Pandemi covid-19 menyebabkan kegiatan bisnis menjadi lesu. Para pengusaha dituntut untuk dapat berinovasi dan melakukan improvisasi agar tetap bertahan di tengah krisi yang terjadi. Dengan berbagai strategi yang dilakukan, banyak perusahaan akhirnya berhasil melewati krisis selama pandemi bahkan strategi yang mereka gunakan masih dipertahankan hingga pandemi berakhir. Salah satunya adalah kisah sukses PwC dalam mengendalikan krisis selama pandemi.
PwC merupakan salah satu perusahaan besar yang berhasil beradaptasi dengan situasi pandemi covid dan bahkan melaju pesat di tengah pergerakan bisnis yang lesu.
Menjadi Lebih Kuat Setelah Disrupsi
Pandemi covid 19 membawa dampak besar bagi kegiatan bisnis di seluruh dunia. Beberapa sektor mengalami dampak positif seperti sektor kesehatan sedangkan beberapa sektor seperti pariwisata dan transportasi mengalami dampak yang paling buruk.
Selama menghadapi badai covid 19, banyak perusahaan yang tumbang. Namun tak jarang covid justru membawa peluang baru bagi perusahaan untuk mengembangkan bisnis salah satunya seperti yang dilakukan oleh PwC.
PwC atau PricewaterhouseCoopers merupakan salah satu dari big 4 accounting firm di dunia. Saat terjadi pandemi covid, PwC melakukan perubahan besar-besaran terhadap sistem kerja mereka. Kebijakan baru yang dikeluarkan oleh PwC mendobrak stigma industri akuntansi yang terkenal kaku dan mengharuskan pekerjanya untuk datang ke kantor.
Dilansir dari reuters, PwC telah mempekerjakan 284.000 pekerja di seluruh dunia. Ketika pandemi berlangsung PwC mempekerjakan 40.000 karyawannya untuk bekerja secara remote dan hal tersebut menjadikan PwC salah satu perusahaan terbesar yang memberlakukan kebijakan kerja jarak jauh secara permanen.
Bahkan dalam sebuah wawancara yang dilansir dari Reuters, Yolanda Seals Coffield Deputy People Leader PwC mengatakan bahwa PwC merupakan perusahaan pertama di industri akuntansi yang menyediakan pekerjaan virtual penuh waktu bagi karyawan layanan klien. Sedangkan untuk karyawan yang tidak menghadapi klien sudah terlebih dahulu mendapatkan pilihan untuk bekerja secara virtual tersebut.
Bahkan ketika perekrutan pekerja magang di Amerika Serikat mengalami penurunan karena pandemi, PwC justru bergerak berlawanan. Program magang yang dilakukan PwC secara virtual berhasil merekrut lebih dari 3000 peserta magang.
Digitalisasi dan Gamifikasi Membawa PwC bertahan
Dalam perjalanan selama pandemi tersebut, ada dua kebijakan baru yang berhasil membawa PwC tetap bertahan yaitu digitalisasi dan gamifikasi. Digitalisasi dilakukan PwC dengan menerapkan kebijakan bekerja jarak jauh kepada karyawannya.
Keterbatasan mobilitas membuat PwC mulai memikirkan mengenai fleksibilitas dengan bekerja secara virtual. Deputy People Leader PwC mengatakan jika perusahaan memiliki karyawan yang terbukti mempunyai reputasi yang baik, berorientasi pada klien dan ingin bekerja secara virtual maka tak perlu khawatir sebab hal itu pasti berhasil.
Selain mengembangkan program kerja virtual, PwC juga melakukan gamifikasi. Gamifikasi menjadi investasi jangka panjang untuk meningkatkan kemampuan digital bagi karyawan PwC. Sebab dengan gamifikasi karyawan akan belajar dengan lebih cepat dan lancar untuk bekerja dan memimpin secara virtual.
Selain itu permainan interaktif yang diciptakan oleh PwC ini membantu peserta magang dan karyawan untuk belajar skill digital serta strategi perusahaan. Hal ini dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang perkembangan teknologi, praktik bisnis PwC dan budaya kerja perusahaan yang dikemas dalam bentuk gim.
Nah, itu tadi adalah kisah sukses PwC dalam menghadapi krisis pandemi dan berhasil bertahan dengan melakukan adaptasi dan perubahan besar terhadap kebijakan perusahaan. Dalam kasus seperti ini pihak internal perusahaan harus responsif terhadap perubahan yang terjadi dan menyusun strategi baru bagi perusahaan agar tetap bisa bersaing dan bertahan meskipun dalam kondisi krisis.
