
Wawancara kerja bisa menjadi momen penentuan apakah kandidat dianggap cocok untuk mengisi posisi yang dibutuhkan atau tidak. Oleh sebab itu, untuk mempersiapkan diri dengan baik, bisa dimulai dengan melakukan riset untuk mengetahui apa saja pertanyaan paling sering dalam wawancara kerja.
HR umumnya menanyakan beberapa pertanyaan yang sama. Berikut ini adalah 10 pertanyaan paling umum dalam wawancara kerja beserta penjelasan dan tips menjawabnya.
Table of Content
- 1 Pertanyaan Paling Sering Dalam Wawancara Kerja
- 1.1 1. Ceritakan Tentang Diri Anda
- 1.2 2. Apa Kelebihan Anda?
- 1.3 3. Apa Kelemahan Anda?
- 1.4 4. Mengapa Anda Tertarik dengan Posisi Ini?
- 1.5 5. Mengapa Kami Harus Mempekerjakan Anda?
- 1.6 6. Apa Pencapaian Terbesar Anda?
- 1.7 7. Bagaimana Anda Menghadapi Tekanan?
- 1.8 8. Apa Rencana Karir Anda?
- 1.9 9. Mengapa Anda Meninggalkan Pekerjaan Sebelumnya?
- 1.10 10. Berapa Gaji yang Anda Harapkan?
- 2 Intensive HR Training, Belajar HR Bareng Profesional!
Pertanyaan Paling Sering Dalam Wawancara Kerja
Persiapan adalah kunci untuk sukses dalam melakukan wawancara kerja. Hal ini bisa membantu kandidat untuk mempersiapkan diri dalam memberikan jawaban dan mengantisipasi pertanyaan yang tidak terduga.
Dari proses wawancara kerja ini, perusahaan akan menilai apakah kandidat memiliki pengalaman kerja yang sesuai, kemampuan yang relevan dengan posisi yang dibutuhkan, dan apakah kandidat cocok dengan budaya kerja perusahaan.
Nah, dalam menggali informasi ini dari kandidat, ada beberapa pertanyaan utama yang akan ditanyakan kepada kandidat. Berikut adalah beberapa pertanyaan paling sering dalam wawancara kerja beserta tips menjawabnya:
1. Ceritakan Tentang Diri Anda
Sebagai pembuka wawancara, biasanya HR akan memulai dengan pertanyaan “Ceritakan Tentang Diri Anda”. Tujuan dari pertanyaan ini adalah HR ingin mengenal latar belakang kandidat secara singkat.
Untuk menjawabnya fokus pada hal-hal yang relevan dengan posisi yang dilamar, seperti pendidikan, pengalaman kerja, dan keahlian utama. Hindari menjelaskan hal yang terlalu pribadi.
Contoh:
“Saya lulusan Teknik Informatika dengan pengalaman dua tahun sebagai web developer. Saya memiliki minat pada pengembangan sistem berbasis web dan terbiasa bekerja dengan tim menggunakan metodologi Agile.”
2. Apa Kelebihan Anda?
Pertanyaan selanjutnya, terkadang juga diganti dengan “Apa yang Membuat Anda Unik/Berbeda dari yang Lain?” Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk menggali kekuatan utama yang bisa ditawarkan kepada perusahaan.
Tips dalam menjawabnya adalah pastikan untuk menunjukkan skill yang relevan dengan posisi yang dilamar dan dukung dengan contoh konkret. Contoh:
“Saya memiliki kemampuan analisis data yang baik. Di pekerjaan sebelumnya, saya berhasil menyusun laporan analitik mingguan yang membantu tim pemasaran mengambil keputusan yang lebih tepat.”
3. Apa Kelemahan Anda?
Meskipun HR menanyakan apa yang menjadi kelemahan, bukan berarti jawaban yang diberikan justru membuat kamu lemah. Namun, dalam konteks pertanyaan ini, HR ingin mengetahui kejujuran dan refleksi diri dari kandidat.
Dalam menjawab pertanyaan ini, pastikan untuk tidak menjelaskan kelemahan yang sifatnya krusial untuk pekerjaan dan tidak bisa kamu atasi. Pilih kelemahan yang bisa kamu atasi dan jelaskan bagaimana cara mengatasinya.
Contoh:
“Saya cenderung perfeksionis, yang kadang memperlambat pekerjaan. Tapi sekarang saya belajar menetapkan batas waktu dan lebih mempercayai rekan kerja.”
4. Mengapa Anda Tertarik dengan Posisi Ini?
Selanjutnya, pertanyaaan ini juga merupakan salah satu pertanyaan paling sering dalam wawancara kerja. Tujuannya adalah untuk mengukur seberapa dalam kamu memahami posisi yang dilamar dan perusahaan.
Untuk menjawabnya, kamu bisa menyampaikan argumen dengan menghubungkan posisi tersebut dengan minat, keahlian, dan tujuan karir di masa depan. Contoh
“Saya tertarik karena posisi ini memungkinkan saya untuk terlibat langsung dalam proyek-proyek kreatif dan pengembangan brand, yang sesuai dengan latar belakang saya di bidang komunikasi visual.”
5. Mengapa Kami Harus Mempekerjakan Anda?
Selanjutnya, ketika HR menanyakan pertanyaan ini maka, sudah waktunya untuk mempromosikan diri dengan baik. Jelaskan secara ringkas mengapa kamu ada kandidat terbaik. Namun, kamu tidak perlu menjelaskan tujuan karirmu di sini. Contoh:
“Saya memiliki pengalaman kerja yang relevan, kemampuan komunikasi yang baik, dan semangat belajar tinggi, yang saya yakin akan memberi kontribusi positif bagi tim ini.”
6. Apa Pencapaian Terbesar Anda?
Selanjutnya, pertanyaan ini umumnya ditanyakan oleh HR untuk mengetahui apa saja prestasi yang pernah didapatkan oleh kandidat dan apa dampaknya. Untuk menjawab pertanyaan semacam ini, bisa menggunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result).
Contoh:
“Saat di perusahaan sebelumnya, saya beri amanah untuk menjadi bagian dari tim marketing dan memimpin tim kecil dalam kampanye digital. Tugas kami adalah meningkatkan traffic website perusahaan. Sebagai pemimpin tim saya menginisiasi untuk memperbaiki tampilan website perusahaan, publish artikel yang relevan dan memperbaiki landing page. Hasilnya tim kami dapat meningkatkan traffic website sebesar 60% dalam waktu tiga bulan.”
7. Bagaimana Anda Menghadapi Tekanan?
Tekanan adalah hal yang tidak bisa dihindari dalam dunia kerja. Pertanyaan yang diajukan oleh HR ini memiliki tujuan untuk menilai bagaimana kandidat melakukan manajemen stres dan bagaimana daya tahan mereka dalam situasi sulit. Untuk menjawabnya kamu bisa memberikan contoh nyata bagaimana kamu menangani tekanan.
Contoh:
“Saya terbiasa bekerja dengan deadline ketat. Biasanya saya membuat prioritas kerja harian dan membagi waktu secara efektif agar tetap fokus dan tenang.”
8. Apa Rencana Karir Anda?
Rencana karir masa depan bukan hanya urusan kandidat namun juga penting bagi perusahaan. Apakah tujuan itu sesuai dengan tujuan perusahaan?
Nah, untuk itu HR menanyakan untuk mengetahui ambisi dan arah perkembangan karir kandidat. Dalam menjawabnya kamu bisa menjelaskan bahwa kamu punya tujuan yang jelas dan ingin berkembang bersama perusahaan.
Contoh:
“Dalam 3–5 tahun ke depan, saya ingin menjadi analis senior dan memimpin tim kecil untuk proyek riset pasar skala nasional.”
9. Mengapa Anda Meninggalkan Pekerjaan Sebelumnya?
Jika kamu sebelumnya sudah pernah bekerja, pertanyaan ini pasti akan ditanyakan oleh HR. Bukannya ‘kepo’, namun HR ingin mengetahui apa motivasi di balik perubahan karir kandidat.
Untuk itu dalam menjawabnya kamu bisa memberi jawaban positif dan hindari menyalahkan tempat kerja sebelumnya. Contoh:
“Saya ingin mencari tantangan baru dan mengembangkan keahlian saya di bidang yang lebih spesifik seperti analisis pasar dan pengembangan strategi pemasaran.”
10. Berapa Gaji yang Anda Harapkan?
Gaji bisa menjadi salah satu alasan seseorang pindah kerja. Dalam wawancara pertanyaan ini memiliki tujuan untuk mengukur ekspektasi kandidat dan menyesuaikannya dengan anggaran perusahaan.
Dengan demikian pastikan untuk melakukan riset mengenai kisaran gaji untuk posisi tersebut dan berikan jawaban yang fleksibel. Contoh:
“Saya berharap gaji sesuai dengan standar industri dan tanggung jawab posisi ini, kira-kira di kisaran Rp7–9 juta. Namun, saya terbuka untuk berdiskusi lebih lanjut.”
Persiapan adalah kunci sukses dalam wawancara kerja. Dengan memahami pertanyaan-pertanyaan paling sering dalam wawancara kerja seperti di atas, kamu bisa mempersiapkan jawaban yang relevan dan jujur, kamu bisa tampil lebih percaya diri di hadapan pewawancara. Jangan lupa untuk tetap tenang, tersenyum, dan menunjukkan sikap positif selama wawancara berlangsung.
Intensive HR Training, Belajar HR Bareng Profesional!
Untuk mengoptimalkan pengelolaan HR di perusahaan perlu memiliki talent-talent HR yang profesional. Oleh karena itu, untuk menjadi HR yang next level dan memiliki pemahaman yang menyeluruh seputar HR, yuk belajar HR hanya di Kelas HR. Dengan 50++ kelas yang bisa diikuti, kamu bisa belajar HR dari A-Z dan bergabung dengan grup profesional HR dari seluruh Indonesia. Ada kelas gratis juga tiap bulan, lho !
Jadi, tunggu apa lagi?
Kelas HR
Grow Together