Menjelang akhir tahun, salah satu hal yang ditunggu-tunggu karyawan adalah bonus akhir tahun. Beberapa perusahaan memang memiliki kebijakan untuk memberikan bonus akhir tahun ini kepada karyawannya sebagai apresiasi dan motivasi. Namun tahukah kamu, berapa besarnya bonus akhir tahun karyawan kontrak?
Besarnya bonus biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari lamanya masa kerja, kinerja, dan level jabatan. Nah, untuk mengetahui besarnya bonus ini simak penjelasannya sebagai berikut.
Table of Content
Komponen yang Mempengaruhi Besarnya Bonus Akhir Tahun Karyawan Kontrak
Pemberian bonus di akhir tahun bisa dilakukan oleh perusahaan dengan mempertimbangkan dua hal yaitu keuntungan perusahaan atau kinerja karyawan. Dengan demikian semua karyawan bisa saja mendapatkan bonus, baik itu karyawan kontrak maupun karyawan tetap.
Dalam regulasi ketenagakerjaan yang berlaku, bonus ini bukanlah hal yang wajib diberikan kepada karyawan. Namun, perusahaan dapat memberikannya sesuai dengan kebijakan masing-masing perusahaan.
Untuk menentukan besarnya bonus akhir tahun karyawan kontrak ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Bonus ini dihitung berdasarkan poin masa kerja, level jabatan, departemen, dan sanksi yang pernah didapatkan, untuk selengkapnya simak berikut ini:
1. Masa Kerja
Komponen pertama yang memengaruhi besarnya bonus adalah masa kerja. Poin masa kerja karyawan dilihat berdasarkan lamanya kerja karyawan di perusahaan, nilainya adalah sebagai berikut:
2. Level Jabatan
Berikutnya, yang mempengaruhi besarnya bonus akhir tahun karyawan adalah level jabatannya di perusahaan, apakah sebagai staff, supervisor, manager, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah besarnya poin untuk masing-masing jabatan:
- Non Staff 80%
- Staff 90%
- Supervisor 100%
- Manager 120%
- Direksi 200%
3. Jenis Departemen
Departemen yang ditempati juga mempengaruhi besarnya bonus yang akan didapatkan. Departemen yang dianggap memberikan kontribusi besar bagi perusahaan tentu saja bonus yang didapatkan juga lebih besar. Berikut ini adalah besarnya poin untuk masing-masing departemen:
- Produksi 120%
- Non produksi 110%
- Supporting 100%
4. Surat Peringatan
Terakhir, komponen yang mempengaruhi besarnya bonus akhir tahun karyawan adalah surat peringatan yang didapatkan. Berikut adalah besarnya pin berdasarkan level surat peringatan:
Besarnya Bonus Akhir Tahun Karyawan Kontrak
Sebagai salah satu pendapatan non upah, bonus bisa didapatkan oleh karyawan dengan syarat tertentu. Besarnya bonus ini tidak ditentukan oleh UU Ketenagakerjaan, sehingga besarnya bonus ditentukan berdasarkan kebijakan dari perusahaan.
Ketentuan mengenai bonus ini bisa diatur dalam peraturan tertulis seperti perjanjian kerja, Peraturan perusahaan maupun perjanjian kerja bersama. Namun bisa juga tidak tertulis dalam perjanjian.
Jika diatur dalam perjanjian maka perusahaan wajib memberikannya sesuai dengan nominal dan waktu yang diperjanjikan. Namun, jika tidak diatur perjanjian maka perusahaan bisa memberikannya sesuai dengan kebijakan saat itu. Jadi, bisa saja perusahaan memberikan bonus atau bisa juga tidak.
Contoh Perhitungan Bonus Akhir Tahun
Untuk mengetahui bagaimana menentukan bonus tahunan yang tepat, pengusaha wajib memahami rumus perhitungannya. Bonus tahunan dihitung dengan rumus berikut:
Bonus tahunan = (Kinerja x Poin masa kerja x Level jabatan x Departemen x Gaji) x Bobot Sanksi
Sebagai contoh, seorang karyawan di perusahaan A yang menduduki jabatan sebagai supervisor dan masa kerja 5 tahun, berapa bonus tahunannya?
Anggaplah karyawan tersebut memiliki kinerja sebesar 80% berdasarkan KPI dan tidak pernah mendapatkan sanksi sama sekali. Maka besarnya bonus tahunan adalah sebagai berikut:
Bonus tahunan = (80% x 110% x 100% x 120% x 6.000.000) x 100%
= Rp. 6.336.000
Nah, itu tadi adalah penjelasan mengenai besarnya bonus tahunan karyawan. Semoga bermanfaat!
Kelas HR
Grow Together
