Magang merupakan program pelatihan kerja yang memberikan kesempatan bagi pelajar maupun fresh graduate untuk merasakan pengalaman kerja yang sesungguhnya. Selain memberikan manfaat bagi peserta magang, ternyata program ini juga menjadi salah satu strategi perusahaan untuk merekrut dan mengembangkan karyawan yang potensial.
Dengan demikian tak heran jika banyak dijumpai perusahaan-perusahaan yang merekrut anak magang menjadi karyawan setelah masa magangnya berakhir. Namun, perlu dipahami terlebih dahulu apa saja yang harus diperhatikan oleh perusahaan sebelum merekrut anak magang tersebut, yuk simak penjelasannya di bawah ini.
Table of Content
Aturan Pemagangan
Sebelum memutuskan untuk merekrut anak magang jadi karyawan, perusahaan harus memahami terlebih dahulu aturan pemagangan yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Program magang atau magang diatur dalam Pasal 1 angka 11 UU Ketenagakerjaan memberikan definisi pemagangan sebagai berikut:
“Pemagangan adalah bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga dengan pelatihan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja/buruh yang lebih berpengalaman, dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keanggotaan tertentu.”
Program magang yang dimaksud disini adalah magang yang diperuntukan bagi pencari kerja. Peserta magang adalah pencari kerja yang sudah menyelesaikan pendidikannya dan tidak terkait dengan kebutuhan akademis, syarat peserta magang adalah sebagai berikut:
- Merupakan pencari kerja.
- Berusia minimal 17 tahun.
- Sehat jasmani dan rohani.
- Lulus seleksi.
Tips Merekrut Anak Magang Jadi Karyawan
Magang merupakan salah satu cara yang populer bagi perusahaan untuk merekrut bakat muda dan mengembangkan karyawan potensial. Namun, memilih magang yang tepat untuk menjadi karyawan tetap memerlukan strategi dan pertimbangan yang matang. Berikut adalah beberapa tips untuk memastikan bahwa perusahaan tidak salah memilih ketika merekrut magang menjadi karyawan tetap:
1. Jalin Hubungan yang Kuat Selama Masa Magang
Salah satu kunci untuk merekrut magang menjadi karyawan tetap adalah dengan membangun hubungan yang kuat selama periode magang. Berikan kesempatan kepada peserta magang untuk terlibat dalam proyek-proyek penting, berinteraksi dengan berbagai tim, dan belajar dari pengalaman kerja yang beragam.
2. Evaluasi Kinerja dan Potensi
Selama masa magang, perusahaan perlu melakukan evaluasi kinerja secara teratur untuk menilai kemampuan, keterampilan, dan potensi peserta magang tersebut. Tinjau bagaimana mereka beradaptasi dengan lingkungan kerja, tanggung jawab yang diberikan, serta interaksi dengan rekan kerja dan atasan.
3. Pertimbangkan Budaya Perusahaan
Selanjutnya, saat mempertimbangkan untuk merekrut anak magang menjadi karyawan tetap, pastikan bahwa mereka cocok dengan budaya perusahaan. Tinjau nilai-nilai, etika kerja, dan gaya kepemimpinan yang dianut oleh perusahaan, dan pertimbangkan sejauh mana peserta magang tersebut dapat beradaptasi dan berkontribusi dalam lingkungan tersebut.
4. Tawarkan Pengembangan Karir yang Jelas
Merekrut anak magang merupakan salah satu strategi pengembangan karyawan yang potensial. Saat mengajak anak magang untuk menjadi karyawan tetap, tawarkan opsi pengembangan karir yang jelas dan menarik bagi mereka. Berikan informasi tentang peluang karir di perusahaan, program pengembangan karyawan, dan dukungan untuk pertumbuhan profesional mereka.
5. Evaluasi Keterlibatan dan Motivasi
Selain kinerja dan potensi, evaluasi juga keterlibatan dan motivasi anak magang untuk tetap bergabung dengan perusahaan. Dalam hal ini perusahaan perlu meninjau sejauh mana mereka merasa terhubung dengan visi dan misi perusahaan, serta seberapa termotivasi mereka untuk berkontribusi secara maksimal.
6. Pertimbangkan Kebutuhan dan Kesesuaian Posisi
Selanjutnya, sebelum merekrut anak magang menjadi karyawan, pastikan untuk mempertimbangkan dengan cermat apakah posisi yang ditawarkan kepada anak magang tersebut sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pastikan bahwa posisi tersebut memberikan tantangan yang sesuai dan peluang untuk pertumbuhan dan pengembangan yang lebih lanjut.
Nah, itu tadi adalah beberapa tips untuk merekrut anak magang menjadi karyawan tetap. Dengan mengikuti tips di atas, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka tidak salah memilih dalam merekrut anak magang dan sebaliknya, memperoleh karyawan yang berkomitmen, berkinerja tinggi, dan berpotensi untuk pertumbuhan jangka panjang.
Kelas HR
Grow Together