang menjadi konsep gaya hidup, setelah Carl Honore seorang jurnalis kebangsaan Kanada menulis buku best seller international berjudul In Praise of Slow pada tahun 2004. Carl mengatakan bahwa menjadi lambat memiliki arti melakukan sesuatu dengan kecepatan yang tepat.
Melansir dari Slow Living IDN, slow living merupakan gaya hidup yang lebih bermakna dengan melakukan segala sesuatu dengan kecepatan yang tepat. Dengan demikian lambat bukan berarti tertinggal, namun dengan hidup lebih lambat membuat setiap momen menjadi lebih berharga, bermakna dan mengutamakan kualitas dibandingkan dengan kuantitas.
Hidup dengan Tepat bukan Cepat
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa konsep slow living mengedepankan ketepatan daripada kecepatan. Sebab sesuatu yang cepat belum tentu lebih baik.
Menjalani hidup dengan lambat, memungkinkan kita untuk lebih fokus pada rutinitas yang dijalani, memaksimalkan potensi yang dimiliki, menikmati setiap kegiatan yang dilakukan tanpa terburu-buru. Slow living bisa membuat kehidupan menjadi lebih baik dan bermanfaat untuk mengurangi stress, kecemasan, dan rasa tidak bahagia dalam hidup.
Namun, perlu dipahami bahwa lambat bukan berarti bermalas-malasan atau menunda, gaya hidup lambat dilakukan dengan secara sadar mengurangi kecepatan untuk melakukan sesuatu untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Kesalahpahaman yang sering muncul dari gaya hidup yang satu ini adalah, memaknai gaya hidup lambat sebagai gerakan untuk bergerak sangat lambat tanpa menetapkan prioritas dan tujuan yang tepat.
Inti dari gaya hidup ini adalah melakukan kegiatan sesuai dengan prioritas dan menghilangkan semua distraksi yang mungkin dapat mengganggu dalam proses mewujudkan prioritas tersebut. Sebab, hidup lambat tidak bertentangan dengan produktivitas dan kesuksesan, melainkan sebuah cara untuk lebih menikmati proses.
Cara Menerapkan Slow Living
Gaya hidup yang satu ini tidak hanya bisa dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di pedesaan. Orang-orang yang tinggal di kota besar dengan kehidupan yang super sibuk dan selalu cepat bisa menerapkan gaya hidup ini agar lebih damai. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan slow living:
1. Luangkan Waktu Untuk Diri Sendiri
Di era yang serba sibuk memiliki waktu untuk me time seolah menjadi suatu hal yang mewah. Padahal hal ini seharusnya menjadi bagian dari kebutuhan hidup untuk mengisi ulang energi yang sudah terkuras setelah melakukan berbagai aktivitas harian.
2. Lakukan Hobi
Setiap hari kita sudah bekerja, berinteraksi sosial dengan orang lain, dan lain sebagainya. Rasanya hampir tidak cukup waktu untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan dan benar-benar ingin dilakukan.
Dalam gaya hidup lambat, mengelola waktu yang dimiliki dengan tepat adalah inti utamanya. Meskipun dengan rentetan kegiatan harian yang panjang, menciptakan waktu luang untuk melakukan hobi bisa menjadi salah satu cara untuk menyegarkan pikiran, memantik semangat untuk produktif, dan juga beristirahat.
3. Journaling
Kegiatan yang satu ini bisa menjadi salah satu rutinitas harian yang dilakukan ketika menjalani slow living. Dengan melakukan journaling, memungkinkan kamu untuk menentukan jadwal kegiatan. menuangkan ide, gagasan hingga perasaan yang sedang dialami saat ini.
4. Hidup Sederhana
kata sederhana, seolah sudah terhubung erat dengan konsep yang satu ini. Dalam gerakan hidup lambat, kehidupan yang sederhana memberikan ketenangan dan kenyamanan yang lebih besar.
Misalnya dalam mengelola pakaian, untuk menciptakan rasa nyaman, pastikan untuk membeli pakaian yang nyaman dipakai, sesuai dengan cuaca, dan menyimpan hanya pakain-pakain yang dipakai dan membuang yang sudah tidak bisa digunakan.
Nah, itu tadi adalah penjelasan singkat mengenai slow living yang sedang ngetren akhir-akhir ini. Semoga bermanfaat!
Kelas HR
Grow Together