1. Perbaikan Berkelanjutan yang Terukur: Six Sigma adalah metodologi yang sangat terstruktur dan terukur, mengikuti pendekatan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Ini memastikan bahwa setiap langkah dalam perbaikan dipandu oleh analisis data yang kuat. Dengan pendekatan ini, Anda dapat mengukur dampak perubahan dan memastikan bahwa perbaikan yang dicapai bersifat berkelanjutan.
2. Pengambilan Keputusan Berbasis Fakta: Six Sigma mendorong keputusan yang berdasarkan bukti dan data, bukan hanya intuisi atau spekulasi. Ini mengurangi risiko kesalahan dan memastikan bahwa solusi yang diimplementasikan berdasarkan analisis yang mendalam.
3. Fokus pada Kepuasan Pelanggan: Six Sigma menempatkan kepuasan pelanggan sebagai fokus utama. Dengan mengurangi variasi dan cacat dalam proses, Anda dapat memberikan produk dan layanan yang lebih konsisten dan sesuai dengan harapan pelanggan, meningkatkan loyalitas dan kepercayaan pelanggan.
4. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas: Dengan mengidentifikasi dan menghilangkan langkah-langkah tidak perlu dan ineffisien dalam proses, Six Sigma dapat meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas karyawan. Ini dapat menghasilkan penghematan biaya dan waktu yang signifikan.
5. Pengembangan Karyawan dan Budaya Perbaikan: Six Sigma melibatkan karyawan dari berbagai tingkatan dalam perbaikan proses. Ini dapat meningkatkan keterlibatan karyawan dan memberikan mereka keterampilan analitis yang bernilai. Lebih dari itu, Six Sigma membantu membangun budaya perbaikan berkelanjutan di seluruh organisasi.

Selain itu, Desain thinking yang di bangun “six sigma” Sangat membantu untuk memudahkan kerjaan sehari-hari.