Di tengah perubahan pasar yang semakin bergerak cepat, perusahaan-perusahaan perlu memiliki pemimpin yang mampu mengelola perubahan dan memimpin anggotanya untuk menghadapi perubahan tersebut dengan baik. Belakangan ini mulai populer istilah agile leadership atau kepemimpinan yang tangkas.
Gaya kepemimpinan ini menekankan pada kolaborasi, bukan kepemimpinan yang bossy dan suka memerintah. Kebanyak perusahaan-perusahaan startup menggunakan gaya kepemimpinan yang seperti ini. Nah, mengapa kepemimpinan yang semacam ini penting untuk diterapkan di perusahaan? Yuk, kenalan lebih lanjut!
Table of Content
Pengertian Agile Leadership
Mengutip dari Fractal System, agile leadership adalah kepemimpinan yang fleksibel, adaptif, dan responsif terhadap perubahan. Jenis kepemimpinan yang satu ini lebih gesit dan fleksibel dalam mengatasi perusahaan.
Hal ini berbeda dari model kepemimpinan tradisional yang cenderung hirarkis dan birokratis. Sedangkan kepemimpinan agile lebih fokus pada kolaborasi dan pemberdayaan tim untuk mengambil keputusan cepat dalam lingkungan yang dinamis.
Pendekatan ini terinspirasi dari metodologi Agile yang awalnya digunakan dalam pengembangan perangkat lunak. Agile, dalam konteks pengembangan perangkat lunak, adalah metode yang memungkinkan tim bekerja dalam iterasi kecil dan terus-menerus meningkatkan produk berdasarkan umpan balik dari pelanggan. Konsep ini kemudian meluas ke berbagai aspek organisasi, termasuk dalam hal kepemimpinan.
Karakteristik Agile Leadership
Gaya kepemimpinan agile memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dengan kepemimpinan traditional, hal ini juga yang menjadi kelebihan dari gaya kepemimpinan itu sendiri. Berikut adalah beberapa ciri khas agile leadership:
1. Fokus pada Perkembangan Tim
Agile leaders lebih menekankan pada perkembangan tim. Hal ini diimplementasikan dengan memperbanyak kolaborasi dan kerjasama tim dibandingkan dengan memberikan kontrol langsung. Pemimpin tidak mendikte atau memberikan perintah secara langsung, melainkan memberikan kepercayaan kepada tim untuk mengambil keputusan sendiri.
Dengan cara ini, anggota tim merasa lebih memiliki tanggung jawab atas pekerjaan mereka. Pemimpin agile percaya bahwa kesuksesan datang dari sinergi antar anggota tim yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai tujuan.
2. Adaptif terhadap Perubahan
Karakteristik yang selanjutnya adalah adaptif. Di lingkungan bisnis yang cepat berubah, pemimpin agile mampu menyesuaikan strategi dan rencana mereka dengan cepat. Mereka tidak terpaku pada satu cara atau metode tertentu, melainkan terus bereksperimen dan mencari solusi terbaik.
3. Mengedepankan Kolaborasi dan Komunikasi yang Efektif
Pemimpin agile lebih mengedepankan kolaborasi dan komunikasi yang efektif dalam tim. Sebab, dua aspek tersebut sangat penting untuk mencapai kesuksesan bersama.
Agile leaders memanfaatkan keterampilan lintas fungsi dari anggotanya untuk menciptakan produk atau layanan yang terbaik dan bekerja sama mencari solusi terbaik jika menghadapi permasalahan. Komunikasi yang terbuka dan transparan juga mendorong perkembangan yang positif dalam tim.
Mengapa Agile Leadership Penting untuk Startup?
Start-up sering kali beroperasi di bawah tekanan untuk bergerak cepat, berinovasi, dan menghadapi ketidakpastian yang tinggi. Dalam kondisi seperti ini, model kepemimpinan tradisional justru bisa menjadi penghambat.
Oleh karena itu, banyak startup yang mengadopsi Agile Leadership sebagai solusi yang lebih efektif untuk bisnisnya. Berikut beberapa alasan mengapa kepemimpinan yang satu ini penting bagi startup:
1. Fleksibilitas dan Adaptif
Alasan yang pertama adalah karena gaya kepemimpinan agile lebih fleksibel dan adaptif dalam menghadapi perubahan. Startup sering kali harus beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar, kebutuhan pelanggan, atau tantangan teknis karena adanya perubahan teknologi, pengetahuan dan lain sebagainya.
Agile Leadership memungkinkan organisasi untuk bergerak dengan lincah dan merespons perubahan dengan lebih cepat. Hal ini akan sangat berguna bagi startup yang harus bergerak cepat agar tidak tergerus dengan perubahan.
2. Mendorong Inovasi
Selanjutnya, penggunaan gaya kepemimpinan agile juga dapat mendorong inovasi. Sebab dalam kepemimpinan yang seperti ini. pemimpin memahami bahwa ide bisa datang dari mana saja, dan sinergi antar anggota bisa menghasilkan inovasi yang berbaik.
3. Menghadapi Ketidakpastian
Start-up sering kali beroperasi dalam situasi yang penuh ketidakpastian. Seperti fenomena tech winter yang menyebabkan gonjang-ganjing bisnis di industri teknologi terutama startup. Agile Leadership membantu organisasi untuk tetap tenang dalam menghadapi ketidakpastian tersebut dengan berfokus pada langkah-langkah kecil yang dapat diukur dan disesuaikan.
4. Peningkatan Kepuasan Karyawan
Alasan yang selanjutnya adalah, kepemimpinan yang agile bisa meningkatkan kepuasan karyawan. Hal ini karena pemimpin memberikan otonomi dan kepercayaan kepada tim. Karyawan akan merasa lebih dihargai dan memiliki peran penting dalam kesuksesan organisasi. Hal ini juga dapat mengurangi tingkat perputaran karyawan (turnover) yang sering menjadi masalah di start-up.
Agile Leadership adalah model kepemimpinan yang relevan dan banyak dibutuhkan di era digital ini. Dengan perubahan lingkungan bisnis yang semakin bergerak cepat, gaya kepemimpinan yang satu ini membantu perusahaan untuk tetap tenang dan mengatasi perubahan dengan cepat.
Kelas HR
Grow Together