fbpx
Skip to content

Kisah Sukses Motorola Kejar Ketertinggalan dan Tingkatkan Kualitas Produk dengan Metode Six Sigma

Kisah sukses six sigma motorola

Dalam dunia bisnis yang kompetitif, mencapai efisiensi operasional dan kualitas produk atau layanan yang tinggi adalah kunci kesuksesan. Salah satu metode yang terbukti untuk mencapai tujuan tersebut adalah Six Sigma. 

Six sigma merupakan sebuah tool yang digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan performa dan menurunkan kemungkinan kegagalan. 

Kisah Sukses Six Sigma Motorola

Kisah sukses Six Sigma dimulai di Motorola pada tahun 1980an. Six sigma dikembangkan oleh Motorola yang sedang berupaya meningkatkan kualitas output dengan mengurangi variasi proses dan menghilangkan penyebab terjadinya kegagalan. 

Pada saat itu beberapa eksekutif di Motorola mendiskusikan mengenai kualitas produk yang mereka hasilkan. Hal ini lantaran Motorola sedang berjuang untuk bersaing dengan para pesaing dari Jepang seperti kebanyakan perusahaan dari Amerika lainnya. 

Standar kualitas yang dihasilkan oleh Jepang cukup tinggi sehingga menyebabkan Motorola mengalami kesulitan untuk dapat menyaingi kualitas mereka. Dengan tekanan yang terjadi ini, Motorola perlu untuk segera mengambil tindakan. 

Oleh sebab itu maka di undanglah Bill Smith seorang insinyur berinisiatif untuk mengatasi masalah kualitas produksi dan mengejar pesaing dari Jepang. Dengan menerapkan pendekatan statistik yang ketat, Smith berhasil mengurangi cacat produk secara drastis.

Bersama dengan Dr. Mikel J. Harry menciptakan metodologi untuk mengurangi cacat produk yang dikenal dengan 6 sigma. 6 sigma awalnya diciptakan untuk menggambarkan tingkat margin dan kualitas produk yang diharapkan. Kemudian ditampilkan sebagai sebuah metode pemecah masalah yang memiliki empat tahapan yaitu:

  • Mengukur.
  • Menganalisa.
  • Memperbaiki.
  • Mengontrol.

Dengan menerapkan metode tersebut hasilnya Motorola berhasil menghemat miliaran dolar dan mendapatkan reputasi sebagai perusahaan yang sangat fokus pada kualitas. Kendati demikian, upaya mereka untuk melampaui Jepang ternyata masih belum berhasil. Untuk itu Motorola bertekad untuk meningkatkan kualitas yang mereka miliki. 

Pada periode lima tahun yaitu tahun 1985, Motorola berhasil mencapai target yaitu dengan meningkatkan kualitas sebanyak 10x lipat. Meskipun peningkatan yang ditargetkan sudah tercapai, Motor masih tertinggal jauh dari Jepang. Setelah ditelisik lebih lanjut oleh manajer Motorola, akhirnya diketahui bahwa kinerja Jepang 2000x lipat lebih baik daripada Motorola karena mereka sudah menggunakan teknologi serupa dalam jangka waktu uang lebih lama. 

Setelah mengetahui fakta tersebut maka target motorola semakin ambisius. Mereka juga menyadari betapa pentingnya metodologi yang digunakan untuk meningkatkan proses bisnis mereka. Fakta bahwa Motorola berhasil menghemat $16 milyar dengan mengadopsi six sigma membuat mereka akhirnya mempublikasikan metodologi tersebut agar dapat diadopsi oleh perusahaan-perusahaan lain.

Sejak saat itu banyak perusahaan yang mulai mengadopsi metodologi six sigma untuk meningkatkan kualitas produksi dan menekan variasi proses. Kisah sukses six sigma di Motorola ini bisa menjadi motivasi untuk terus melakukan perbaikan dalam menjalankan sebuah bisnis. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kisah Sukses Motorola Kejar Ketertinggalan dan Tingkatkan Kualitas Produk dengan Metode Six Sigma
× Chat Admin Kelas HR