Rekrutmen adalah salah satu tahap paling penting untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Salah satu metode yang efektif dalam menilai kandidat adalah menggunakan Behavioral Event Interview (BEI).
Metode BEI memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berbasis perilaku di masa lalu. Bagi kandidat pertanyaan semacam ini lebih mudah untuk dijawab dibandingkan dengan pertanyaan-pertanyaan teknis.
Namun dari sisi HR, ada banyak informasi berharga yang bisa didapatkan jika BEI berjalan dengan efektif. Nah, untuk melakukannya ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan, yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Table of Content
Tahapan Behavioral Event Interview (BEI)
Metode wawancara BEI dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan bukti yang pernah dilakukan kandidat pada saat menghadapi situasi tertentu dalam pekerjaannya. Dengan demikian informasi yang didapatkan pada saat wawancara adalah bukti konkret dari pengalaman masa lalu kandidat, buka hipotesis.
Untuk melakukan BEI yang efektif, terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan. Berikut ini adalah 5 tahapan dalam melakukan BEI:
1. Tahap Persiapan
Tahap pertama dalam pelaksanaan BEI adalah mempersiapkan wawancara dengan baik. Hal ini melibatkan identifikasi kompetensi inti yang dibutuhkan untuk posisi yang dilamar dan standarisasi penilaian.
HR harus memahami peran yang akan diisi dan menentukan kompetensi utama yang dibutuhkan untuk bisa bekerja dengan baik dalam posisi tersebut. Kompetensi ini bisa didapatkan dari deskripsi pekerjaan. HR bisa mempelajari deskripsi pekerjaan dan kamus kompetensi yang ada di perusahaan untuk memahami kompetensi penting yang dibutuhkan oleh posisi yang dilamar.
Dalam tahap persiapan ini, HR juga perlu menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan kepada kandidat. Pertanyaan yang dibutuhkan adalah pertanyaan open ended.
2. Tahap Pelaksanaan
Setelah tahap persiapan selesai, tahap selanjutnya adalah melaksanakan Behavioral Event Interview itu sendiri. Saat melakukannya, dibagi lagi menjadi 2 tahap yaitu:
- Tahap Pembukaan.
- Tahap Inti.
Pada tahap pembukaan, HR harus memperkenalkan diri dan membangun hubungan yang baik dengan kandidat agar situasi wawancara menjadi lebih nyaman. HR juga perlu menyampaikan tujuan interview itu dilakukan.
Selanjutnya, adalah tahap inti yaitu HR akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berbasis perilaku yang relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan. Selain itu, HR juga perlu menggunakan teknik STAR (Situation, Task, Action, Result) untuk menggali jawaban kandidat secara mendetail. Teknik ini memastikan bahwa kandidat memberikan jawaban yang lengkap dan terstruktur.
Misalnya, HR ingin menilai kemampuan kepemimpinan kandidat. Pertanyaan yang dapat diajukan, diantaranya, “Ceritakan saat Anda memimpin tim dalam proyek penting. Apa tantangan terbesar yang Anda hadapi, dan bagaimana Anda mengatasinya?”
3. Tahap Penutup
Tahap selanjutnya dalam melakukan Behavioral Event Interview adalah penutupan. Setelah HR menanyakan informasi yang diperlukan, berikan kesempatan kepada kandidat untuk menceritakan pengalaman lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan masa lalu.
4. Tahap Klasifikasi dan Skoring
Setelah Interview selesai dilakukan, tahap berikutnya adalah mengevaluasi jawaban yang diberikan berdasarkan kompetensi yang telah ditetapkan di awal. Pada tahap ini, HR perlu melihat apakah tindakan dan perilaku kandidat sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan untuk peran yang dilamar.
Hal-hal yang perlu dievaluasi meliputi:
- Apakah tindakan kandidat menunjukkan kompetensi yang relevan?
- Bagaimana kandidat menyelesaikan masalah atau tantangan yang mereka hadapi?
- Apakah hasil dari tindakan mereka positif dan sesuai dengan harapan?
Untuk membuat keputusan yang objektif, HR dapat menggunakan skor atau matriks evaluasi berdasarkan kompetensi yang dinilai selama wawancara. Hal ini akan membantu memastikan bahwa keputusan perekrutan didasarkan pada data yang konkret dan tidak dipengaruhi oleh bias pribadi.
5. Tahap Pengambilan Keputusan
Tahap terakhir adalah membuat keputusan berdasarkan hasil wawancara dan memberikan umpan balik kepada kandidat (jika diperlukan). Berdasarkan hasil klasifikasi dan skoring yang dilakukan sebelumnya, HR dapat mendiskusikan hasil tersebut dengan manajemen perusahaan untuk menentukan kandidat terbaik yang akan lolos.
Selain itu, memberikan umpan balik kepada kandidat, terutama mereka yang tidak lolos, merupakan praktik yang baik dalam proses rekrutmen. Umpan balik yang konstruktif dapat membantu kandidat meningkatkan diri di masa depan dan memberikan kesan positif tentang perusahaan.
Nah, itu tadi adalah beberapa tahapan Behavioral Event Interview. Dengan mengikuti lima tahap di atas HR dapat menilai kandidat dengan lebih akurat dan memilih karyawan yang tepat untuk perusahaan. BEI tidak hanya membantu mengungkap potensi calon karyawan, tetapi juga memastikan bahwa mereka memiliki keterampilan dan perilaku yang relevan untuk sukses dalam posisi yang dilamar.
Kelas HR
Grow Together