Six sigma telah lama dipercaya sebagai salah satu kunci sukses perusahaan dalam melakukan perbaikan proses dan meningkatkan kualitas produk atau layanan. Untuk melakukan six sigma terdapat dua metode yang bisa digunakan yaitu DMAIC dan DMADV. Untuk memahami bagaimana cara melakukan six sigma maka penting sekali untuk memahami metode apa yang akan digunakan.
Baik DMAIC dan DMADV keduanya memiliki serangkaian proses yang sangat direkomendasikan untuk diterapkan dalam melakukan transformasi bisnis. Namun fokus tujuan keduanya tentu berbeda, untuk mengetahui bagaimana meningkatkan kualitas produk dengan menggunakan six sigma, simak ulasannya di bawah ini.
Table of Content
Perbedaan DMAIC dan DMADV
Terdapat dua metode yang umum digunakan dalam six sigma yaitu DMAIC dan DMADV. DMAIC yang merupakan akronim dari Define, Measure, Analyse, Improve, Control. Sedangkan DMADV sendiri merupakan akronim dari Define, Measure, Analyze, Design dan Validate.
Perbedaan keduanya terletak pada tujuan akhir yang ingin dicapai dari penggunaan metode tersebut, DMAIC digunakan untuk mengembangkan, memperbaiki dan menghilangkan penyebab cacat yang sudah ada. Sedangkan DMADV digunakan untuk menciptakan suatu produk baru dan mengantisipasi cacat sejak awal.
Cara Melakukan Six Sigma Untuk Meningkatkan Kualitas Produk
Setelah memahami perbedaan dari metode DMAIC dan DMADV kini dapat dipahami bahwa untuk meningkatkan kualitas suatu produk metode yang dapat digunakan adalah DMAIC. Metode ini terdiri dari lima tahap yaitu sebagai berikut:
1. Define
Tahap pertama adalah define yaitu mengidentifikasi penyebab masalah yang ada pada proses. Untuk melakukan identifikasi ini fokus utama yang ingin dicapai adalah kepuasan pelanggan. Dengan demikian pada tahap ini diharapkan tim yang melakukan six sigma dapat mendefinisikan masalah yang terjadi dan memperjelas kebutuhan pelanggan.
2. Measure
Langkah selanjutnya adalah mengukur aspek-aspek penting dari proses yang sedang berjalan saat ini. Dalam six sigma, hal-hal yang tidak diperlukan harus disingkirkan untuk menciptakan efisiensi proses. Oleh sebab itu pada tahap ini kumpulkan data-data yang digunakan unuk mengukur kinerja proses saat ini.
Dari data tersebut nantinya tim akan mengetahui area mana saja yang potensial dan mana yang perlu dihilangkan atau dilakukan perbaikan. Dalam melakukan pengumpulan data gunakan pedoman yang jelas agar hasil yang didapatkan bisa akurat.
3. Analyze
Berikutnya, cara melakukan six sigma untuk meningkatkan kualitas produk adalah dengan melakukan analisis data. Data-data yang sudah didapatkan sebelumnya kemudian dianalisis untuk menemukan letak permasalahan utama dalam proses. Dalam tahap ini memungkin tim six sigma untuk mengetahui setiap kemungkinan penyebab kegagalan atau adanya cacat dalam proses. Dengan demikian dapat diambil tindakan untuk mengevaluasinya.
4. Improve
Setelah tim berhasil menganalisa berbagai kemungkinan kegagalan dalam proses maka langkah selanjutnya adalah membuat rencana perbaikan. Rencana ini harus mencakup proses terstruktur yang memungkinkan setiap anggota tim dapat berkontribusi sesuai dengan keahlian masing-masing.
Dengan menyusun rencana yang terstruktur memungkinkan perusahaan bisa menciptakan perubahan jangka panjang untuk meningkatkan kualitas produk. Selain itu hal ini juga memungkinkan untuk menghasilkan berbagai solusi sehingga dapat dipilih sosialis yang terbaik.
5. Control
Terakhir adalah melakukan kontrol terhadap rencana perbaikan sudah dibuat. Hal ini untuk memastikan bahwa proses perbaikan tersebut berjalan dengan benar. Dengan mengontrol proses ini perusahaan dapat memantau dan melacak keberhasilan dari proses perbaikan yang dilakukan. Hal ini juga berguna untuk mengidentifikasi kemungkinan rintangan di masa depan sehingga bisa diantisipasi.
Nah, itu tadi adalah cara melakukan six sigma untuk meningkatkan kualitas produk. Dalam melakukan peningkatan dan perbaikan masalah yangs udah ada metode yang dapat digunaakn adalah DMAIC.