Kebiasaan berhutang sejak dini dapat memiliki dampak jangka panjang yang signifikan pada keuangan individu dan keluarga. Di era modern ini mudah sekali untuk terjebak dalam lingkaran hutang. Terlebih lagi dengan banyaknya aplikasi Pinjol (Pinjaman Online) yang semakin mempermudah generasi saat ini untuk mendapatkan uang dengan cara berhutang.
Tak hanya itu sistem pay later juga merupakan salah satu bentuk hutang yang banyak digunakan untuk sekedar memenuhi gaya hidup. Memiliki kebiasaan yang senang berhutang ini bisa memberikan dampak buruk di masa depan.
Apa Saja Dampak Kebiasaan Berhutang?
Dalam lingkaran hutang yang sulit diputuskan, apalagi jika dilakukan dalam usia yang cukup muda serta belum memiliki pemahaman yang cukup tentang konsekuensi hutang, bisa berakibat fatal di kemudian hari. Berikut ini adalah beberapa dampak negatif jika kamu membangun kebiasaan berhutang sejak dini:
- Membebani Keuangan di Masa Depan
Salah satu dampak paling signifikan dari berhutang adalah membebani keuangan di masa depan. Ketika seseorang mengambil hutang, mereka harus membayar hutang tersebut. Lebih parahnya jika mereka berhutang dengan menggunakan sistem bunga dan membayarkan cicilannya per bulanan.
Uang yang digunakan untuk membayar bunga hutang tersebut dapat mengurangi jumlah uang yang dapat mereka alokasikan untuk investasi, tabungan, atau pengeluaran penting lainnya. Terlebih lagi jika bunganya membengkak, maka akan lebih membebani keuangan dan menghambat seseorang untuk merdeka secara finansial di masa depan.
- Risiko Terjebak dalam Lingkaran Hutang
Kebiasaan berhutang sejak dini juga meningkatkan risiko terjebak dalam lingkaran hutang. Maksudnya adalah apabila seseorang terbiasa dengan cara hidup yang didanai oleh hutang, maka mereka cenderung mengambil lebih banyak hutang lagi untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Jadi, mereka akan mengambil hutang untuk menutup hutang yang lain. Hal ini hanya akan membuat lingkaran hutang yang sulit untuk dihentikan jika tidak segera membuat perencanaan keuangan yang sehat.
- Pengaruh Terhadap Kredit Score
Kebiasaan berhutang juga dapat berdampak buruk pada credit score seseorang. OJK (Otoritas Jasa Keuangan) memiliki lima kategori credit score yaitu Kolektibilitas 1- 5. Semakin tinggi credit score menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki riwayat kredit yang buruk. Hal ini akan menghambat seseorang untuk mendapatkan pinjaman di masa depan.
- Stress dan Tekanan Mental
Siapa yang menyangka jika ternyata, hutang juga menyebabkan masalah pada kesehatan mental. Dampak psikologis dari kebiasaan berhutang ini antara lain adalah menyebabkan rasa cemas, depresi, dan tekanan mental lainnya. Hal ini juga dapat mempengaruhi hubungan interpersonal, karena keuangan yang buruk seringkali menjadi sumber konflik dalam hubungan.
- Sulit Mencapai Kesuksesan
Dampak berikutnya adalah membuat seseorang menjadi sulit mencapai kesuksesan di masa depan. Pasalnya dalam meraih suatu tujuan tentu dibutuhkan modal, sedangkan jika memiliki banyak hutang, tujuan finansial seseorang akan cenderung fokus untuk membayar hutang. Hal inilah yang menjadi penyebab sulitnya mencapai tujuan kesuksesan yang diinginkan.
Dari uraian di atas, maka sebaiknya kebiasaan berhutang sejak dini tersebut harus dihilangkan. Sangat penting bagi generasi muda untuk memahami risiko-risiko di masa depan apabila sering berhutang. Selain itu juga harus dibarengi dengan pengetahuan mengelola keuangan mereka yang bijak.
Kelas HR
Grow Together