fbpx
Skip to content

Begini Cara Menghitung Analisis Beban Kerja yang Harus HR Tahu!

Dalam manajemen sumber daya manusia, HR perlu melakukan analisis beban kerja untuk menentukan berapa banyak sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan pada posisi tertentu. Oleh sebab itu penting bagi HR untuk mempelajari bagaimana cara menghitung analisis beban kerja.

Lantas bagaimana cara melakukannya? Untuk mengetahui selengkapnya simak ulasannya di bawah ini.

Sekilas Tentang Analisa Beban Kerja

Membahas beban kerja karyawan memang tak ada habisnya. Di tengah persaingan yang ketat ini banyak karyawan yang merasa terbebani dengan tugas dan tanggung jawab yang mereka dapatkan. Bahkan berdasarkan survei yang dilakukan oleh Health and Safety Executive, karyawan yang memiliki beban kerja terlalu banyak menjadi penyebab utama mereka mengalami stres dan depresi di tempat kerja. 

Oleh sebab itu HR harus melakukan analisis beban kerja yang ideal. Analisis beban kerja adalah proses menghitung beban kerja pada posisi pekerjaan tertentu. Hal ini membantu perusahaan dalam menentukan berapa banyak jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pada posisi tersebut. Dengan demikian karyawan juga tidak akan mendapatkan beban kerja yang berlebihan.

Untuk melakukan analisis ini terdapat beberapa metode yang bisa dilakukan. Berikut ini adalah metode yang dapat digunakan:

  • Wawancara.
  • Observasi.
  • Kuesioner.

Cara Menghitung Analisis Beban Kerja

Untuk menghitung analisis beban kerja terdapat 3 pendekatan yang bisa digunakan yaitu pendekatan hasil kerja, pendekatan objek kerja dan pendekatan peralatan kerja. Berikut ini adalah penjelasan dan contoh dari masing-masing pendekatan:

  1. Menggunakan pendekatan hasil kerja

Pertama adalah menghitung analisi beban kerja dnegan menggunakan pendekatan hasil. Untuk jabatan yang berfokus pada hasil kerja fisik yang dapat dikuantifikasikan maka penghitungannya menggunakan pendekatan yang satu ini. Dalam melakukan analisis ada beberapa informasi yang dibutuhkan yaitu:

  • Wujud hasil kerja dan satuannya.
  • Jumlah beban kerja yang tercermin dari target.
  • Standar kemampuan rata-rata untuk memperoleh hasil.

Itu tadi adalah informasi yang dibutuhkan untuk melakukan analisis beban kerja. Berikut adalah contoh pengerjaannya:

  • Jabatan entry data dan hasil kerja adalah data.
  • Beban kerja 150 data.
  • Standar kemampuan rata-rata adalah 30 data per hari.
  • Untuk menghitung kebutuhan pegawai dilakukan dengan menggunakan rumus  (beban data/standar kemampuan rata-rata) x 1 orang yaitu (150 data/30 data) x 1 orang yang hasilnya adalah 5 orang. 
  1. Menggunakan pendekatan objek kerja

Selanjutnya adalah pendekatan objek kerja. Pendekatan ini digunakan untuk menghitung beban kerja bagi jabatan yang beban kerjanya tergantung dari jumlah objek kerja. Informasi yang dibutuhkan dalam melakukan analisis ini adalah:

  • Wujud objek kerja dan satuannya.
  • Jumlah beban kerja yang tercermin dari objek kerja.
  • Standar kemampuan rata-rata untuk memperoleh hasil kerja. 

Dari informasi tersebut maka dapat dilakukan analisis beban kerja. Berikut adalah contohnya:

  • Jabatan dokter dengan objek kerja adalah pasien. 
  • Jumlah Objek kerja adalah 85 pasien.
  • Standar kemampuan rata-rata adalah 25 pasien per hari.
  • Cara menghitung kebutuhan pegawai pada posisi ini adalah dengan cara (objek kerja/Standar kemampuan rata-rata) x 1 orang yaitu (85 pasien/25 pasien) x 1 orang hasilnya adalah 3,4 orang yang dibulatkan menjadi 3 orang.
  1. Menggunakan pendekatan peralatan kerja

Terakhir, yaitu menghitung analisis beban kerja dengan menggunakan pendekatan peralatan kerja. Pendekatan ini digunakan untuk menghitung analisis beban kerja bagi jabatan yang kerjanya berkaitan dengan peralatan kerja yang dibutuhkan. Dalam melakukan analisis isi informasi yang dibutuhkan yaitu:

  • Jumlah dan satuan alat kerja
  • Jabatan yang diperlukan dalam mengoperasikan alat. 
  • Rasio jumlah pegawai per alat. 

Sebagai contoh mari kita menghitung analisis beban kerja untuk jenis pekerjaan kernet dan sopir. Berikut ini adalah penjabarannya:

  • Jumlah alat kerja yaitu 15 bus.
  • Jabatan yang diperlukan dan rasio jumlah adalah 1 supir dan 1 kernet untuk 1 bus serta 1 montir untuk 3 bis. 
  • Kebutuhan pegawai sia dihitung dengan cara (15 bus/1 bis) x 1 Supir + (15 bus/1 bus) x 1 kerner + (15 bus/3 bus) x 1 montir hasilnya adalah 15 sopir, 15 kernet dan 5 montir yang jika dijumlahkan maka kebutuhan pegawai adalah 35 orang.

Nah, itu tadi adalah penjabaran mengenai cara menghitung analisis beban kerja dengan menggunakan pendekatan hasil, objek kerja dan peralatan kerja. Semoga bermanfaat.

Kelas HR
Grow Together

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Begini Cara Menghitung Analisis Beban Kerja yang Harus HR Tahu!
× Chat Admin Kelas HR