fbpx
Skip to content

Interpretasi Tes PAPI Kostick, Begini Cara Membaca Hasil Psikotes!

Tes PAPI kostick merupakan jenis psikotes yang mengukur need (kebutuhan) dan role (peran). Untuk melakukan interpretasi tes PAPI kostick penting sekali untuk memahami apa saja dimensi dan sub dimensi yang diukur dalam tes tersebut.

PAPI kostick membagi 7 dimensi pengukuran yang diturunkan lagi menjadi 20 sub dimensi. Memahami tes PAPI kostick ini memang terlihat cukup rumit, namun tak perlu khawatir, untuk memahaminya simak ulasan di bawah ini.

Interpretasi Tes PAPI kostick

Tes PAPI kostick biasanya digunakan dalam tes kerja. Dalam tes ini terdapat 90 pertanyaan yang menggambarkan 7 dimensi. Dimensi tersebut dibagi dalam skala peran dan kebutuhan yang dibagi menggunakan garis diagonal. Diagonal atas menggambarkan peran sedangkan diagonal bawah menggambarkan kebutuhan. 

Untuk mengetahui kepribadian dan tingkah laku kandidat di tempat kerja, HR perlu memahami bagaimana cara membaca hasil tes PAPI kostick yang satu ini. Berikut ini adalah interpretasi tes PAPI kostick yang dibagi dalam 20 sub dimensi:

  1. L = Peran – Pemimpin (Leadership Role)

Dimensi yang satu ini menggambarkan kemampuan kepemimpinan seseorang. Hasil dari tes ini menggambarkan apakah orang tersebut lebih cenderung aktif atau pasif, untuk interpretasinya adalah sebagai berikut:

  • Skor 5-9 : yaitu tingkat dimana seseorang memproyeksikan dirinya sebagai pemimpin suatu tingkat dimana ia mencoba menggunakan orang lain untuk mencapai tujuannya.
  • Skor 4-0 : cenderung tidak secara aktif menggunakan orang lain dalam bekerja.
  1. P = Kebutuhan – Mengatur Orang Lain (Need to Control Others)

Dimensi ini menggambarkan kecenderungan seseorang dalam mempengaruhi orang lain dan mencerminkan bagaimana mereka ketika melakukan pekerjaan. Untuk interpretasinya adalah sebagai berikut:

  • Skor 5-9 : tingkat kebutuhan untuk menerima tanggung jawab orang lain, menjadi orang yang bertanggung jawab.
  • Skor 4-0 : menurunnya keinginan untuk bertanggung jawab pada pekerjaan dan tindakan orang lain.
  1. I = Peran – Membuat Keputusan (Ease in Decision Making)

Berikutnya, dimensi membuat keputusan yang satu ini menggambarkan keterampilan seseorang dalam mengambil keputusan. Interpretasi tes PAPI kostick untuk dimensi ini adalah sebagai berikut:

  • Skor 0-2 : ragu – menolak mengambil keputusan
  • Skor 3-4 : berhati-hati membuat keputusan
  • Skor 5-7 : berhati-hati – lancar dan mudah mengambil keputusan
  • Skor 8-9 : tidak ragu dalam mengambil keputusan
  1. F = Kebutuhan – Membantu Atasan (Need to Support Authority)

Penilaian dalam dimensi ini menggambarkan sejauh mana mereka perlu menyenangkan atasannya dan membatasi diri agar bisa sesuai dengan harapan dari atasan tersebut. Ada empat penilaian dalam dimensi ini yaitu:

  • Skor 6-9 : bersikap setia dan membantu, kemungkinan bantuannya bersifat politis.
  • Skor 4-5 : setia terhadap perusahaan.
  • Skor 2-3 : mengurus kepentingan sendiri.
  • Skor < 2 : cenderung egois, kemungkinan dapat memberontak.
  1. W = Kebutuhan Mengikuti Aturan dan Pengawasan (Need for Rules and Supervision)

Dimensi ini menggambarkan apakah seseorang dalam melakukan pekerjaannya merasa butuh petunjuk, peraturan dan prosedur yang terperinci serta membutuhkan adanya pengawasan langsung atau justru menyukai spontanitas. Untuk interpretasinya adalah sebagai berikut:

  • Skor < 4 : berorientasi pada tujuan, mandiri.
  • Skor 4-5 : kebutuhan akan pengarahan dan harapan yang dirumuskan untuknya.
  • Skor 6-9 : meningkatnya orientasi terhadap tugas dan membutuhkan instruksi yang jelas.
  1. T = Peran- Kecepatan Kerja (Pace)

Dimensi yang selanjutnya adalah kecepatan kerja. Apakah orang tersebut bisa bekerja secara cepat atau cenderung lebih lambat. Untuk penilaiannya adalah sebagai berikut:

  • Skor < 4 : melakukan segala sesuatu menurut kemauannya sendiri
  • Skor 4-6 : tergolong aktif secara internal dan mental
  1. V = Peran- Penuh Semangat (Vigorous Type)

Berikutnya adalah penilaian terhadap tingkat energi dan semangat. Hal ini mengukur skala semangat seseorang apakah cenderung aktif atau pasif, penilaiannya adalah sebagai berikut:

  • Skor < 5 : cenderung pasif
  • Skor 5-7 : aktif secara fisik, cenderung sportif
  1. R = Peran- Orang yang Teoritis (Theoretical Type)

Dimensi ini menilai sejauh mana individu peduli terhadap kemungkinan solusi dan hasil untuk situasi tertentu. Hasil interpretasi tes PAPI kostick dimensi ini adalah sebagai berikut:

  • Skor 0-4 : kurang perhatian, bersifat praktis
  • Skor 5-9 : nilai-nilai penalaran tergolong tinggi
  1. D = Peran – Bekerja dengan Hal-hal yang Rinci (Interest in Working With Details)

Selanjutnya adalah ketertarikan pada detail. Dimensi ini terkait pada cara seseorang melihat kehidupan apakah lebih fokus pada detail atau gambaran yang lebih luas. Untuk interpretasinya adalah sebagai berikut:

  • Skor 0-3 : menyadari kebutuhan akan kecermatan, tetapi tidak berminat bekerja detail
  • Skor 4-9 : minat tinggi untuk bekerja secara detail
  1. C = Peran – Tipe Organisasi(Organized Type)

Selanjutnya adalah menilai seseorang berdasarkan kemampuan organisasinya. Untuk penilaiannya adalah sebagai berikut:

  • Skor 0-2 : fleksibel
  • Skor 3-5 : teratur, tetapi tidak tergolong fleksibel
  • Skor 6-9 : keteraturan tinggi cenderung kaku
  1. X = Kebutuhan untuk diperhatikan (Need to be Noticed)

Dimensi yang satu ini berusaha mengungkap apakah seseorang senang menjadi pusat perhatian atau tidak. Skala penilaiannya adalah sebagai berikut:

  • Skor < 2 : cenderung pemalu
  • Skor 2-3 : rendah hati, tulus
  • Skor 4-5 : memiliki pola perilaku yang unik
  • Skor 6-9 : membutuhkan perhatian nyata
  1. B = Kebutuhan untuk diterima dalam kelompok (Need to Belong to Groups)

Selanjutnya, dimensi ini menilai apakah seseorang lebih menyukai suka bekerja dengan orang lain atau bekerja secara mandiri. Untuk penilaiannya adalah sebagai berikut:

  • Skor 0-3 : selektif
  • Skor 4-5 : ingin diterima, tetapi tidak mudah dipengaruhi kelompok
  • Skor 6-9 : ingin disukai dan diakui, mudah dipengaruhi
  1. O = Kebutuhan Kedekatan dan Kasih Sayang (Need for Closeness and Affection)

DImensi yang satu ini mencoba menggambarkan apakah seseorang berusaha untuk menciptakan hubungan dekat dengan rekan kerja atau hanya mempertahankan formalitas. Berikut ini adalah skala penilaiannya:

  • Skor < 3: tidak suka hubungan perorangan
  • Skor 3-4 : sadar akan hubungan perorangan, tetapi tidak terlalu bergantung
  • Skor 5-9 : sangat tergantung, butuh penerimaan diri
  1. S = Hubungan Sosial (Social Extension)

Dimensi yang selanjutnya adalah menyangkut pada kemampuan komunikasi seseorang. Hal ini menunjukkan apakah mereka mengalami kesulitan atau tidak dalam berkomunikasi dengan orang lain yang dinilai dalam skala berikut:

  • Skor < 6 : perhatian rendah terhadap hubungan sosial, kurang percaya pada orang lain
  • Skor 6-9 : kepercayaan tinggi dalam hubungan sosial, senang berinteraksi sosial
  1. N = Kebutuhan Menyelesaikan Tugas Secara Mandiri (Need to Finish Task)

Dimensi penilaian yang berikutnya ini mencoba memahami apakah seseorang lebih memilih untuk mengerjakan tugas yang didapatkan hingga selesai atau lebih memilih untuk mendelegasikannya ke orang lain. Skala penilaian adalah sebagai berikut:

  • Skor < 3 : menunda atau menghindari pekerjaan
  • Skor 3-4 : berhati-hati atau ragu dalam bekerja
  • Skor 4-6 : cukup bertanggung jawab pada pekerjaan
  • Skor 6-9 : tekun, tanggung jawab tinggi
  1. A = Kebutuhan Berprestasi (Need to Achieve)

Dimensi ini menilai ambisi dan pencapaian seseorang serta keinginan untuk melakukan pekerjaan yang didapatkannya dengan lebih baik. Interpretasinya adalah sebagai berikut:

  • Skor 0-5 : ketidakpastian tujuan, kepuasan dalam suatu pekerjaan, tidak ada usaha lebih
  • Skor 6-9 : tujuan jelas, kebutuhan sukses dan ambisi tinggi
  1. G = Peran Pekerja Keras (Hard Intense Worked)

Penilaian yang satu ini berfokus pada sejauh mana seseorang bekerja kerjas di tempat kerja. Skala penilaiannya adalah sebagai berikut:

  • Skor 3-4 : bekerja untuk kesenangan saja, bukan untuk hasil optimal
  • Skor 4-7 : kemauan bekerja keras yang tinggi
  1. Z = Kebutuhan untuk Berubah (Need for Change)

Dimensi penilaiannya yang satu ini berusaha menilai sejauh mana seseorang menerima perubahan atau lebih menyukai sesuatu yang stabil. Interpretasinya adalah sebagai berikut:

  • Skor 0-2 : tidak suka berubah
  • Skor 3-4 : tidak suka perubahan jika dipaksakan
  • Skor 5-6 : mudah menyesuaikan diri
  • Skor 6-7 : membuat perubahan yang selektif, berpikir jauh kedepan
  • Skor 8-9 : mudah gelisah, frustasi, karena segala sesuatu tidak berjalan fantastis
  1. K = Kebutuhan untuk Agresif (Need to be Forceful)

DImensi ini menilai apakah seseorang lebih menyukai untuk menghindari konflik, melakukan pendekatan yang ramah atau memiliki kemampuan dalam menghadapi konflik. Interpretasinya adalah sebagai berikut:

  • Skor 0-2 : menghindari masalah, menolak untuk mengenali situasi sebagai masalah
  • Skor 3-4 : suka lingkungan tenang, menghindari konflik
  • Skor 5 : keras kepala
  • Skor 6-7 : agresi berhubungan dengan pekerjaan, dorongan semangat bersaing
  • Skor 8-9 : agresif, cenderung defensif

20. E = Pengendalian Emosi (Emotional Resistant)

Terakhir adalah dimensi pengendalian emosi, dimensi ini menilai tingkat pengendalian emosi dan impulsif seseorang dalam mengekspresikan ide, perasaan dan emosi. Untuk penilaiannya adalah sebagai berikut:

  • Skor < 2 : terbuka, cepat bereaksi, tidak normatif
  • Skor 2-3 : terbuka
  • Skor 4-6 : punya pendekatan emosional seimbang, mampu mengendalikan
  • Skor > 6 : sangat normatif, kebutuhan pengendalian diri yang berlebihan

Itu tadi adalah penjelasan mengenai interpretasi tes PAPI kostick. Semoga bermanfaat!

Kelas HR
Grow Together

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Interpretasi Tes PAPI Kostick, Begini Cara Membaca Hasil Psikotes!
× Chat Admin Kelas HR